Corona di Bali

99 Persen Kasus Covid-19 di Buleleng Tersebar melalui Transmisi Lokal

Gede Suyasa ditemui Selasa (29/12/2020) mengatakan, kasus transmisi lokal memang cukup tinggi di Buleleng, mencapai 99 persen.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Sekda Buleleng, Gede Suyasa 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sejak virus corona melanda Kabupaten Buleleng, tepatnya pada Maret 2020 lalu, hingga saat ini kasus terkonfirmasi positif covid-19 mencapai 1.331 orang.

Dari ribuan orang yang terpapar itu, 99 persennya diantaranya berasal dari kasus transmisi lokal.

Sedangkan satu persennya import case.

Sekda Buleleng, juga sebagai Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa ditemui Selasa (29/12/2020) mengatakan, kasus transmisi lokal memang cukup tinggi di Buleleng, mencapai 99 persen.

Baca juga: Ciptakan Gianyar Bebas Covid-19, Bupati Mahayastra Tiadakan Perayaan Tahun Baru

Seperti diketahui, sebuah daerah disebut sebagai wilayah transmisi lokal, lantaran ada seseorang yang terpapar virus corona dengan sengaja atau tidak sengaja menularkan virus  ke orang lain yang ada di wilayah tersebut.

Kemudian penularan itu terjadi berulang kali, sehingga jumlah yang terpapar virus corona semakin banyak.

Suyasa menyebut, dari kasus transmisi lokal itu, klaster keluarga lah yang paling mendominasi.

Kemudian disusul oleh klaster tenaga kesehatan, klaster pasar Desa Bondalem, dan klaster perkantoran. 

"Kalau bicara klaster, paling banyak itu di keluarga. Kemudian peringkat dua nakes, jumlahnya mencapai 100an orang.

Saat pertama kali ada covid, teknik penangan pasien belum efektif, sehingga beberapa nakes tertular dan menyebar ke teman sesama nakes yang ada di areal pelayanan kesehatan," ucap Suyasa. 

Sementara klaster pasar, sebut Suyasa hanya terjadi di Desa Bondalem.

Ia pun mengaku sangat bersyukur untuk pasar-pasar besar seperti Pasar Anyar dan Banyuasri sejauh ini masih aman dari penyebaran covid-19.

Sedangkan klaster perkantoran, paling banyak terjadi di kantor-kantor swasta, salah satunya finance.

"Kalau di pemerintahan hanya lima orang yang terpapar, itu pun tersebar di beberapa SKPD sehingga tidak disebut sebagai klaster.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, 30 Perwira TNI Ikuti Tes Swab PCR

Yang jadi klaster itu contohnya salah satu finance itu,  12 orang pegawai di kantor itu positif terpapar sehingga kantor tersebut sempat tutup beberapa hari," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved