Selamat Natal! Umat di Gereja Katedral Denpasar Datang 3 Jam Sebelum Ibadah Vigili Natal Dimulai
Umat sengaja datang lebih awal karena adanya pembatasan jumlah umat dari kapasitas 2.500 orang menjadi hanya 500 orang.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Widyartha Suryawan
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Umat Katolik Gereja Katedral Denpasar sudah memenuhi 20 persen batasan kapasitas gereja untuk merayakan ibadah Vigili Hari Raya Natal di masa pandemi covid-19, pada Kamis (24/12/2020).
Sebelumnya jajaran Tim Gegana Brimob Polda Bali telah melakukan sterilisasi di area gereja.
Pantauan Tribun Bali, umat mulai berdatangan sejak pukul 13.00 Wita padahal ibadah Misa Malam Natal baru akan dimulai pukul 16.00 Wita.
Itu berarti, tiga jam sebelum ibadah dimulai umat sudah berdatangan ke Gereja Katedral Denpasar.
Di luar gedung gereja petugas membawa papan bertuliskan "Maaf Penuh" sebagai tanda kapasitas gereja sudah terpenuhi sebanyak 500 orang.
Dengan begitu, umat disarankan mengikuti misa selanjutnya atau menyaksikan lewat live streaming di channel Youtube milik Gereja Katedral Denpasar.

Umat sengaja datang lebih awal karena adanya pembatasan jumlah umat dari kapasitas 2.500 orang menjadi hanya 500 orang.
"Umat sudah berdatangan sejak jam 1 siang tadi, sterilisasi sudah dilakukan sebelum umat datang," kata Ketua II Bidang Aksi Kemasyarakatan Dewan Pastoral Paroki (DPP) Gereja Katolik Katedral Denpasar, Vitalis Alexander kepada Tribun Bali.
Gereja Katolik Katedral Denpasar menggelar sebanyak 8 kali Misa Hari Raya Natal yang dibagi dalam 3 kali ibadah Malam Natal 24 Desember 2020 dan 5 kali Ibadah Hari Raya Natal 25 Desember 2020.
"Ada penambahan jadwal ibadah misa saat masa pandemi covid-19, tanggal 25 Desember biasanya 4 kali sekarang kita gelar 5 kali, ibadah malam Natal biasanya 2 kali sekarang ada 3 kali, untuk membagi umat dan mengurangi jumlah kerumunan," kata Pastor Paroki Roh Kudus Katedral Denapsar, Romo Herman Yosep Babey
Romo Herman menuturkan bahwa perayaan Natal Tahun 2020 ini berlangsung di tengah keprihatinan banyak orang.
Akibat pandemi covid-19, tak sedikit keluarga yang berduka dan kehilangan sanak saudaranya, kehilangan pekerjaan, dan anak-anak tidak bisa bersekolah.
"Yang kita lakukan, kita berusaha melahirkan suka cita Natal. Umat boleh datang jumlah terbatas, di katedral kapasitas 2.500 jemaat, dengan batasan kesehatan bisa sampai 500 saja dengan protokol kesehatan super ketat," katanya.
Perayaan Ibadah Natal tahun ini benar-benar bakal dirasakan berbeda oleh umat Nasrani dari tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, dalam Hari Raya Natal tahun ini, masyarakat tengah dihadapkan dengan Pandemi Covid-19 yang melanda negara Indonesia bahkan dunia.
Pemerintah RI menganjurkan kepada seluruh komponen untuk menerapkan protokol kesehatan ketat, khususnya 3 M, yakni Mencuci Tangan di air mengalir dengan sabun, Menjaga Jarak dan Menghindari Kerumunan.

Bagi Umat Katolik di Denpasar dan Bali yang berhalangan datang ke gereja saat Misa Malam Natal dan Hari Raya Natal, tak perlu risau, pasalnya pihak gereja bakal menayangkannya via Live Streaming melalui channel Youtube Katedral Denpasar.
Baca juga: Jadwal dan Panduan Ibadah Misa Natal & Tahun Baru di Gereja Katedral Denpasar
"Umat yang tidak bisa datang ke gereja tetap dapat mengikuti Misa secara Live Streaming sesuai jadwal yang ditetapkan," papar Alex
"Pada masa pandemi covid-19, karena jumlah umat dibatasi dan ada sejumlah syarat ketentuan umat hadir di gereja maka kami juga mengadakan Misa Live Streaming saat Misa Vigili Natal atau Malam Natal sebanyak 2 kali malam hari dan Misa Hari Raya Natal juga sebanyak 2 kali pada pagi dan malam hari serta Natal hari kedua pada pagi harinya," jabar dia.
Ia menjelaskan bahwa umat yang boleh hadir ke gereja saat Misa Natal adalah umat yang dalam keadaan sehat, tidak memiliki penyakit bawaan atau yang rentan dengan penyakit tertentu.
"Yang diizinkan datang ke gereja juga anak-anak yang sudah menerima komuni pertama dan untuk dewasa sampai batas usia 65 tahun, bagi ibu hamil dimohon untuk tetap berada di rumah," terangnya.
Tak Ada Tenda Tambahan
Seperti diketahui, DPP Roh Kudus Katedral Denpasar memutuskan untuk tidak menambah kuota umat pada saat Ibadah Hari Raya Natal 24-25 Desember 2020 mendatang.
Sebagaimana yang telah berlangsung sejak dimulainya misa tatanan kehidupan baru pada bulan Juli 2020 lalu.
DPP Roh Kudus Gereja Katedral Denpasar menerapkan protokol kesehatan ketat dengan jumlah umat yang mengikuti misa dibatasi maksimal 500 orang atau berkisar 20 persen dari kapasitas.
"Hasil rapat persiapan, untuk Ibadah Natal 2020 tetap sama seperti Misa Sabtu Minggu sekarang ini, tidak ada tenda tambahan maupun tidak menggunakan space di basement hanya di dalam gedung saja, maksimal tetap 500 orang dengan mengikuti prokes," kata Alex.
Baca juga: 212 WBP se-Bali Diusulkan Mendapat Remisi Natal, Perayaan Natal di Lapas & Rutan Digelar Virtual
Dengan begitu, meskipun masih berlangsung di tengah pandemi yang belum usai, peribadatan dapat berlangsung secara khusuk dan umat pun tertib sesuai arahan protokol kesehatan.
Sejumlah protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan umat yang beribadah di gereja, yakni umat wajib cek suhu tubuh, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di wastafel yang telah disediakan serta menjaga jarak.
Selain itu saat menuju ke dalam gedung, memasukkan kolekte atau persembahan di awal sebelum peribadaran dan disemprotkan hand sanitizer di pintu masuk gedung gereja.
Di dalam Gedung Gereja, umat diarahkan oleh petugas tata tertib dalam menempati tempat duduk dimulai dari kursi pada bagian depan, dalam satu kursi panjang akan diisi 4 orang dengan konsep jaga jarak yang telah terpasang tanda silang untuk tidak mendudukinya. Sedangkan size kursi yang lebih kecil bisa digunakan untuk 3 orang.
Baca juga: Puncak Pergerakan Penumpang Libur Natal di Bandara Ngurah Rai Diprediksi 23 Desember 2020
Sebagaimana diketahui, Umat Nasrani di Indonesia dan Dunia memasuki masa Adven, masa di mana umat mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Natal memperingati kedatangan kelahiran Yesus Kristus Sang Juru Selamat.
Namun, ada yang berbeda tahun ini, di mana umat Nasrani akan merayakan hari besar keagamaan di tengah pandemi covid-19.
Gereja Katolik Katedral Denpasar memulai ibadah Misa New Normal sejak 5 Juli 2020 lalu dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, diabtaranya mengimplementasikan 3 M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta cek suhu tubuh.
Bahkan, Gereja Katolik Katedral Denpasar baru-baru ini diumumkan sebagai gereja dengan penerapan protokol kesehatan covid-19 oleh unsur Gegana Kepolisian Daerah Bali. Hal ini tentunya menjadi angin segar jika terus dapat dilaksanakan dan dipatuhi sehingga umat dapat merayakan Ibadah Natal di gereja. (*)