Berita Badung

Plafon Gedung di SD 2 Pecatu dan SMP 2 Petang Badung Jebol

plafon sekolah jebol dilaporkan terjadi di Sekolah Dasar (SD) 2 Pecatu, Kuta Selatan, Badung dan yang kedua plafon di SMPN 2 Petang.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Noviana Windri
Istimewa/Kabid Gedung dan Sarana Disdikpora Kabupaten Badung, Putu Roby Widya Harsana
Kondisi plafon yang jebol di SD 2 Pecatu, beberapa hari yang lalu 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Dinas Pendidikan dan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung telah mendapat laporan adanya dua sekolah yang atapnya jebol.

Pertama plafon sekolah jebol dilaporkan terjadi di Sekolah Dasar (SD) 2 Pecatu, Kuta Selatan, Badung dan yang kedua plafon gedung sekolah yang jebol terjadi di SMPN 2 Petang.

Adanya laporan tersebut, Disdikpora mengaku sudah menurunkan tim untuk melakukan survei lebih lanjut.

Hal itu dilakukan guna memastikan atau mengkaji kerusakan yang terjadi di masing-masing sekolah tersebut.

Plt Kadisdikpora Badung, I Made Mandi saat dikonfirmasi Selasa (12/1/2021) membenarkan telah menerima dua sekolah yang atap gedungnya jebol.

Baca juga: Atap dan Plafon Kantor Lurah Sempidi Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

Bahkan dirinya mengaku sudah menurunkan tim untuk melakukan kajian terkait kerusakan yang terjadi.

 “Tim kami kemarin (Senin 11/1) telah melakukan kajian ke lapangan. Kebetulan Kabid Gedung Sarana turun ke lokasi setelah ngecek ya memang plafon SD tersebut jebol,” ujar Mandi.

Untuk di SD 2 Pecatu katanya, kerusakan plafon terjadi di dua kelas yang bahannya dari gypsum, sehingga rentan terhadap air.

Pihaknya menduga pada bagunan tersebut juga terdapat kebocoran, sehingga rentan terkena air.

“Memang lemahnya terhadap air, setelah dicek ternyata memang ada percikan air dari genting yang renggang, sehingga jebol,” ungkapnya.

Sekretaris Disdikpora Badung ini mengatakan bangunan gedung yang mengalami kerusakan telah berusia 10 tahun, sehingga tidak lagi menjadi tanggungan pemenang tender.

“Terkait usia bangunan kami langsung koordinasi pada kepala sekolah untuk bangunan yang plafonnya jebol lebih kurang sudah 10 tahun, sehingga sudah pasti masa pemeliharaannya  tidak ada,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku ada tiga  gedung di SD tersebut yaki gedung di Utara, Timur  dan Barat.

“Ini yang jebol di bagian Utara, kalau gedung di Barat dan di Timur memang baru sekitar 5 tahunan syukur nggak ada jebol,” jelasnya.

Disisi lain, kata Mandi untuk di SMP 2 Petang, katanya masih dilakukan pengecekan.

Baca juga: Plafon Ruang Kelas Jebol Sejak Sebulan Lalu, Siswa SDN 4 Songan Bangli Belajar di Teras Kelas

Kendati demikian pihaknya mengaku langkah yang dilakukan tentu sama dengan penanganan di SD yang ada di Pecatu, Kuta Selatan.

“Pertama kami menerima laporan yang di selatan dulu. setelah itu kemarin kami menerima di Petang,” bebernya

Terkait kapan akan dilakukan perbaikan, Made Mandi mengatakan pihaknya tengah berhitung berapa biaya yang akan dihabiskan.

“Kami masih menghitung ya memang di induk belum kami anggarkan.   Sementara kami tugaskan sekolah untuk membersihkan,” jelasnya sembari mengatakan kami akan melaporkan ini dulu ke pimpinan

Mandi pun menjelaskan, jika anggaran di APBD Induk tidak bisa, maka akan dilakukan penganggaran pada APBD perubahan nanti.

Meski demikian, pihaknya menghimbau kepada para kepala sekolah di Badung dalam suasana belajar daring memperhatikan kondisi sekolah, sehingga jika terjadi kerusakan kecil dapat segera diperbaiki.

Terlebih, saat musim hujan seperti sekarang perlu melakukan pengecekan terhadap bangunan sekolah.

“Kami juga telah himbau pada teman-teman kepala sekolah, karena saat ini pembelajaran tatap muka belum dapat dilaksanakan. Artinya, pembelajaran masih daring maka kami himbau pada seluruh kepala sekolah  agar memperhatikan  kondisi sekolah bangunan. Barangkali ada perlu pemeliharaan ringan  agar tidak terjadi  hal serupa mengingat saat ini situasi hujan dan siswa masih belajar dari rumah,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid  Gedung dan Sarana Disdikpora Kabupaten Badung, Putu Roby Widya Harsana juga membenarkan bahwa dirinya sudah melakukan pengecekan terhadap plafon sekolah yang jebol.

“Sudah saya cek langsung ke SD 2 Pecatu  kemarin, dan mengukurnya. termasuk melihat kerusakan yang lain,” katanya 

Pihaknya mengatakan indikasinya bocor yang terjadi di gedung tersebut, sehingga menyebabkan kelembaban pada plafon.

Maka dari itu, kata roby atap pun jebol lantaran berbahan gypsum.

“Sementara kami masih berproses dan nantinya akan kita buatkan Rancangan Anggaran Belanjanya,” katanya.

Untuk yang di Petang, akunya belum dilakukan pengecekan.

kendati demikian pihaknya mengaku sudah menurunkan tim pada Selasa (12/1/2021) pagi, namun sampai saat ini belum ada laporan.

“Tapi kalau saya, akan turun kamis depan, karena besok kan tidak masuk,” jelasnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, selain mengecek sekolah yang atapnya jebol, pihaknya juga mengaku Disdikpora kini memiliki program pengecekan gedung-gedung sekolah yang ada di Badung.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi gedung sekolah yang lama sudah tidak digunakan lantaran dilakukan pembelajaran daring.

“Kebetulan sekarang ini kita sedang buat program monitoring gedung-gedung sekolah yang rusak karena lama tidak terpakai dan dimusim hujan sekarang ini,” ucapnya sembari mengatakan untuk kerusakan gedung ini, kita belum berani perkirakan, karena sedang dihitung oleh tim Disdikpora. (*)

Baca juga: Plafon Atap Bangunan Puskesmas II Negara Jebol

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved