Berita Gianyar
Lagi, Instrumen Gamelan Hilang, Kali Ini 1 Unit Kempur di Payangan Gianyar Raib
Satu unit kempur yang merupakan salah satu bagian dari instrumen gamelan Bali, di Balai Banjar Tangkup, Desa Bukian, Payangan, Gianyar hilang
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Widyartha Suryawan
Balai Banjar Tangkup berada di perempatan Jalan Raya Tangkup dan berada di tengah-tengah perumahan warga.
"Tidak terdapat CCTV di Balai Banjar Tangkup maupun Jalan Raya sekitaran Banjar Tangkup. Gamelan tersebut terakhir digunakan pada tanggal 2 Januari 2021," tandasnya.
Sejumlah Perangkat Gamelan di Karangasem Raib
Sebelumnya, kasus hilangnya perangkat gamelan juga sempat terjadi di Desa Pempatan, Kecamaatan Rendang, Karangasem.
Sejumlah perangkat gamelan milik Sekaa Gong Adat Pempatan raib digasak maling.
Raibnya perangkat gamelan itu diketahui saat anggota sekaa melaksanakn latihan nabuh di Balai Gong Pura Puseh Pempatan, Banjar/Desa Pempatan.
Info yang dihimpun Tribun Bali, Jumat (8/1/2021), instrumen gamelan yang disimpaan di Balai Gong Pura Puseh Desa Adat Pempatan itu diketahui hilang pada Kamis (7/1/2021) sekitar pukul 19.00 Wita.
Baca juga: Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Kakek di Denpasar Mengamuk Saat Dengar Suara Gamelan
Adapun instrumen gamelan yang raib antara lain terompong 12 unit, reong 10 unit, kajar/kemong 1 unit, kempli 1 unit, tawa-tawa 1 unit, dan 1 tabung gas elpiji 3 kilogram.
Kapolsek Rendang, Kompol I Made Sudartawan, membenarkan adanya pencurian peralatan musik tradisional di Kecamatan Rendang.
"Kamis (7/1) malam, Sekaa Gong Adat Pempatan hendak melaksanakan latihan nabuh. I Ketut Susila Antara saat itu mminta anggota Sekaa Gong mengeluarkan peralatan musik. Tetapi I Wayan Gunawan, anggota sekaa, melihat pintu sudah terbuka," kata Kompol Made Sudartawan, Jumat (8/1/2021).
Setelah itu Gunawan masuk dan mengeluarkan beberapa alat tabuh atau instrumen gamelan.
Wayan Gunawan kaget ketika hendak mengeluarkan terompong sudah tidak ada di tempat biasanya.
Kemudian mereka masuk bersama untuk memastikn barang.
"Setelah dicek, ternyata barang sudah tak ada. Seperti terompong, kajar atau kemong, kempli, tawa-tawa, serta tabung gas elpiji ukuran 3 kilo. Kejadian ini langsung disampaikaan ke Jro Bendesa Pempatan," jelas Kompol Made Sudartawan.
Ditambahkan, Jro Bendesa sempat menanyakan dahalu ke prajuru Desa Adat Pempatan terkait keberadaan instrumen gamelan tersebut.
Namun prajuru desa adat juga mengaku tak mengetahuinya.