Berita Bangli
SDN 5 Kawan Terapkan PBM Daring Pola Ganjil Genap, Budiani Akui Lebih Efektif
pelaksanaan PTM di SDN 5 Kawan disepakati dengan pola ganjil-genap, sesuai nomor urut masing-masing siswa.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Noviana Windri
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah SDN 5 Kawan, I Ketut Gunarasa menjelaskan pelaksanaan PTM baik di SDN 5 Kawan maupun di Kabupaten Bangli mengacu pada SKB empat Menteri, Edaran Gubernur, Edaran Bupati, serta Edaran Kadisdikpora Bangli.
Pihak dia selanjutnya mengadakan rapat bersama guru-guru dan berkoordinasi dengan komite, hingga disepakati pelaksanaan PTM dengan pola ganjil-genap, sesuai nomor urut masing-masing siswa.
Gunarasa menjelaskan, untuk siswa dengan nomor urut ganjil, dijadwalkan mengikuti PBM dengam sistem PTM pada hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Sementara siswa dengan nomor urut genap, mengikuti pembelajaran daring yang dilaksanakan setelah pembelajaran tatap muka.
"Artinya pembelajaran tatap muka dilaksanakan pukul 07.30 wita sampai jam 09.30 wita, untuk siswa nomor urut ganjil. Setelah itu jam 10.00 wita, memberikan pembelajaran daring untuk siswa nomor urut genap. Begitupun sebaliknya, untuk siswa nomor urut genap mengikuti tatap muka pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Dengan demikian, masing-masing siswa mendapatkan jadwal tatap muka tiga kali, dan pembelajaran daring tiga kali," jelasnya.
Lebih lanjut Gunarasa menjelaskan sebelum mengkuti PTM, masing-masing siswa harus menyiapkan diri dirumah dengan memastikan diri sehat, dengan sarapan dirumah.
Sampai di sekolah, siswa wajib dicek suhu tubuhnya dengan jarak satu meter, mecuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan selanjutnya diperbolehkan masuk ke kelas.
"Di ruangan pun juga sudah lengkap protokol kesehatan, dan diatur jarak tempat duduknya," ucap dia.
Selain itu untuk mengantisipasi kerumunan saat jam pulang sekolah, pihaknya juga telah mengatur waktu kepulangan sesuai tingkat kelas.
Diantaranya untuk kelas rendah atau kelas I, II, dan III pulang pukul 09.30 wita. Sementara kelas tinggi, yakni IV, V, dan VI, pulang sekolah pukul 10.00 wita. "Jadi ada jeda 30 menit agar tidak terjadi kerumunan siswa ataupun orang tua yang menjemput," tuturnya.
Gunarasa yang merupakan kepala sekolah devinitif di SDN 1 Bebalang itu mengakui, penerapan PTM ini memaksa pihaknya menggunakan ruang guru, untuk disulap menjadi ruang belajar.
Sebab pada hari normal, pemanfaatan kelas dalam PBM di SDN 5 Kawan, dilakukan dengan sistem shift khususnya pada kelas I dan II.
"Ruang guru kami nol-kan. Kami utamakan anak-anak agar bisa belajar," ungkapnya.
Sementara disinggung perbandingan antara PTM dan pembelajaran daring, Gunarasa mengatakan berdasarkan wawancaranya dengan guru dan siswa, lebih disukai proses PTM.
Sebab guru secara langsung bisa menyampaikan materi dan tujuan yang ingin dicapai.