Berita Klungkung
Soroti Pengerjaan Proyek Penataan Perbatasan Klungkung-Gianyar, Dewan Nilai Fungsi Pengawasan Lemah
Pengerjaan penataan perbatasan Klungkung dan Gianyar di Desa Tusan, Banjarangkan, Klungkung dalam beberapa hari ini menjadi sorotan publik
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pengerjaan penataan perbatasan Klungkung dan Gianyar di Desa Tusan, Banjarangkan, Klungkung dalam beberapa hari ini menjadi sorotan publik.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama instansi terkait pun turun untuk melakukan evaluasi terhadap proyek bernilai total Rp 3,2 miliar tersebut.
Sebelumnya pengerjaan penataan perbatasan Klungkung dan Gianyar di Desa Tusan, Banjarangkan, Klungkung itu juga menjadi sorotan Dewan.
Bahkan Komisi II DPRD Klungkung telah terlebih dahulu mengecek proyek fisik tersebut.
Baca juga: Sempat Dibahas Alot, DPRD Klungkung Sepakati Pinjaman PEN
Ketua Komisi II DPRD Klungkung I Wayan Misna menjelaskan, saat itu Dewan menyoroti lepasnya pemasangan ornamen batu alam pada tebing.
Demikian pula dengan pemasangan batu sikat juga sudah ada yang retak-retak.
Padahal, proyek tersebut baru serah terima.
" Itu artinya dari segi kualitas masih kurang baik,” tegas Misna.
Demikian halnya yang diungkapkan Wakil Ketua Komisi II Wayan Buda Parwata.
Menurutnya pemerintah seharusnya tidak mau menerima hasil pekerjaan penataan perbatasan itu.
Terlebih dinas terkait sudah mempunyai konsultan pengawas.
Seharusnya konsultan itu diberdayakan, mengawasi pengerjaan proyek hingga serah terima.
“ Saya melihat fungsi pengawasannya kurang,” tegas politikus Hanura itu.
Proyek tersebut menjadi perhatian publik, karena ada beberapa bagian pekerjaan yang kurang baik.
Seperti pemasangan komponen batu pada dinding tebing yang lepas, termasuk beberapa lampu yang masih bermasalah.