Virus Corona

Majalah Ekonomi Jepang - Indonesia Terbitan Januari 2021 Banyak Dicari, Bahas Soal Vaksin Covid-19

Selama ini ada sedikitnya 5 vaksin yang sedang dikembangkan Jepang sudah mencapai tahap kedua uji coba.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Cover majalah Jepang Indonesia Economic Forum (JIEF) Januari 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, TOKYO - Majalah ekonomi Indonesia-Jepang, Japan Indonesia Economic Forum (JIEF) kini menjadi buruan banyak orang. 

Majalan yang telah menjadi jembatan Indonesia - Jepang selama 14 tahun ini membahas Vaksin Covid-19 yang akan segera dimunculkan Jepang dan juga yang telah ada di berbagai negara.

"Terbitan terbaru ini Januari 2021 memang bertema vaksin Covid-19 yang saat ini banyak dicari masyarakat dunia," papar Kadek Yuli, pimpinan JIEF kepada Tribunnews.com, Senin (4/1/2021).

Selama ini ada sedikitnya 5 vaksin yang sedang dikembangkan Jepang sudah mencapai tahap kedua uji coba.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Akan Didistrusikan ke Berbagai Daerah, Ini Kandungan Yang Perlu Diketahui

"Diharapkan vaksin Jepang ke luar paling cepat pertengahan tahun ini. Silakan baca majalah kami yang memang memiliki tema vaksin Covid-19," tambahnya.

Selain pembahasan Covid-19, majalah ekonomi yang saat ini memiliki pelanggan sekitar 5.000 orang baik di Indonesia maupun di Jepang itu, menampilkan pula pembahasan mengenai pengobatan corona dalam bahasa Jepang sehingga dapat dimengerti kalangan Jepang.

"Sejak awal kita memang menyajikan dalam dua bahasa Indonesia dan Jepang. Namun bukan berarti terjemahan. Bahasa Jepang khusus mengenai keadaan Indonesia saat ini dan bahasa Indonesia mengenai keadaan Jepang saat ini," ungkapnya.

Dengan berita terbaru dari kedua negara diharapkannya majalah tersebut dapat menjadi jembatan bagi kedua negara.

Itulah sebabnya majalah JIEF tersebut lebih banyak tersebar di Jepang dan memiliki popularitas cukup tinggi bagi banyak perusahaan besar Jepang, karena menampilkan berbagai informasi mengenai Indonesia yang terbaru hingga saat ini selama 14 tahun terakhir.

Majalah JIEF diterbitkan pada awalnya, 14 tahun lalu atas ide almarhum mantan Duta Besar Indonesia di Jepang Abdul Irsan yang diupayakan sebagai media yang bisa menjembatani perekonomian antara Indonesia dan Jepang, dibaca kedua kalangan pengusaha.

Pembahasannya dengan menampilkan satu topik setiap muncul yang ada di perekonomian kedua negara. Mulai soal elektronika, pertanian, perhotelan, konstruksi, keuangan, saham dan sebagainya.

Tidak heran banyak kalangan usaha Jepang sampai saat ini memberikan kepercayaan dan dukungan besar kepada majalah tersebut yang bisa menjadi salah satu sumber informasi terbaru terutama dalam memperkenalkan perekonomian Indonesia saat ini.

Kandungan Vaksin Covid-19 yang disebar di Indonesia

Vaksin Covid-19 akan segera disebarkan di Indonesia. 

Mulai Minggu (3/1/2021), akan dilakukan pendistribusian vaksin Covid-19 ke 34 provinsi. 

Hal itu diungkapkan juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Biofarma Bambang Herianto.

Soal persiapan terutama rantai dingin dipastikan sudah dipersiapkan dengan baik oleh Biofarma.

"Semua rantai dingin di 2 derajat celcius sampai 8 derajat celcius, insya Allah kita sudah siap, sehingga vaksin nanti yang akan digunakan di masyarakat benar-benar terjamin mutu dan kualitasnya dapat dijaga rantai dingin pendistribusiannya sampai dengan di Puskesmas atau bila perlu nanti di posyandu," ujar Bambang dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Minggu (3/1/2021).

Bambang mengatakan, vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi mendatang bukan vaksin yang digunakan untuk uji klinis.

Kemasan vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi corona mendatang berjenis vial single dose dan tidak ada penandaan 'only for clinical trial'.

Vaksin uji klinis memiliki kemasan PFS, dimana jarum suntik dan wadah vaksin terpisah serta terdapat penanda 'only for clinical trial'.

"Jadi vaksin covid-19 saat ini sudah berada di Biofarma, dan akan digunakan untuk program vaksinasi nantinya akan menggunakan vaksin yang telah mendapat izin penggunaan dari Badan POM sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk keperluan uji klinis," jelasnya.

Bambang juga mengklarifikasi bahwa tidak benar jika vaksin Covid-19 yang akan digunakan mengandung Vero Cell.

Vero Cell, kata Bambang, tidak akan terbawa hingga proses akhir pembuatan vaksin.

Ia menambahkan, vaksin corona produksi Sinovac merupakan jenis in activated virus atau virus yang dimatikan.

In activated virus merupakan cara umum yang biasa digunakan dalam pembuatan vaksin.

Kandungan vaksin Covid-19 dari Sinovac lainnya ialah alumunium hidroksida sebagai adjuvant untuk meningkatkan kemampuan vaksin, kemudian larutan fosfat sebagai penstabil dan larutan garam atau natrium klorida (NaCL) sebagai isotonis.

"NaCL sebagai isotonis untuk memberikan kenyamanan dalam penyuntikan, larutan garam tentu memenuhi standar farmasitical," kata Bambang.

"Vaksin ini diproduksi tidak menggunakan pengawet dan tidak mengandung bahan lain kayak boraks formalin dan merkuri. Ini sudah diuji di bawah pengawasan BPOM," jelas Bambang.

Saat ini, vaksin Sinovac sedang proses aspek kehalalannya dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

Bambang juga menyampaikan bahwa distribusi vaksin akan melibatkan seluruh pihak, tidak hanya Biofarma

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Majalah Ekonomi Jepang - Indonesia Terbitan Januari 2021 Bahas Lengkap Vaksin Covid-19

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved