Bali United

Jika Vaksin Covid-19 Tak Miliki Jaminan Kesehatan, Bek Bali United: Saya Tidak Mau Divaksin

Bek kiri Bali United Michael Orah mempertanyakan keamanan vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada masyarakat Indonesia.

Penulis: Marianus Seran | Editor: M. Firdian Sani
Tribun Bali/Rizal Fanany
Pemain Bali United, Michael Orah saat latihan bberapa waktu lalu 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bek kiri Bali United Michael Orah mempertanyakan keamanan vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada masyarakat Indonesia.

Eks Persija Jakarta itu sebenarnya senang ketika mendengar kabar atlet di Indonesia akan mendapat suntik vaksin Covid-19 sebelum kembali memulai aktivitas olahraga di Indonesia. 

Namun menurut dia, vaksin itu harus menjamin keselamatan bagi setiap atlet dan warga. 

Baca juga: Bek Bali United Ini Menilai Serdadu Tridatu Harus Lebih Dulu Fokus Persiapan Tim Sebelum Uji Coba

"Harus ada jaminan vaksin itu bagus buat Keselamatan manusia. Kalau tidak ada jaminan saya tidak mau di vaksin," tegas Orah. 

Dia menambahkan, karena semua harus tahu pasti vaksin ini seperti apa. 

"Kita harus tahu vaksin ini gimana. Bukan sembarang vaksin. Jangan buat untuk percobaan. Semoga vaksinnya memang bagus dan aman apalagi jika diberikan untuk atlet dan semua pihak," tegas Orah. 

Orah saat ini masih berada di Tomohon, Sulawesi Utara.

Baca juga: Bek Bali United Ini Menilai Serdadu Tridatu Harus Lebih Dulu Fokus Persiapan Tim Sebelum Uji Coba

Ia menunggu pengumuman kapan tim akan berkumpul di Bali. 

Awalnya seluruh elemen tim diminta pelatih Bali United Stefano Cuggura Teco kembali berkumpul di Bali sebelum 7 Januari 2021.

Namun karena penerapan pembatasan aktivitas masyarakat di Jawa - Bali sejak 11 - 25 Januari 2021, sehingga manajemen menunda kedatangan semua elemen tim.

Diberitakan sebelumnya bawah ia telah resmi memperpanjang kontrak dengan Serdadu Tridatu.

Baca juga: Resmi Perpanjang Kontrak dengan Bali United, Michael Orah Bicara Soal Vaksin Covid-19

Orah kembali mendapat kesempatan berjuang bersama tim untuk musim 2021. 

Ia mengungkapkan isi hatinya setelah menandatangani kontrak bersama tim satu musim kedepan. 

"Sangat senang,karena masih dipercaya sama management untuk berseragam Bali United lagi dan bisa latihan bareng sama teman pemain dan pelatih," tegas Michael Orah, Sabtu (9/12/2021). 

Selama tiga bulan libur latihan, Orah tetap melakukan latihan mandiri di rumah.

Baca juga: Pengganti Paulo Sergio Segera Diumumkan Manajemen, Ini Kata Pelatih Bali United Teco

Ia juga menjalankan program latihan yang diberikan pelatih. 

"Kebiasaan libur pasti latihan sendiri. Gym dan latihan kebugaran di lapangan sepak bola bersama teman-teman di daerah (Tomohon Sulawesi Utara)," kata Orah. 

Yang diharapkan dari vaksin Covid-19

Ada harapan tersendiri dari pelatih Bali United, Stefano Cugurra terkait vaksin Covid-19.

Pelatih asal Brasil itu berharap supaya vaksin bisa menjadi solusi atas pandemi Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: PSSI Umumkan Dua Pemain Eropa Ini Bakal Absen dalam TC Timnas U-19 Indonesia di Spanyol

Indonesia memulai babak baru dalam peperangan melawan pandemi Covid-19.

Pemerintah telah bersiap menggalakan program vaksinasi kepada seluruh rakyat yang rencananya akan dimulai pada 13 Januari mendatang.

"(Vaksinasi) minggu depan itu akan dimulai oleh Bapak Presiden, kemudian dilanjutkan oleh Gubernur, Wali Kota dan Bupati," ujar Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, seperti dikutip dari Bolasport.com.

Baca juga: PSSI Jelaskan Mengapa Laga Uji Coba Timnas U-19 Indonesia di Spanyol Batal Terlaksana

Program pemberian vaksin ini menumbuhkan harapan di sejumlah pihak agar pandemi Covid-19 di Indonesia bisa segera berlalu.

Hal itu seperti yang diungkapkan oleh pelatih Bali United, Stefano Cugurra.

Seperti diketahui, sektor sepakbola nasional masih lumpuh sejak Covid-19 masuk ke Indonesia pada Maret 2020.

Sepuluh bulan berlalu, Liga 1 dan Liga 2 masih belum bisa digelar kembali karena belum mendapat izin dari kepolisian.

Baca juga: PSSI Kini Bicara Soal Peluang Elkan Baggott ke Timnas Indonesia Senior

"Semoga vaksin jadi solusi buat semua bukan hanya buat jalannya sepak bola aja tapi buat hidup semua lebih aman nanti," ucap Stefano Cugurra.

Pelatih yang akrab disapa Teco itu lantas membandingkan kondisi di Indonesia dengan beberapa negara lain yang kompetisi sepakbolanya sudah berjalan.

Negara-negara khususnya di Eropa memang sudah bisa menggelar sepakbola jauh sebelum vaksin Covid-19 ditemukan.

Hanya saja, mereka menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat untuk meminimalisasi penularan virus corona antar pemain.

Baca juga: Bos Lechia Gdansk Jelaskan Proyek Egy Maulana, Perlu Fokus Kepada Klub Dibanding Timnas Indonesia

"Tapi beberapa negara, liganya sudah berjalan tanpa vaksin tapi sama mereka jalankan protokol kesehatan dengan disiplin dan juga pertandingan tanpa penonton," ujarnya.

Di satu sisi, skuad Serdadu Tridatu baru saja mendapat kesulitan karena pandemi Covid-19.

Fadil Sausu dkk rencananya akan kembali berkumpul di Bali pada 5-6 Januari kemarin untuk berlatih dalam tim.

Akan tetapi, hingga Kamis (7/1/2021) belum ada satu pun pemain yang tiba di Bali.

Baca juga: Jika Elkan Baggott Dapat Tawaran Main di Timnas Lain, Apa yang Perlu Dilakukan?

Hal itu disebabkan karena adanya aturan pemerintah yang mengeluarkan pelaksanaan PSBB dan menjadi alasan baru untuk menunda kembali waktu berkumpul tim.

"Pemain belum datang, karena kami tahu akan ada kegiatan lockdown di Bali. Kami juga menunggu kapan bisa kerja lagi di lapangan," tutur pelatih yang akrab disapa Teco itu, dikutip Tribun Bali dari Bolasport.com dilansir laman resmi klub.

"Pertandingan Liga 1 terakhir kali di bulan Maret tahun lalu, dan itu sudah lama sekali," kata Teco.

Juru taktik asal Brasil itu sejatinya merasa khawatir jika Liga 1 2020 benar-benar dilanjutkan pada Februari mendatang.

Baca juga: Tangani Timnas Indonesia, Media Korea Selatan Sebut Shin Tae-yong Jadi Pelatih Tersibuk di Dunia

Dia takut jika para pemainnya gampang cedera karena tidak memiliki waktu yang panjang untuk mempersiapkan kompetisi.

Ditambah lagi, Bali United akan berlaga di Piala AFC 2021 mewakili Indonesia.

"Kita tahu bila Liga 1 akan bergulir bulan Februari tahun ini. Saya pikir idealnya tim punya persiapan latihan satu bulan sebelum kompetisi."

"Tim sudah lama tidak ikut program latihan, saya takut pemain bisa cedera jika tidak punya persiapan yang bagus."

Baca juga: Tangani Timnas Indonesia, Media Korea Selatan Sebut Shin Tae-yong Jadi Pelatih Tersibuk di Dunia

"Waktu sudah ada kepastian buat kompetisi, baru kita bisa susun jadwal program latihan untuk tim," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved