Jelang Tak Jadi Presiden AS, 10 'Kejahatan' Ini Bisa Berpotensi Jebloskan Donald Trump ke Penjara
Presiden dari Partai Republik itu berkilah sudah menghambat proses hukum, dan menyebut investigasi terhadap dirinya "perburuan penyihir".
Pada Oktober, hakim menolak gugatan tersebut. Namun jika sudah lengser, bisa jadi Trump terkena gugatan yang sama.
5. Skandal Trump Inc
Jaksa Agung New York Letitia James menginvestigasi apakah perusahaan real estat presiden memalsukan nilai properti demi mendapat keringanan pajak.
Salah satu putra Trump, Eric yang menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif Trump Organisation sudah disorot.
Saat ini, kasusnya tengah digulirkan di pengadilan perdata, yang berarti kesalahan apa pun bakal berujung kepada ganti rugi finansial.
Namun, jika James berhasil menemukan bukti adanya perbuatan yang berujung pada pidana, maka semuanya bisa berubah.
6. Kasus honorarium
Kasus lain yang bisa menjebloskan si presiden ke penjara adalah tuduhan dia menggunakan jabatannya guna kepentingan pribadi.
Kubu oposisi Demokrat mengajukan dua gugatan, yang menuduh si presiden melanggar Konstitusi AS bernama Klausul Honorarium.
Demokrat berargumen, si presiden sudah menjamu para tamu negara seperti Arab Saudi di hotelnya, yang dianggap pelanggaran klausul.
Pemerintahannya memang sukses menyanggah klaim tersebut. Tapi sampai saat ini, pengadilan belum memutuskan apakah dia melanggar konstitusi.
7. Tudingan penipuan pada anak-anaknya
Trump dan ketiga anak tertunya dituduh melakukan penipuan pada 2018, terkait dukungan bagi acara Celebrity Apprentice of ACN Opportunity LLC.
Perusahaan pemasaran itu lalu bangkrut, yang berujung pada guggatan hukum yang dilayangkan untuk Keluarga Trump.
Penggugat mengatakan, keluarga itu membujuknya menginvestasikan ratusan ribu dollar dalam layanan telepon video desktop ACN, hanya untuk dikalahkan smartphone.