Serba Serbi

Jero Bayu Gendeng Sebut Peramal Harus Punya Etika

Jero Master Bayu Gendeng, Penenung Bayu Gana, turut prihatin dengan pernyataan Mbak You.

Istimewa
Foto Jero Bayu Gendeng - Jero Bayu Gendeng Sebut Peramal Harus Punya Etika 

Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ramalan Mbak You tentang Presiden Jokowi, yang akan lengser di tahun 2021.

Ternyata berbuntut panjang, karena hal ini membuat gaduh.

Satu diantaranya dilaporkan oleh CEO Lembaga Cyber Indonesia.

Rencana pelaporan ini dilansir dari Tribunnews.com, Senin 18 Januari 2021.

Baca juga: Ini Kata Sosiolog Tentang Kehebohan Mbak You dan Ramal Meramal di Era Modern

Baca juga: Ramalan Mbak You Soal Jokowi Ini Berbuntut, Muannas Alaidid Berencana Laporkan ke Polisi

Baca juga: Peramal Mbak You Sedih & Ungkapkan Dukanya Terkait Jatuhnya Sriwijaya Air: Sampai Tak Mampu Berkata

Jero Master Bayu Gendeng, Penenung Bayu Gana, juga turut prihatin dengan pernyataan Mbak You.

“Iya saya baca itu, ngawur komentar Mbak You. Dia bicara seenaknya tentang kepala negara lengser. Akhirnya kami semua kena getahnya,” jelasnya kepada Tribun Bali, Selasa 19 Januari 2021.

Jero Bayu menegaskan, jika dihina ia sudah biasa dan santai saja.

Ramalan viral itu juga biasa, namun jangan sampai ramalan menyangkut lambang negara.

Termasuk terkait dengan politik negara yang membahayakan dan melawan hukum.

Sebab, kata dia, dalam dunia paranormal atau praktisi peramal ada beberapa kode etik yang tak boleh dilanggar.

“Pada umumnya etika ini telah diketahui oleh paranormal atau peramal yang pernah mengenyam/melalui pendidikan tentang ilmu prediksi,” tegasnya.

Dalam ilmu ramalan, ada banyak contoh penerawangan.

Diantaranya tarot, palm mistery, pewukon, pedewasan, numerologi, bayu gana, geafologi, dan lain sebagainya.

“Pada kegiatan di pendidikan ramalan, umumnya diajarkan etika seseorang dalam meramal. Jadi ada apa yang boleh dan tidak boleh diramal atau disebutkan ke publik,” tegasnya.

Semisal tidak boleh meramal kelahiran, kematian seseorang, walau si peramal mengetahui itu, namun tidak boleh dikatakan karena bisa mempengaruhi keadaan kestabilan emosi seseorang.

“Begitu juga ramalan yang membuat keresahan di masyarakat, juga sebaiknya dihindari,” imbuhnya.

Apalagi paranormal tersebut dalam penyampaiannya, diduga hanya mencari viral dan mengabaikan etika dalam profesi ini.

“Ia melupakan banyak praktisi lain yang akan ikut terkena dampaknya,” sebut Jero Bayu Gendeng.

Lanjutnya, ilmu gaib itu ada, ilmu prediksi masa depan juga ada.

Namun paranormal yang harus memfilter dirinya dalam menyampaikan statement dan menjaga diri ketika berhadapan di masyarakat.

Sehingga ramalan mendatangkan kebaikan bukan keresahan.(*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved