Berita Jembrana
Liburan Nataru Usai, 3.072 Kendaraan Sudah Tinggalkan Bali via Pelabuhan Gilimanuk
Sekitar 3.078 kendaraan telah meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, pada akhir pekan libur panjang Nataru 2020-2021.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Liburan Natal dan tahun baru (Nataru) 2021 usai.
Sekitar 3.078 kendaraan telah meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, pada akhir pekan libur panjang Nataru 2020-2021.
Ribuan kendaraan ini diketahui meninggalkan Bali, pada Sabtu (2/1/2021) pukul 09.00 WITA hingga Minggu (3/1/2021), dengan jam yang sama.
Hal ini disampaikan, Humas ASDP Gilimanuk, Sandi Nugroho, kepada wartawan melalui pesan singkat WhatsApp.
Sandi mengatakan, 3.078 kendaraan itu terakumulasi mulai dari kendaraan roda dua, empat dan lebih.
Dikatakan, kendaraan yang keluar Pulau Bali lebih banyak merupakan kendaraan pribadi.
Rinciannya, kendaraan roda dua ada sekitar 411 unit, roda empat 2.517, kendaraan pikap 160, bus 87, dan truk 308 unit.
Baca juga: POPULER BALI Pria di Denpasar Meninggal Usai Berkencan| Biofarma Bakal Kirim Vaksin Covid-19 ke Bali
Baca juga: POPULER BALI: Sisi Gelap Pelaku Pembunuhan Teller Bank | Bentrok Antarwarga di Pedungan
Baca juga: POPULER TERKINI: Pemilik Usaha Marah-marah pada Satpol PP | Sisi Lain Gading Marten Diungkap Mantan
“Total kendaraan yang keluar pada akhir pekan ini, mulai dari Sabtu Hingga Miggu terakumulasi pada jam 9 WITA atau 8 WIB ialah 3.078 kendaraan,” ucapnya Minggu (3/1/2021).
Adapun jumlah keseluruhan penumpang yang meninggalkan Bali sendiri dalam rentang waktu tersebut sekitar 15.912 orang.
Terdiri dari 15.822 penumpang dalam kendaraan dan sisanya sekitar 90 orang merupakan penumpang pejalan kaki.
Sedangkan untuk kapal yang beroperasi sebanyak 29 kapal dengan 108 trip.
Dijelaskan, jumlah penumpang dan kapal pada periode ini terjadi penurunan dibanding tahun lalu, yakni sebesar 60 persen.
Hal ini dikarenakan masa pandemi Covid-19 yang membatasi PPDN untuk masuk ke Bali.
“Baik penumpang atau kendaraan turun. Untuk dominasi saat ini tetap kendaraan roda empat yang terlihat paling menonjol,” ungkapnya.
Berdasarkan data, kendaraan yang masuk dari Ketapang ke Bali sebanyak 637 kendaraan. Terdiri dari kendaraan roda dua 260, roda empat 383, pikap 96, bus 12 dan truk 146 kendaraan.
Sedangkan untuk penumpang sendiri ada sekitar 3028 penumpang yang masuk ke Bali. Terdiri dari penumpang 2.965 dalam kendaraan, sedangkan sisanya sekitar 63 ialah pejalan kaki.
“Untuk kapal sendiri yang dari Gilimanuk ke Ketapang ada sekitar 28 dengan 110 trip,” bebernya.
Okupansi di Nusa Dua Meningkat
Meningkatnya trafik kedatangan wisatawan domestik ke Bali menjelang libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 berbuah manis pada tingkat hunian hotel, khususnya di kawasan The Nusa Dua.
Realisasi okupansi di kawasan The Nusa Dua pada libur Natal 2020 melampaui dari prediksi awal pihak ITDC (BUMN pengelola The Nusa Dua).
"Realisasi okupansi Natal kemarin diatas dari prediksi kita. Realisasi kita di Natal kemarin realisasi okupansi rata-rata mencapai 36,75 persen. Kemudian di tanggal 27 Desember 37,24 persen untuk di kawasan The Nusa Dua," ujar Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, Jumat (1/1/2021).
Ia menambahkan okupansi untuk akhir tahun 2020 hingga 5 Januari 2021 okupansi rata-rata diatas 30 persen, realisasinya berapa ia belum mendapat data terbarunya.
"Dalam kondisi sekarang (pandemi Covid-19) harus hati-hati juga menggunakan ukuran yang banyak (kunjungan dan hunian hotel)," imbuhnya.
"Tapi kita harus membuat keyakinan, memberikan kepastian bahwa Covid-19 ini bisa ditangani dengan baik disini (Bali) dengan harapan bisa memberikan keyakinan kepihak luar bahwa Bali bisa menghandle wisatawan dengan jumlah sekian dengan baik. Artinya ada kepercayaan atau trust dari wisatawan," sambung Ngurah Ardita.

Menurutnya angka ini menunjukkan tren pertumbuhan positif terus berlangsung sejak dibukanya kembali kawasan The Nusa Dua mulai 31 Juli lalu.
Dimana okupansi pada bulan Agustus 2020 hingga November 2020 berturut-turut sebesar 4,60 persen, 4,63 persen, 8,93 persen, dan 10,9 persen.
Pertumbuhan okupansi di The Nusa Dua juga mendorong peningkatan jumlah hotel dan vila yang beroperasi.
Saat ini sebanyak 18 hotel dan villa sudah beroperasi dari sebanyak 20 hotel dan vila yang ada di kawasan, dengan jumlah kamar tersedia sebanyak 4.732 kamar dari total kamar 5.175 kamar.
Seluruh tenant yang beroperasi di The Nusa Dua ini telah menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti uji sertifikasi CHSE dari Kemenparekraf. (*)