Berita Denpasar

Hari Suci Siwaratri di Pura Dalem Tungkub Dihadiri Bendesa Adat Hingga Senator DPD RI AWK

Pura Dalem Tungkub Desa Adat Pagan, Sumerta Kauh, Denpasar Timur, Denpasar, Bali digelar persembahyangan Hari Suci Siwaratri

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Suasana saat Hari Suci Siwaratri di Pura Dalem Tungkub Desa Adat Pagan, Sumerta Kauh, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, pada Rabu (13/1/2021) - Hari Suci Siwaratri di Pura Dalem Tungkub Dihadiri Bendesa Adat Hingga Senator DPD RI AWK 

Mereka juga mengenakan masker, dan saat sebelum masuk ke dalam pura diminta untuk cuci tangan.

Salah seorang pemedek, Ni Ketut Sari Wulandari mengaku dirinya sembahyang agak sore dari biasanya dikarenakan adanya penerapan jam malam.

Dimana untuk persembahyangan di Pura Jagatnatah dibatasi hingga pukul 21.00 Wita.

“Dulu kan biasanya malam saya baru ke sini, sekarang memang sore, agar nanti tidak keburu waktunya. Kalau malam takutnya rame, apalagi ada pembatasan jumlah juga,” kata Sari usai sembahyang.

Ia mengatakan dirinya mengaku tidak masalah, walaupun dalam perayaannya ini ada pembatasan.

Yang terpenting baginya semua bisa melaksanakan ibadah dengan tenang tanpa mengurangi makna.

“Tidak masalah, ini kan demi kesehatan kita juga, apalagi saat pandemi, kita harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” katanya.

Sementara itu, Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara yang melakukan persembahyangan juga mengatakan bahwa perayaan Siwaratri ini digelar sangat sederhana tanpa mengurangi makna.

“Siwaratri ini kan antara Siwa dan Ratri, antara terang dan gelap. Saat gelap Tilem Kapitu ini kita memuja Siwa agar bisa instrospeksi diri khususnya saat memuja Siwa,” katanya.

Ia pun mengatakan, pelaksanaan brata Siwaratri ini tak harus dilaksanakan di pura, melainkan bisa dilaksanakan di rumah masing-masing.

Sehingga dengan begitu, semua bisa menjaga diri dan bisa menekan angka penyebaran Covid-19 khususnya di Denpasar.

“Walaupun kondisinya seperti sekarang, tapi Siwaratri tetap berjalan seperti dulu. Hanya saja saat ini tetap menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Penanggung Jawab Pura Jagatnatha, Gusti Lanang Rai mengatakan persembahyangan di Pura Jagatnatha Kota Denpasar tetap berlangsung seperti biasa.

Akan tetapi jumlah pengunjung dalam satu sesi sebanyak 50 persen dari kapasitas Pura sebanyak 100 pemedek.

“Setiap sesi persembahyangan kami batasi 45 sampai 50 orang, kalau sudah genap segitu kita tutup pintu masuknya,” katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved