Populer di Tribun Bali

POPULER BALI Ramalan Jro Bayu Gendeng tentang Kondisi Bali 2021 | Bekal Terakhir Rp 30 Ribu dari Ibu

Inilah tiga berita Bali populer di Tribun Bali, dari ramalan Jro Bayu Gendeng tentang kondisi Bali 2021 hingga bekal terakhir Rp 30 ribu dari ibu.

Editor: Widyartha Suryawan
Dok istimewa
Jro Made Bayu Gendeng. - Inilah tiga berita Bali populer di Tribun Bali, mulai dari ramalan Jro Bayu Gendeng tentang kondisi Bali di tahun 2021; Bali siapkan 4 cold room penyimpanan Vaksin Covid-19; hingga kakak adik yang tenggelam di Jembrana sempat minta bekal terakhir Rp 30 ribu dari ibu. 

TRIBUN-BALI.COM - Inilah berita Bali populer di Tribun Bali, Senin (4/1/2021).

Tiga berita Bali populer ini barangkali belum sempat Anda baca sehingga terlewatkan.

Mulai dari ramalan Jro Bayu Gendeng tentang kondisi Bali di tahun 2021;  Bali siapkan 4 cold room penyimpanan Vaksin Covid-19; hingga kakak adik yang tenggelam di Jembrana sempat minta bekal terakhir Rp 30 ribu dari ibu.

Berikut rangkumannya:

1. Ramalan Jro Bayu Gendeng tentang Kondisi Bali Tahun 2021

Jro Made Bayu Gendeng
Jro Made Bayu Gendeng (Dok istimewa)

Para penenung, peramal, dan penggiat supranatural kancah nasional berlomba-lomba memberikan prediksi apa yang akan terjadi pada tahun 2021.

Sayangnya, banyak ramalan mengatakan tahun anyar ini akan terjadi beberapa bencana alam.

Semisal gunung meletus, longsor, dan lain sebagainya.

Khusus untuk Bali, Jro Made Bayu Gendeng, Penenung Bayu Gana, melihat beberapa hal akan terjadi.

“Alam Bali tahun 2021, memang ada beberapa kejadian-kejadian yang menimpa Indonesia maupun Bali.

Namun untuk Pulau Dewata, energinya masih sangat kuat sekali. Powernya kuat sekali, taksunya alam dan daerah sangat kuat,” ujarnya kepada Tribun Bali, Minggu (3/1/2021).

Penekun spiritual ini menjelaskan, memang ada beberapa kejadian alam bakal terjadi di Pulau Dewata.

“Namun itu tidak akan menimbulkan dampak yang parah bagi Bali,” katanya.

Ia menjelaskan, memang akan ada gempa terjadi 2-3 kali.

Tetapi tidak akan menimbulkan sesuatu yang parah bagi Pulau Dewata.

Bahkan ia melihat, ada pula getaran dari gunung, akan terjadi pada akhir-akhir tahun.

Namun juga dampaknya tidak akan parah bagi Bali.

“Nah yang perlu diwaspadai adalah tanah longsor dan angin ribut atau kencang,” katanya.

Berdasarkan tenungannya, ada bulan-bulan yang perlu diwaspadai selama 2021. Yaitu bulan 3, 5, dan bulan 8.

“Begitu juga masuk pada bulan 6 perlu diwaspadai. Namun secara keseluruhan Bali masih pada sosisi garis aman dari bencana,” tegasnya.

Walaupun akan ada beberapa kekuatan alam yang hadir.

“Namun semua itu masih bisa terlindungi oleh taksu Bali. Inilah uniknya Bali,” tegasnya.

Ia berpesan agar semeton atau saudara di Bali bisa meningkatkan jnana, spiritual, dan amal bakti.

Guna menambah energi dan kekuatan atau power taksu daripada Bali itu sendiri.

Jro Bayu Gendeng juga mengatakan daerah yang perlu diwaspadai yaitu daerah-daerah pertengahan dan barat Pulau Bali.

“Di sana lebih nampak ada beberapa hal yang bisa terjadi,” imbuhnya.

2. Bali Siapkan 4 Cold Room Penyimpanan Vaksin Covid-19

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Senin (7/12/2020). Vaksin asal Cina tersebut tiba di Indonesia melalui terminal cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (6/12/2020) malam.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Senin (7/12/2020). Vaksin asal Cina tersebut tiba di Indonesia melalui terminal cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (6/12/2020) malam. (TRIBUNNEWS/BIRO PERS/MUCHLIS Jr)

Pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan beberapa logistik untuk sambut kegiatan program vaksinasi Covid-19.

Termasuk alat penyimpanan vaksin mulai dari yang berkapasitas besar (cold room) sampai yang berkapasitas kecil.

Total ada empat cold room yang disiapkan dan tersebar di pemprov dan tiga kota/kabupaten.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, menjelaskan jenis-jenis alat penyimpanan vaksin Covid-19 meliputi cold room, lemari es, vaccine carrier, cold box, dan cool pack.

"Jenis alat penyimpanan vaksin Covid-19 berkapasitas besar atau cold room di Provinsi Bali berjumlah 4, yang berada di dua kabupaten dan 1 kota. Di antaranya Kabupaten Jembrana 1 cold room, Badung 1 cold room, dan Kota Denpasar 1 cold room yang berada di RSUP Sanglah. Sisanya lagi berada di Provinsi berjumlah 1 cold room," ungkap Suarjaya, Minggu (3/1/2020).

Sedangkan untuk lemari es yang akan digunakan juga sebagai alat penyimpanan vaksin, Pemprov Bali telah siapkan sebanyak 287 lemari es di seluruh kabupaten dan kota Provinsi Bali.

Dengan rincian, Kabupaten Jembrana 15 buah, Tabanan 26 buah, Badung 67 buah, Gianyar 31 buah, Klungkung 21 buah, Bangli 18 buah, Karangasem 31 buah, Buleleng 33 buah, Kota Denpasar 40 buah, dan Provinsi 5 buah.

"Sementara untuk tempat penyimpanan vaksin jenis vaccine carrier, Pemprov Bali juga telah menyediakan sebanyak 740 vaccine carrier untuk tempat penyimpanan vaksin Covid-19."

"Dengan rincian Kabupaten Jembrana 36 buah, Tabanan 87 buah, Badung 131 buah, Gianyar 120 buah, Klungkung 21 buah, Bangli 91 buah, Karangasem 124 buah, Buleleng 96 buah, Kota Denpasar 29 buah, dan Provinsi 5 buah," lanjutnya.

Untuk tempat penyimpanan jenis cold box, Pemprov Bali telah siapkan sebanyak 53 buah. Rinciannya, Kabupaten Jembrana 2 buah, Tabanan 2 buah, Badung 5 buah, Gianyar 20 buah, Bangli 5 buah, Karangasem 2 buah, Buleleng 2 buah, Kota Denpasar 10 buah, dan Provinsi 5 buah.

Terakhir untuk tempat penyimpanan cool pack, Pemprov Bali telah siapkan 3.140 cool pack untuk tempat penyimpanan vaksin Covid-19.

Rinciannya, Kabupaten Jembrana 144 buah, Tabanan 348 buah, Badung 524 buah, Gianyar 480 buah, Klungkung 84 buah, Bangli 364 buah, Karangasem 496 buah, Buleleng 384 buah, Kota Denpasar 116 buah, dan Provinsi 200 buah.

Baca juga: Jelang Vaksinasi Covid-19, Krama Bali Mengaku Takut Bani

Suarjaya menambahkan, intinya pada logistik sudah cukup. Saat ini pihaknya telah siap untuk melakukan kegiatan vaksinasi. “Tinggal menunggu jadwal dari pusat saja,” tandasnya.

Jika nantinya vaksin Covid-19 jenis Sinovac ini telah tiba di Bali, Pemprov akan menyimpan vaksin di alat penyimpanan terbesar atau cold room yang berada di Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

"Seperti biasa. Tidak ada yang khusus. Kami simpan di cold room provinsi lanjut nanti didistribusikan ke kabupaten atau kota di Bali," kata Suarjaya.

Sementara untuk proses pengiriman vaksin dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, ke tempat penyimpanan di Renon, Denpasar, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Polda Bali.

"Untuk proses pengiriman vaksin dari bandara ke tempat penyimpanan akan dikawal nanti. Kami koordinasi dengan Polda Bali," terangnya.

Saat ini Pemprov Bali masih menunggu distribusi vaksin dari pemerintah pusat. Suarjaya mengatakan vaksin akan dikirim oleh Biofarma pada Senin (4/1/2020) hari ini.

"Kementerian Kesehatan segera mendistribusikan vaksin ke seluruh provinsi. Vaksin akan dikirim oleh Biofarma mulai tanggal 4 Januari," katanya pada Sabtu (2/1/2020).

Suarjaya belum tahu pasti kapan vaksin Covid-19 ini tiba di Bali. “Kami berharap Bali secepatnya mendapatkan vaksin untuk Covid-19," katanya.

Suarjaya menambahkan, untuk kegiatan vaksinasi serentak akan dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Indonesia mulai 22 Januari 2020.

3. Bekal Terakhir Rp 30 Ribu dari Ibu

Evakuasi Gusti Ketut Budiana, korban tenggelam  di Tibu Bunter Sungai Yeh Mekecir, Banjar Sekar Pancasari, Desa Mendoyo Dauh Tukad Kecamatan Mendoyo Jembrana, Minggu (3/1/2020)
Evakuasi Gusti Ketut Budiana, korban tenggelam di Tibu Bunter Sungai Yeh Mekecir, Banjar Sekar Pancasari, Desa Mendoyo Dauh Tukad Kecamatan Mendoyo Jembrana, Minggu (3/1/2020) (Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismayana)

Setelah melakukan pencarian kurang lebih tiga hari sejak dinyatakan hilang pada Jumat (1/1/2020) siang, akhirnya kakak beradik yang tenggelam di Tibu Bunter Sungai Yeh Mekecir ditemukan. 

Nahas, keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Sebelumnya sang kakak, Gusti Nyoman Suka Suarsana, sudah ditemukan pada Sabtu (2/1/2021).

Selang sehari, sang adik Gusti Ketut Budiana juga ditemukan pada Minggu (3/1/2021).

Kedua korban sebelumnya dilaporkan tenggelam di Tibu Bunter Sungai Yeh Mekecir, Banjar Sekar Pancasari, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Mendoyo, Jembrana, Bali.

Kepala Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Dewa Hendri, mengatakan sang adik ditemukan dalam keadaan meninggal dunia kurang lebih pukul 07.45 Wita.

Dijelaskan, sejak pagi pukul 06.00 Wita, tim SAR gabungan telah tiba di lokasi untuk melakukan pencarian. Pihak Pos Pencarian dan Basarnas Bali berjumlah 10 orang telah dilengkapi dengan peralatan selam terjun ke lokasi kejadian.

Korban Ketut Budiana ditemukan di areal Tibu Bunter saat pertama kali dilaporkan hilang.

Baca juga: Sebelum Tewas Tenggelam, Kakak Beradik di Jembrana Itu Sempat Minta Bekal Rp 30 Ribu ke Ibunya

Jenazah korban ditemukan oleh tim pencarian mengambang di pinggiran sungai.

Petugas lalu mengevakuasi korban. Selanjutnya langsung dibawa menuju rumah duka dengan menggunakan ambulans.

"Untuk semua korban sudah berhasil kami evakuasi dan kondisi memang meninggal dunia. Kami mengingatkan supaya masyarakat lebih berhati-hati saat berenang di areal Tibu,” bebernya.

Ibu dari kedua kakak beradik ini, Nengah Narmi (60), pun sangat terpukul dengan kepergian dua anaknya.

Di mata sang ibu, keduanya adalah anak yang baik dan rajin membantu orangtuanya di rumah.

Dengan perasaan berduka, Narmi kemudian menceritakan pertemuan terakhirnya dengan kedua anaknya itu.

Narmi mengungkapkan, sebelum pergi berenang di sungai keduanya meminta uang bekal untuk tahun baru sebesar Rp 30 ribu.

Sebelum pergi untuk merayakan tahun baru, kedua almarhum anak lelakinya itu memang tidak ada berpamitan apapun.

Hanya sempat meminta bekal uang saat dirinya sedang ngoopin ke salah satu warga.

Mereka meminta uang untuk tahun baruan Rp 40 ribu, tapi sang ibu hanya memiliki uang Rp 30 ribu.

“Sempat minta bekal uang katanya untuk tahun baruan, saya bilang tak ada uang dan saya kasih Rp 30 ribu,” ucapnya, Minggu (3/1/2021), di rumah duka.

Narmi sehari-hari bekerja sebagai perajin pembuat sarana untuk upakara (majejaitan). Selama ini, kedua anaknya itu sering membantunya dirinya.

Budiana sejak kelas IV SD sudah tidak melanjutkan sekolah. Sedangkan kakaknya, Suka Suarsana, baru saja tamat SMA. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved