Berita Tabanan
Ratusan Liter Tuak di Belimbing Tabanan Diserap per Hari, Dijadikan Bahan Baku Memproduksi Arak Bali
Seorang petugas tampak sibuk memantau sebuah mesin destilasi yang menghasilkan tetesan air yang mengalir di saluran selang plastik di sebuah tegalan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
Kiriman tuak tersebut kemudian difermentasi sekitar 10 hari lalu.
Selanjutnya, ketika fermentasi sudah matang baru dilanjutkan ke penyulingan atau destilasi dengan cara diolah dengan gentong yang dibakar oleh pemanas listrik yang memiliki suhu hingga 90 derajat.
Setidaknya dalam sekali proses destilasi, ada 200-250 liter yang diolah kemudian menjadi 25 liter arak.
Setiap harinya arak tersebut dikumpulkan terlebih dahulu, karena sesuai MoU dengan pabrik jika setelah mencapai 400 liter barulah akan dikirim ke pihak pabrik.
Setelah arak Bali ini siap, akan didrop ke salah satu pabrik bernama Nikisake yang berlokasi di Denpasar.
Pabrik ini dikatakan sudah memiliki izin edar dan sudah masuk bea cukai.
Namun sebelum diedarkan harus dilakukan uji kadar dulu agar tidak melebihi standar yakni alkohol kadar 35 persen.
"Rencananya, ini akan kami kembangkan terus. Kedepannya mungkin akan bekerjasama dengan seluruh BUMDes yang ada di Tababan. Saat ini kami masih mendata wilayah mana saja yang berpotensi menghasilkan tuak Jaka untuk diolah disini," jelasnya.
Loka mengharapkan, diharapkan dengan kehadiran koperasi ini nanti bisa membantu menyerap hasil pertanian di Tabanan secara keseluruhan.
Sebab tak hanya tuak jaka saja yang akan diserap, tapi juga akan menyerap hasil pertanian lainnya seperti air nira dan lainnya juga.(*)