Serba Serbi
Watugunug Runtuh, Ini Maknanya Dalam Ajaran Hindu
Kajeng Kliwon Pamelas Tali, sering disebut Kajeng Kliwon Watugunung Runtuh.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Intinya adalah sebagai umat manusia, harus menuntut ilmu agar lepas dari ikatan kebodohan, dan tidak sombong atau angkuh layaknya ilmu padi makin berisi makin merunduk," tegas mantan kepala sekolah ini.
Di samping itu, bahwa sudah lumrah Kajeng Kliwon adalah hari suci pingit atau dalam Bahasa Bali tenget.
Sehubungan dengan itu, para umat Hindu selalu memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan manifestasinya agar dianugerahi keselamatan dan kerahayuan.
Selain itu juga ingat untuk "nyomya" para bhuta kala dan dipersembahkan di natar sanggah, natah paumahan, serta di lebuh nanceb sanggah cucuk dan menghaturkan tumpeng brumbun limang bungku, metatakan muncul don biu, maiwak rumbah gile, kakomoh, lawar kacang, calon agung 5 jatuh, raka geti-geti, pisang batu, tuak arak mewadah bumbung, nasi takilan siki, iwaknya taluh, buka asem magantung, ring sanggah cucuk.
Semua ini dihaturkan kepada Sang Kala Dengen. Agar tidak menganggu.(*).