Corona di Bali
Wabup Suiasa Batal Divaksin, Tegang Hingga Tensi Naik Sebelum Disuntik Vaksin Covid-19
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, tegang hingga tensinya naik saat dilakukan pemeriksaan sebelum vaksinasi.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, tegang hingga tensinya naik saat dilakukan pemeriksaan sebelum vaksinasi.
Suiasa pun batal divaksin Covid-19 yang digelar perdana di Puskesmas Abiansemal I, Desa Blahkiuh, Abiansemal, Badung, Bali, Jumat 15 Januari 2021.
Suisa mendapat giliran disuntik vaksin Covid-19 setelah Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta.
GP panggilan Giri Prasta, lolos skrining dan menjalani vaksinasi dengan santai.
Baca juga: Pastikan Aman, Bupati Giri Prasta Pejabat Pertama Penerima Vaksin Covid-19 di Badung
Baca juga: Presiden Turki Disuntik Vaksin Sinovac, Mengecam Mereka yang Menolak Vaksinasi
Baca juga: Ini Kriteria Penerima Vaksin Covid-19, Tak Semua Orang Bisa Divaksin, Apakah Anda Termasuk?
Berbeda dengan Suiasa yang terlihat tegang.
Wajahnya sampai memerah.
Bahkan sempat disarankan rileks oleh Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr. Nyoman Gunarta.
Pada saat pemeriksaan awal pun Suiasa dinyatakan tidak lolos lantaran tensi darahnya tinggi, melebihi 140 mmHg.
Ia juga disinyalir mempunyai komorbid sehingga dirinya tidak jadi dilakukan vaksinasi.
"Saya tidak lolos karena hasil tensi tinggi," ujarnya kepada sejumlah pejabat yang saat itu juga hadir untuk mengikuti vaksinasi.
Usai pemeriksaan dirinya langsung duduk kembali dan memegang handphone genggamnya.
Ditemui usai vaksinasi, Wabup Suiasa tidak mau berkomentar banyak terkait dirinya tidak bisa melaksanakan vaksinasi.
"Kalau dari persyaratan medis, tensi saya lebih dari persyaratan yang telah ditentukan. Persyaratan vaksinasi tensi paling tinggi yakni 140 mmHg,” singkatnya.
Sekda Badung, Wayan Adi Arnawa, juga tidak memenuhi syarat mengikuti vaksinasi.
Ia pernah terinfeksi Covid-19.