Corona di Bali
Gubernur Bali Wayan Koster Siap Divaksin Covid-19 Pertama, DPRD Minta Disuntik Belakangan
Gubernur Bali, Wayan Koster, mengimbau warga Bali tak perlu takut mengikuti program vaksinasi Covid-19.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster, mengimbau warga Bali tak perlu takut mengikuti program vaksinasi Covid-19.
Untuk meyakinkan masyarakat, Koster pun siap divaksin pada tahap pertama bersama tenaga kesehatan (nakes).
"Pertama kita harus percaya dengan kebijakan pemerintah pusat, yang saya yakini sudah dilakukan dengan cermat. Ini merupakan salah satu pilihan yang dipilih oleh pemerintah pusat dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19," ungkap Koster seusai menerima vaksin dari Biofarma Bandung di Kantor Dinas Kesehatan Bali, Selasa (5/1) dini hari.
Baca juga: Koster Siap Divaksin Pertama, DPRD Minta Belakangan, Bali Sudah Terima 31.000 Vial Vaksin Sinovac
Baca juga: Masuk Bali Wajib Swab Diperpanjang, Berlaku Hingga 8 Januari Sesuai SE Satgas
Koster menambahkan, apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat sudah pasti mempertimbangkan segala aspek. Terlebih sudah banyak negara-negara lain yang melakukan vaksinasi Covid-19.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar mempercayai kebijakan dari pemerintah pusat.
Jika sudah ada arahan dari pemerintah pusat untuk melaksanakan kegiatan vaksinasi Covid-19, Pemprov Bali akan segera melakukannya serta mengikuti standar.
"Tadi saya sudah berunding dengan Pangdam dan Kapolda, nanti kita akan bersama-sama dengan tenaga kesehatan disuntikkan vaksin Covid-19," terang Koster.
Ketika disinggung apakah ia mengikuti jejak Presiden Joko Widodo yang minta divaksin pertama, gubernur yang berasal dari Buleleng ini mengatakan bukan karena hal tersebut dirinya mau disuntikkan vaksin pertama di depan umum.
Namun, karena dirinya harus menjadi contoh bagi masyarakat.
Pemprov Bali sendiri telah menerima vaksin Covid-19 sebanyak 31.000 vial dari Biofarma. Vaksin yang diterima merupakan produksi Sinovac dan saat ini masih dalam tahap pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Selanjutnya vaksin Covid-19 akan disimpan di cold room yang bertempat di Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebelum didistribusikan ke seluruh kabupaten atau kota se-Provinsi Bali," kata Koster.
Baca juga: Dinkes Badung Targetkan 303 Ribu Masyarakat Gumi Keris Akan Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Prioritas
Baca juga: Nyoman Suyasa Usul Vaksin Corona Tak Buru-buru Didistribusikan, Minta BPOM Pastikan Keamanan Vaksin
Bali termasuk mendapat porsi vaksin paling banyak, yakni 31.000 vial. Hal ini karena Bali menjadi prioritas oleh pemerintah pusat.
“Bali menjadi target percepatan pemulihan Covid-19 dalam rangka memulihkan pariwisata di Provinsi Bali dan juga memberikan harapan kepada pemulihan pariwisata nasional. Termasuk juga untuk memulihkan perekonomian di Bali dan di Indonesia," terang Koster.
Kepala Dinas Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, menyatakan vaksinasi Covid-19 akan diprioritaskan ke tenaga kesehatan yang berjumlah 30.320 orang.
Dengan rincian, Kabupaten Jembrana sebanyak 1.533 orang, Tabanan 3.118 orang, Badung 5.551 orang, Gianyar 3.134 orang, Klungkung 1.691 orang, Bangli 1.246 orang, Karangasem 1.074 orang, Buleleng 3.590 orang, dan Kota Denpasar 9.383 orang,
“Setelah tenaga kesehatan, nantinya penerima vaksin akan diprioritaskan pada TNI dan Polri, Satpol PP, dan pada pelayanan di bidang hukum," jelasnya.
Dinkes Bali telah melatih lebih dari 3.000 vaksinator di Bali yang nantinya tempatnya akan disebar di beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan pustu.
Dengan jumlah penduduk sebanyak 4,3 juta, Bali mendapatkan jatah vaksin Covid-19 secara keseluruhan sebanyak 2,9 juta. Sasaran yang akan diberikan vaksin Covid-19, paling tidak 70% dari total penduduk.
Tak Buru-buru
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Suyasa, menyatakan semua elemen masyarakat diharapkan bisa mendapatkan vaksin.
Akan tetapi, ada skala prioritas yang harus didahulukan.
Pertama, para tenaga medis yang menjadi garda terdepan. Kemudian, para pelaku pariwisata. “Itu di utamakan dulu,” jelas dia, Selasa (5/1).
Sebagai pejabat, apakah anggota DPRD juga ingin disuntik vaksin pertama seperti Gubernur Koster?
Suyasa menyatakan anggota dewan minta disuntik belakangan. Pasalnya, masih ada beberapa yang harus diprioritaskan.
“Saya kira teman-teman (anggota dewan) bersabar dulu. Teman-teman yang berada di garda terdepan harus didahulukan,” tegasnya.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Tiba di Bali, Pangdam IX/Udayana Imbau Tetap Patuhi Prokes 3M, Kesdam Siap Vaksinasi
Baca juga: Jembrana Bentuk Tim Penanganan Efek Samping Vaksin Covid-19
Ketua DPC Gerindra Kabupaten Karangasem ini juga mengingatkan agar Pemprov Bali tak buru-buru mendistribusikan dan memberikan kepada para tenaga medis.
Harus ada kepastian dari BPOM. Apalagi, vaksin tersebut masih dalam tahap uji klinik.
“Kalau belum ada rekomendasi dari BPOM, ya sebaiknya jangan dulu. Tapi kalau sudah BPOM menyatakan oke dan bisa digunakan, ya digunakan sesegera mungkin,” paparnya.
Apabila sudah mendapat kepastian terkait keamanan vaksin Sinovac tersebut, maka menurutnya semua pihak mengikuti instruksi dari pemerintah.
“Kalau sudah pemerintah secara resmi menginstruksikan dilakukan tes vaksin, dan itu sudah ada rekomendasi dari BPOM ya harus dilaksanakan. Masyarakat harus mengikuti,” katanya. (sar/gil)