Berita Tabanan

Saksi Kembalikan Uang Rp 700 Ribu, Iba Terhadap Pemilik Uang Tercecer di Jalanan Baturiti Tabanan

Hasilnya adalah saksi tersebut memang benar memungut uang senilai Rp 700 ribu dalam keadaan terikat dengan karet dan sudah dikembalikan kepada korban

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
Polsek Baturiti
Polsek Baturiti saat melakukan pemeriksaan terhadap satu orang saksi yang sempat mengembalikan uang korban yang hilang dengan berceceran di Mapolsek Baturiti, Tabanan, Senin (28/12/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Polsek Baturiti telah melakukan pemeriksaan terhadap satu orang saksi yang sempat mengembalikan uang korban yang hilang dengan berceceran di Mapolsek Baturiti, Tabanan, Senin (28/12/2020) kemarin.

Hasilnya adalah saksi tersebut memang benar memungut uang senilai Rp 700 ribu dalam keadaan terikat dengan karet dan sudah dikembalikan kepada korbannya.

Kapolsek Baturiti, AKP Fachmi Hamdani mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap satu orang saksi yang sempat memungut uang dan kemudian dikembalikan ke korban.

"Untuk saksi di TKP kemarin sudah kami periksa. Ada satu orang yang sudah memberilan keterangan," kata AKP Fachmi, Selasa (29/12/2020).

Baca juga: Video Uang Tercecer Bukan di Baturiti, Polisi Ungkap 5 Hasil Analisa dan Akan Periksa Sejumlah Saksi

Dia menuturkan, sesuai hasil pemeriksaan terhadap saksi tersebut, yang bersangkutan memang benar sempat mengambil uang yang berceceran di jalan senilai Rp 700 Ribu.

Ketika usai memungut uang tersebut, ia pun kembali ke rumahnya di Banjar Abianluang, Desa/Kecamatan Baturiti.

Hanya saja ketika sampai di rumah, saksi ini mendapat kabar dari seroang warga bahwa korban datang kembali ke TKP dimana tempat saksi memungut uang dengan kondisi lemas dan pingsan.

Mendengar informasi tersebut saksi ini pun merasa iba dan memilih untuk mengembalikannya.

"Nah jadi ketika dia sudah dirumah sempat dicari oleh seseorang dan mengatakan korban datang ke TKP lagi dengan kondisi lemas.

Mungkin setelah mendengar kabar tersebut saksi ini memilih untuk mengembalikan uangnya tersebut," tuturnya.

Dia menegaskan, kasus akan terus dikembangkan oleh pihaknya agar segera menemukan benang merahnya.

Dan ia berharap, terhadap pengendara atau warga yang sebelumnya sempat memungut uang korban yang jatuh diharapkan untuk mengembalikan.

Sebab, uang tersebut sangat dibutuhkan oleh korban.

"Harapan kami tetap kepada pengendara atau warga yang sempat memungut uang tersebut dikembalikan kepada korban.

 Karena kita ketahui uang tersebut sangat dibutuhkan oleh korban, terlebih lagi Rp 63 Juta tersebut merupakan uang perusahaan. Semoga saja ada yang berbaik hati," harapnya.

Baca juga: Kronologi Kadek Redi Kehilangan Uang Rp 94 Juta di Jalanan Baturiti, Uang Tercecer Gara-gara Ini

Polisi Ungkap 5 Analisa Video Uang Berceceran

Sebelumnya, jajaran Polsek Baturiti akhirnya melakulan penelusuran pasca beredarnya sebuah video sejumlah warga yang memungut uang di jalanan, Sabtu (26/12/2020) kemarin.

Dari hasil analisa terkait TKP dengan video tersebut, polisi menegaskan bahwa video tersebut tidak terjadi di kawasan Baturiti.

 Ada lima buah analisa kepolisian yang menyebabkan video tersebut dipastikan tidak terjadi di TKP kehilangan uang dengan cara berceceran di Banjar Abianluang, Desa/Kecamatan Baturiti.

Kapolsek Baturiti, AKP Fachmi Hamdani menjelaskan, pihaknya bersama jajaran telah melakukan penelusuran serta mencocokkan TKP kehilangan uang berceceran di jalanan dengan video viral tersebut.

Dari hasil penelusuran tersebut, ia menegaskan video tersebut dipastikan bukan/tidak terjadi di Banjar Abianluang, Baturiti.

Ada lima buah analisa yang menyebabkan pihaknya memastikan itu bukan terjadi di Baturiti.

Pertama adalah melihat lebar jalan di video dengan di TKP.

Lebar jalan di TKP hanya berkisar sekitar 5 meter saja dan hanya muat untuk dua mobil besar.

Sedangkan untuk di video tersebut terlihat lebar jalan hingga 8 meter bahkan lebih, karena terlihat ada sekitar empat mobil besar sekelas teronton yang bisa mengakses jalan tersebut.

Kedua, kondisi jalan di TKP yang merupakan Jalur Denpasar-Singaraja cenderung turunan karena memang daerah Baturiti ketinggian, sedangkan di video bisa terlihat kondisi lokasinya juga datar.

Ketiga, situasi sekitar TKP yang merupakan daerah ketinggian dan saat ini musim hujan sehingga tumbuhan seperti rumputnya terlihat segar atau hijau.

Nah, sedangkan dalam video bisa dilihat daerahnya gersang.

"Artinya kalau di sekitar Baturiti rumputnya kan hijau, nah sedangkan di video terlihat gersang. Jadi ditemukan ketidakcocokan di sana," jelasnya.

Keempat adalah titik jatuhnya uang, jika kita lihat di video tersebut seperti gelondongan sekalian berhamburan sebanyak itu.

Sementara, sesuai keterangan saksi dan korban, uang sebanyak Rp 94 Juta lebih tidak berhamburan sekalian seperti itu.

Karena ada yang terikat juga, bahkan kurang lebih Rp 30 Jutaaan itu berada dalam dompet warna coklat milik korban.

"Memang benar ada yang tercecer tapi kan tidak semua itu. Bahkan sesuai keterangan saksi yang melihat kan ada yang masih tetikat dan tersimpan dalam dompet. Jadi tercecernya itu tidak sebanyak yang di video tersebut," ungkapnya.

Terakhir, adalah mengenai keterangan yang pertama kali memberitahunya adalah warga yang mengendarai truk warna merah, sedangkan dalam video tersebut bisa dilihat sendiri berwarna orange dan hijau.

"Nah dari sejumlah analisa tersebut, kami pastikan video tersebut bukan terjadi di Banjar Abianluang, Desa Baturiti," tegasnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved