Pesawat Sriwijaya Hilang Kontak
Luh Sudarni Sulit Tidur, Selalu Teringat Mia, Dokkes Ambil Sampel DNA Orangtua Pramugari Sriwijaya
Luh Sudarni Sulit Tidur, Selalu Teringat Mia, Dokkes Polda Bali Ambil Sampel DNA Orangtua Pramugari Sriwijaya Air
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Untuk menentukan identifikasi seandainya ada tubuh yang ditemukan misalnya, untuk dicocokkan apa betul ini adalah merupakan Mia, dibandingkan dari sampal DNA dari kedua orangtua," paparnya.
Biddokkes Polda Bali berkoordinasi dengan Tim DVI Polri untuk memberikan pelayanan bagi proses identifikasi.
Personel Dokkes Polda Bali melakukan "jemput bola" ke kediaman orangtua korban untuk memberikan rasa nyaman di tengah masa pandemi Covid-19.
"Kami ditugaskan DVI berdasarkan hasil koordinasi dengan Lab DNA Pusdokkes dan TKM antemortem diharapkan di daerah membantu mengambil sampel DNA asal korban kecelakaan pesawat tersebut. Kami jemput bola melakukan pelayanan terhadap keluarga korban," tandas Gustama.
Keluarga Mia mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran aparat yang bertugas baik Pemerintah, TNI, Polri dan maskapai yang memberi pelayanan dalam musibah pesawat nahas ini.
Seperti disampaikan Yudi Irawan, kakak sepupu Mia.
"Dari pihak keluarga berterima kasih kepada Dokkes Polda Bali, Tim DVI, bahkan menyetujui permintaan keluarga untuk dimbil sampelnya di rumah karena keluarga lebih nyaman diambil sampelnya di rumah berkaitan pandemi Covid-19," ujar Yudi kepada awak media.
Selain terkait DNA, pihak keluarga juga dibantu oleh Maskapai Sriwijaya Air dalam hal pengiriman berkas-berkas dokumen administrasi ke posko Crisis Centre di Jakarta.
"Berkas sudah kita serahkan ke Sriwijaya untuk dikirim secepatnya. Kami mohon bisa hari ini (kemarin, red) biar segera sampai ke Posko di Jakarta," beber dia.
Yudi mengungkapkan, pihak keluarga sangat berharap akan kepastian kondisi Mia.
"Harapannya segera bisa diidentifikasi, kondisi apapun tentang Mia. Kami mengharapkan kabar yang pasti tentang penemuan adik kami Mia, dengan sampel ini," sambungnya.
Bukan hanya unsur aparat dan maskapai, bantuan kepedulian juga mengalir dari rekan sejawat Mia.
"Berkas lain disiapkan teman sejawat dan Sriwijaya berkaitan sidik jari, ijazah, sikat gigi, sisir, semua diserahkan, serta kelengkapan terakhir adalah DNA," ungkap dia.
Yudi memastikan keluarga akan ke Jakarta setelah ada kepastian dari hasil kecocokan identifikasi.
"Kami pasti akan ke Jakarta. Kami masih menunggu kepastian, mengingat kondisi, keluarga juga, sebaiknya kami menunggu hal pasti baru akan berangkat ke Jakarta," pungkasnya. (*).
