Berita Jembrana
Sebelum Tewas Tenggelam, Kakak Beradik di Jembrana Itu Sempat Minta Bekal Rp 30 Ribu ke Ibunya
Kakak beradik yang tewas tenggelam di Jembrana sempat meminta uang bekal untuk tahun baru sebesar Rp 30 ribu sebelum kejadian.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Widyartha Suryawan
"Apalagi yang tidak bisa berenang. Secara logika bukan mistis memang dalam. Kami juga belum mengetahui apakah korban memang bisa berenang atau tidak,” kata Perbekel Desa Mendoyo Dauh Tukad, Gusti Putu Ediana saat ditemui di rumah duka.
Cerita ini juga diamini oleh sesepuh atau orangtua yang juga warga di sana, Gusti Putu Darma.
Oleh warga, TKP tersebut dianggap tenget atau angker sehingga dilarang oleh orang pintar atau yang mengetahui hal mistis untuk mandi.

Beberapa cerita niskala atau gaib di sana, ialah TKP merupakan tempat mandi dedari atau bidadari.
Kemudian, cerita lain ada sapi yang tiba-tiba bisa jatuh ke Tibu Bunter dan kemudian hilang.
Selain itu, juga ada cerita bahwa ada pemangkasan pohon yang kemudian muncul kera-kera putih.
“Memang banyak cerita mistis dan memang dilarang,” ungkapnya.
Gusti Darma pun mengaku, kalau saja dua korban dan temannya saat melintas ke sana diketahui oleh warga yang tinggal di sana yakni Pak Sindu yang memiliki pekarangan dan rumah di sisi selatan Tibu, pasti akan dilarang.
Sedangkan yang diperbolehkan cuma di sisi utara dan sisi selatannya. Jadi, kalau memang mandi harus di luar TKP tersebut.
“Kalau saja itu diketahui Pak Sindu yang punya pekarangan pasti gak dibolehin. Karena itu juga dalam banget pas di tibunya mungkin ada 10 meteran,” bebernya. (*)