Populer di Tribun Bali

POPULER BALI Sosok Mia Pramugari Sriwijaya Air Warga Denpasar |Selebgram Laporkan Video Baju Melorot

POPULER BALI Sosok Mia Pramugari Sriwijaya Air Warga Denpasar | Selebgram Melda Rosita Laporkan Video Baju Melorot

Editor: Widyartha Suryawan
Istimewa
Pramugari Sriwijaya Air, Mia Zet Wadu (kiri) bersama ayahnya. Inilah tiga berita Bali populer di Tribun Bali: Mulai dari sosok Mia, salah satu pramugari Sriwijaya Air SJY 182 yang ternyata merupakan warga Denpasar; Selebgram Melda Rosita Laporkan Video Baju Melorot ke Polda Bali; hingga tempat wisata tetap buka selama PPKM di Denpasar. 

TRIBUN-BALI.COM - Inilah berita Bali populer di Tribun Bali, Minggu (10/1/2021).

Tiga berita Bali populer ini barangkali belum sempat Anda baca sehingga terlewatkan.

Mulai dari sosok Mia, salah satu pramugari Sriwijaya Air SJY 182 yang ternyata merupakan warga Denpasar; selebgram Melda Rosita laporkan video baju melorotnya ke Polda Bali; hingga tempat wisata tetap buka selama PPKM di Denpasar.

Berikut rangkumannya:

1. Salah Satu Pramugari Sriwijaya Air Warga Denpasar

Pramugari Sriwijaya Air, Mia Zet Wadu (kiri) bersama ayahnya - Sosok Mia, Pramugari Sriwijaya Air SJY – 182 Warga Denpasar, Dimata Kerabat Dikenal Lembut Baik Hati, Peduli Sesama dan Aktif di Gereja
Pramugari Sriwijaya Air, Mia Zet Wadu (kiri) bersama ayahnya - Sosok Mia, Pramugari Sriwijaya Air SJY – 182 Warga Denpasar, Dimata Kerabat Dikenal Lembut Baik Hati, Peduli Sesama dan Aktif di Gereja (Istimewa)

Sosok pramugari Sriwijaya Air SJY -182, Mia Tre Setiyani Wadu dikenal sebagai pribadi yang baik, lemah lembut dan aktif dalam gerakan pemuda di Gereja GPIB Maranatha Denpasar.

Hal itu diungkap oleh kerabat Mia Zet Wadu yang merupakan paman korban, Johny Lay.

Kepada Tribun Bali, Johny menyebut Mia selalu berkabar kepada orang tuanya saat bertugas dalam penerbangan.

“(Mia) anaknya baik, lemah lembut, aktif di gerakan pemuda GPIB Maranatha Denpasar. Selain itu yang pasti dekat dengan orang tua, setiap mau berangkat terbang dan tiba selalu memberi kabar orang tua,” tutur Johny melalui sambungan telepon, Minggu (10//1/2021).

Meskipun sejak aktif menjadi pramugari sekitar 4-5 tahun yang lalu, Mia mulai jarang dalam kegiatan gereja karena banyak tugas penerbangan di luar kota.

Namun demikian, setiap pulang ke Denpasar, Mia selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dengan teman-temannya.

Dua minggu lalu, Mia sempat berpesan kepada orang tuanya untuk mempersiapkan dan membersihkan rumahnya karena ia berencana berlibur dan berkunjung ke rumah bersama teman-temannya.

Terlebih lagi, saat Hari Raya Natal kemarin, Mia tidak bisa pulang ke rumah.

Orangtua Mia pun melaksanakan pesan Mia tersebut.

“Dua minggu sebelumnya karena tidak bisa Natalan, Mia telepon orang tua. Minta tolong bersihkan rumah dan persiapkan rumah karena libur mau ke rumah. Orang tua sudah melaksanakan merehab membersihkan kamar mandi toilet dan kamar tidur," ungkap Johny Lay saat dihubungi Tribun Bali, Mingggu (10/1/2021).

Johny menyebut orang tua korban juga sempat kontak terakhir dengan Mia sesaat sebelum jadwal keberangkatan Mia.

Namun, kali ini orangtua Mia tak kunjung mendapat kabar bahwa anaknya telah tiba di tujuan, sebagaimana yang biasanya dilakukan.

“Sesaat sebelum berangkat masih menghubungi orang tua, bilang mau tugas, biasanya bilang mau berangkat. Mia dengan orang tua, setiap akan penerbangan mau berangkat pasti menghubungi orang tua, begitu pula setelah tiba,” bebernya.

Mia Zet Wadu juga merupakan bagian dari Ikatan Keluarga Besar Flobamora Kolorai Hawu, Sabu Raijua Bali.

Ketua Umum IKB Kolorai Haw, Felix Diaz menuturkan pribadi Mia sosok yang rajin beribadah, peduli pada semua orang, penurut dan santun.

“Pribadinya sangat penurut, santun, selalu peduli pada semua orang, terutama pada kedua orang tuanya, dan setiap hari di mana dia berada selalu menghubungi orang tuanya, baik mau terbang maupun landing,” kata Felix

“Dia juga rajin beribadah di mana tempat dia landing. Oh iya meski lahir dan besar di Denppasar, Mia kalau ada waktu sering pulang kampung merupakan IKB Kolorai Hawu Bali,” sambungnya.

Mia merupakan luluasn SMAN 6 Denpasar, Bali dan SMP Negeri 9 Denpasar.

Kariernya di dunia penerbangan cukup membanggakan. Terbukti bahwa dia pernah diterima bekerja di tiga maskapai besar, namun Mia menjatuhkan pilihannya pada Sriwijaya Air.

"Pada saat dia melamar, dia belum terima ijazah asli, dia hanya memakai surat keterangan lulus saja dari sekolahnya, menurut info dari orang tuanya memang bercita-cita sebagai pramugari," ungkap Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Kolorai Hawu Bali, Felix Diaz kepada Tribun Bali, Minggu (10/1/2021)

Selengkapnya baca di sini.

2. Selebgram Melda Rosita Laporkan Video Baju Melorot ke Polda Bali

Model Melda Rosita berpose di pantai eksotis di Nusa Penida, Bali.
Model Melda Rosita berpose di pantai eksotis di Nusa Penida, Bali. (dok pribadi Melda Rosita)


Tak terima video baju melorotnya saat berwisata di Bali tersebar dan viral di media sosial, model yang juga selebgram, Melda Rosita mendatangi Polda Bali.

Melalui akun Instagram pribadinya, perempuan berdarah Jawa - Kalimantan itu meng-upload story tengah berada di Kantor Direktorat Kriminal Khusus Cyber Crime Investigation Satellite Office Polda Bali.

Dalam unggahannya tersebut, dengan latar belakang kantor polisi itu, Melda menuliskan kata-kata yang bernada kesal.

"Buat kalian yang masih sebarin video viral itu. Mending takedown ya dari pada merembet ke kalian ! Stop sebarin / post. Saya capek harus balesin chat kalian.

Saya gak main2 hadepin kasus ini. Karena saya merasa dirugikan jadi saya gak akan tinggal diam.

Saya rela bolak balik Jakarta Bali. Makasih sebelumnya," tulis Melda dalam unggahan Instastory-nya dengan tag location Polda Bali.

"Jangan sampe keisengan kalian jadi berbuntut panjang. Heran jadi manusia kok iseng bangrt gak bisa jaga privasi orang. Mau ngapa-ngapain coba dipikir dulu impactnya akan seperti apa, think before u act," begitu lanjut Melda.

Melda Rosita mengungkap bahwa terduga pelaku adalah fotografer Bali yang merekam dan menyebarkan video tersebut.

Menurut Melda Rosita sang fotografer Bali yang merekam dan menyebarkan video itu telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

"Fotografernya merasa kalau dia salah. Dia mengakui dan minta maaf tapi kata maaf saja tidak cukup bagi saya karena video saya keburu viral di seluruh masyarakat," ujar Melda Rosita, Sabtu (9/1/2021) kepada tribunbali.com.

Ia menegaskan laporannya ke kepolisian dan kata maaf dari fotografer tersebut tidak cukup, karena ini untuk pembelajaran agar dia kedepanya makin hati-hati dan tidak seenaknya seperti ini.

Begitu mengetahui saat bajunya melorot direkam dan video itu disebar oleh sang fotografer, Melda pun langsung menghubungi sang fotografer tersebut menanyakan pertanggungjawaban yang bersangkutan.

Sementara saat dikonfirmasi Tribun Bali ke pihak Polda Bali mengenai laporan atas nama Melda Rosita tersebut, Kasubdit V Cyber Crime Dit Reskrimsus Polda Bali AKBP I Gusti Ayu Putu Suinaci mengaku belum menerima secara langsung pengaduannya.

"Saya belum menerima mas," ucap AKBP Ayu Suinaci, Sabtu (9/1/2021) malam.

Akan tetapi, AKBP Ayu bakal mengecek terlebih dahulu dan nanti disampaikan.

"Nanti kita kabari ya," katanya terkait proses kasus tersebut. 

3. Tempat Wisata Tetap Buka Selama PPKM di Denpasar

Di akhir liburan Nataru terlihat masyarakat memadati kawasan Pantai Sanur, Minggu (3/1/2021) sore.
Di akhir liburan Nataru terlihat masyarakat memadati kawasan Pantai Sanur, Minggu (3/1/2021) sore. (TRIBUN BALI/RIZAL FANANY)

Tak ada penutupan tempat wisata pada pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlangsung 11 – 25 Januari 202 di Denpasar.

Hanya saja, jumlah pengunjung tetap dibatasi.

Sama seperti penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) beberapa waktu lalu, jumlah pengunjung di tempat wisata dibatasi 50 persen.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kadis Pariwisata Daerah Kota Denpasar, Dezire Mulyani saat dihubungi, Minggu (10/1/2021).

“Sama dengan saat pelaksanaan PKM dulu, jumlah pengunjung dibatasi 50 persen,” katanya.

Dezire menambahkan, adanya PPKM ini pasti akan berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan ke Denpasar yang menurun.

Walaupun demikian, ia menganggap hal ini adalah langkah untuk meningkatkan kunjungan nantinya jika kasus positif Covid-19 bisa menurun.

“Ya pasti berdampak pada penurunan kunjungan, namun saya pikir seperti orang mau meloncat. Mau loncat mundur sedikit, setelah itu meloncat. Setelah 2 minggu ini kami berharap kasus menurun dan tidak ada penularan lebih luas,” kata Dezire.

Selain itu, untuk aktivitas hotel masih beroperasi namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Sementara untuk restoran, jam operasionalnya mengikuti aturan yang ada yakni sampai pukul 21.00 Wita.

Selain itu, Dezire mengatakan, saat libur Nataru terjadi peningkatan wisatawan domestik yang berkunjung ke Denpasar.

Namun peningkatan tersebut tidak banyak, hanya berkisar 10 persen.

“Seharusnya wisatawan domestik yang datang bisa lebih banyak lagi, tapi karena kemarin ada tambahan syarat dan pemberitahuannya lumayan mendadak, sehingga cukup menurunkan kunjungan. Namun yang datang lewat jalur darat lumayan banyak,” katanya.

Untuk diketahui, tingkat hunian di hotel yang ada di Denpasar juga sedikit mengalami kenaikan, yakni antara 10 – 15 persen.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved