Berita Karangasem

Bangun Tidur Wayan Sriada Dapati Dapurnya Nyaris Hancur, Temboknya Retak dan Hampir Ambruk

Bangun tidur, Wayan Sriada dapati dapurnya nyaris hancur, temboknya retak dan nyaris ambruk akibat dihantam longsor.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Widyartha Suryawan
Dok. Istimewa
Petugas BPBD Kab. Karangasem mengecek lokasi longsor dan mengevakuasi pohon tumbang dibeberapa titik di Kab. Krangasem, Rabu (6/1/2021) siang hari. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Tanah longsor menghantam tembok dapur milik Wayan Sriada, Rabu (6/1/2021) dini hari.

Peristiwa  nahas ini terjadi di Banjar Dinas Batu Ampin, Jungutan, Kecamatan Bebandem.

Tak ada korban jiwa dan luka saat kejadian.

Pemilik hanya mengalami kerugian materiil lantaran tembok rusak.

Informasi di lapangan, longsor terjadi saat pemilik sedang beristirahat di dalam rumah.

Tidak ada orang serta aktivitas di dapur.

Pemilik baru mengetahui longsor setelah bangun tidur.

Tembok belakang dapur kondisi retak, dan miring setelah dihantam material tanah.

Tembok belakang hampir ambruk.

Baca juga: Longsor Tutup Seluruh Badan Jalan di Purwayu Kecamatan Abang Karangasem

Baca juga: 50 Desa di Karangasem Berpotensi Terjadi Tanah Longsor Saat Musim Hujan

Baca juga: Terdengar Gemuruh & Gelap Seketika Saat Makan Malam, Pasangan Kakek-Nenek Ini Tertimbun Longsor

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa membenarkan kejadian tersebut.

Bencana longsor itu terjadi setelah hujan mengguyur sejumlah daerah di Karangasem, Rabu (6/1/2021) hingga Kamis (7/1/2021).

BPBD pun segera melakukan asessment ke lokasi kejadian dan berkomunikasi dengan pemilik dan kadus.

"Dari hasil  assesment dilapangan, sudah dikoordinasikan dengan kepala wilayahnya untuk berkoordinasi lebih lanjut  tentang laporan bencana. Kerugian materiil akibat kejadian sekitar 5 juta. Pembersihan material akibat longsor akan dilakukan oleh pemilik," kata IB Arimbawa, Kamis (7/1/2021) pagi.

Timpa Bangunan SD hingga Pelinggih
Pejabat asal Singaraja itu menambahkan, pada hari yang sama pohon tumbang juga terjadi di Banjar Dinas Timbul, Bungaya, Kecamatan Bebandem.

Pohon jenis wani dengan tinggi sekitar 15 meter dan diameter sekitar 50 centimeter tumbang menimpa pohon jenis teep dan bangunan SDN 3 Bungaya.

"Tak ada korban jiwa. Krugian belum bisa  diperkirakan. Yang rusak yakni dua unit bangunan kantin sekolah beratapkan seng dan tembok penyengker sekolah,"tambah Ketut Arimbawa, maantan  Kabid Pemadam Kebakaran di Dinas Perhubungan dan Damkar.  

Sementara itum sehari sebelumnya pohon tumbang terjadi di Banjar Bengkel, Antiga Kelod, Kec. Manggis.

Peristiwa nahas yang menimpa pelinggih, padmasana, gedong, bale piasan, tembok penyengker serta atap rumah milik Wayan Warsa terjadi malam hari. Kejadian tersebut baru dilaporkan, Rabu (6/1/2021).

"Tidak ada korban jiwa. Pemilik (I Wayan Warsa) hanya mengalami kerugian materiil sekitar 25 juta lantaran alami kerusakan di bagian pelinggih, padmasana, gedong, bale piasan, tembok penyengker dan atap rumah," jelas  Arimbawa.

IB Ketut Arimbawa menghimbau masyarakt yang punya tempat tinggal di pinggir tebing yang labil atau rawan longsor dan pohon tumbang untuk selalu hati-hati dan tetap waspada.

Mengingat cuaca di wilayah Karangasem cukup ekstrem dan anomali, sering terjadi hujan deras sertai angin kencang. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved