Breaking News

Corona di Bali

Seorang Nakes di Buleleng dan Suaminya Positif Covid-19, Istri Masih Dirawat, Suami Meninggal Dunia

Seorang tenaga kesehatan di Buleleng dan suami positif Covid-19, istri masih dirawat sedangkan suaminya meninggal dunia

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Sekda Buleleng Gede Suyasa. Seorang tenaga kesehatan di Buleleng dan suaminya dinyatakan positif Covid-19, istri masih dirawat sedangkan suaminya meninggal dunia. 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Buleleng, Bali, positif Covid-19.

Malangnya, suami dari nakes tersebut juga dinyatakan positif Covid-19, dan meninggal dunia pada Sabtu (2/1/2021) kemarin. 

Sekda Buleleng juga sebagai Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa ditemui Senin (4/1/2021), mengatakan, kasus terkonfirmasi ini awalnya ditemukan dari suami nakes tersebut.

Pria asal Kecamatan Buleleng, berusia 36 tahun itu, mulanya dilarikan ke RSUD Buleleng pada Kamis (24/12/2020) lalu.

Ia mengalami demam, batuk, dan sesak napas.

Baca juga: Terkait Pembelajaran Tatap Muka, Satgas Covid-19 Karangasem Akan Verifikasi 31 Sekolah

Baca juga: Majalah Ekonomi Jepang - Indonesia Terbitan Januari 2021 Banyak Dicari, Bahas Soal Vaksin Covid-19

Atas keluhan tersebut, almarhum kemudian dilakukan swab test, dan hasilnya positif Covid-19

Selain itu, almarhum juga memiliki riwayat diabetes dan hipertensi.

Bahkan berdasarkan hasil laboratorium, almarhum juga dinyatakan mengalami gangguan ginjal dan hati.

Mengingat kondisi pasien kian melemah, pihak medis kemudian memutuskan untuk merujuk almarhum ke RSUP Sanglah pada Sabtu (26/12/2020).

Pasien dirujuk agar mendapatkan penanganan lebih intensif.

Malangnya, baru beberapa hari dirawat, pasien meninggal dunia pada Sabtu (2/1/2021) kemarin. 

"Saat almarhum dinyatakan positif Covid-19, tim surveilans langsung melakukan tracing di lingkungan keluarganya.

Dan hasilnya, istri almarhum yang merupakan seorang nakes ternyata positif terpapar Covid-19, dan memiliki gejala.

Sehingga nakes tersebut dirawat di RSUD Buleleng," ucap Suyasa. 

Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui siapa sekiranya yang lebih duluan terpapar Covid-19, apakah nakes tersebut atau suaminya.

Baca juga: Goa Wanling di China yang Pernah Dihuni Kelelawar Diduga Perantara Covid-19 Dijaga Ketat

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Akan Didistrusikan ke Berbagai Daerah, Ini Kandungan Yang Perlu Diketahui

Dengan adanya penambahan ini, secara kumulatif kasus kematian dengan hasil swab test positif Covid-19 di Buleleng saat ini mencapai 68 orang.

"Kalau memang nakesnya yang duluan terpapar, mestinya kan ada nakes lain juga yang tertular.

Sementara nakes lain selama ini belum kami temukan ada yang terpapar.

Bisa jadi ini klaster keluarga.

Sementara anak-anak mereka, saya belum tahu bagaimana hasil tracing-nya," jelas mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng ini.

Disisi lain, Suyasa juga mengumumkan, pada Senin (4/1/2021), terdapat penambahan satu kasus baru terkonfirmasi Covid-19.

Pasien merupakan warga asal Kecamatan Buleleng.

Selain itu, terdapat pula penambahan dua pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

Mereka masing-masing berasal dari Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Buleleng.

Sementara sisa pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan sebanyak 31 orang.

Baca juga: Berbagai Persiapan Bali Untuk Menyambut Kedatangan Vaksin Covid-19

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Ditarget Selama 15 Bulan, Vaksin untuk Masyarakat Dijadwalkan Mulai April 2021

99 Persen Kasus Covid-19 di Buleleng Transmisi Lokal

Sejak virus corona melanda Kabupaten Buleleng, tepatnya pada Maret 2020 lalu, hingga saat ini kasus terkonfirmasi positif covid-19 mencapai lebih dari 1.000 orang.

Dari ribuan orang yang terpapar itu, 99 persen diantaranya berasal dari kasus transmisi lokal.

Sedangkan satu persennya import case.

Suyasa ditemui Selasa (29/12/2020) lalu mengatakan, kasus transmisi lokal memang cukup tinggi di Buleleng.

Ia menyebut, kasus transmisi lokal mencapai 99 persen.

Seperti diketahui, sebuah daerah disebut sebagai wilayah transmisi lokal, lantaran ada seseorang yang terpapar virus corona dengan sengaja atau tidak sengaja menularkan virus ke orang lain yang ada di wilayah tersebut.

Kemudian penularan itu terjadi berulang kali, sehingga jumlah yang terpapar virus corona semakin banyak.

Baca juga: Bali Siapkan 4 Cold Room untuk Penyimpanan Vaksin Covid-19, Masyarakat Biasa Baru Divaksin April

Baca juga: Jelang Vaksinasi Covid-19, Krama Bali Mengaku Takut Bani

Suyasa menyebut, dari kasus transmisi lokal itu, klaster keluarga yang paling mendominasi.

Kemudian disusul oleh klaster tenaga kesehatan, klaster pasar Desa Bondalem, dan klaster perkantoran. 

Dengan tingginya kasus kasus transmisi lokal ini, Suyasa berharap agar seluruh masyarakat Buleleng disiplin dan patuh menerapkan protokol kesehatan.

Masyarakat diimbau selalu menerapkan 3M, yaitu Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved