Berita Denpasar
Cegah Kluster, Panitia IKM Bali Bangkit Lakukan Swab Antigen Pada 100 Para Penjaga Stand Pameran
Panitia IKM Bali Bangkit lakukan tes swab antigen terhadap para peserta penjaga stand pameran, Senin 1 Februari 2021.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Panitia IKM Bali Bangkit lakukan tes swab antigen terhadap para peserta penjaga stand pameran, Senin 1 Februari 2021.
Ketika ditemui, Desak Martini selaku panitia IKM dan staf Disperindag Provinsi Bali mengatakan, swab untuk peserta IKM Bali Bangkit ini merupakan tahap ketiga untuk para penjaga stand pameran.
"Total peserta swab test sejumlah 100 orang. Dan swab test ini sudah diberlakukan tiga tahap, pertama dilakukan di Labkes yang diikuti oleh sebanyak 55 orang lalu sisanya di Art Center," ungkapnya.
Ia menambahkan, dikarenakan pameran akan diadakan selama dua bulan kegiatan swab ini akan rutin diadakan.
• Surat Hasil Tes Swab Palsu Dijual Termurah Rp 75 Ribu, Pembuatnya Karyawan Klinik
• 12 PMI Tiba di Pelabuhan Benoa Bali Langsung Swab dan Jalani Karantina
• Metode Swab Lewat Anus Disebut Paling Akurat, Alat Dimasukkan ke Dalam Hingga 5 Sentimeter
"Jadi pameran akan dilaksanakan selama dua bulan jadi kegiatan swab ini akan rutin dilakukan dan hanya orang-orang yang sudah mengikuti swab test saja yang bisa tetap berjaga di pameran IKM," tambahnya.
Selain itu, nantinya para panjaga stand akan dikenakan pin dan setiap hari pihaknya akan melakukan pengecekan.
Sebelumnya pameran IKM Bali Bangkit ini bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan, Dekranasda dan Disperindag Provinsi Bali.
Penelusuran Kontak Pasien Covid-19 di Bali Mulai Dekati Standar WHO
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Bali telah menambah penelusuran kontak (contact tracing) pasien Covid-19.
Hal ini dilakukan agar penelusuran kontak mendekati rekomendasi yang diberikan oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Kepala Sekretariat Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan, di awal penanganan Covid-19 ada perbandingan yang belum ideal dalam penelurusan kontak yang didapatkan oleh tim survailans dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Saat itu, perbandingannya masih 1 berbanding 7 sehingga setiap satu orang yang dinyatakan positif Covid-19, baru ada penelusuran kontak erat sebanyak tujuh orang.
Rentin yang juga Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali itu mengungkapkan, selama ini memang penelusuran kontak dari tim survailans masih kurang maksimal.
Melihat angka tersebut yang masih jauh dari rekomendasi WHO, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali kini mulai menambah penelusuran kontak.
"Beberapa minggu terkahir, terutama pasca libur panjang Nataru didapat angka mendekati angka yang ideal sesuai rekomendasi WHO," kata Rentin saat ditemui di Denpasar belum lama ini.
Menurutnya, angka penelusuran kontak yang sudah dapat dilakukan kali ini sudah mencapai 1 berbanding 20 sampai 30 orang.
Hal ini berarti setiap satu orang yang dinyatakan positif Covid-19 dilakukan penelusuran kontak sebanyak 20 sampai 30 orang.
"Oleh WHO, merekomendasikan angka ideal sekurang-kurangnya terhadap satu kasus terkonfirmasi positif idealnya ditemukan 20 orang kontak erat sampai 30," jelas Rentin.
Selain penelusuran kontak yang dilakukan semakin masif, jumlah masyarakat yang dites juga semakin banyak.
Menurut Rentin, konsekuensi logis ketika mampu dan berani melakukan penelusuran kontak dan jumlah tes yang lebih banyak maka kemungkinan terjadi peningkatan kasus.
Hal seperti juga juga sempat terjadi saat Gubernur Bali mengeluarkan kebijakan agar swab tes dilakukan terhadap aparatur negara.
"Sama seperti sekarang, jumlah sampel yang diambil berlipat ganda, hasil tracing mendekati angka ideal 1 berbanding 20 atau 1 berbanding 30. Kendatipun tidak rata semuanya tentu kapasitas masing-masing petugas survailans, kita harus menyiapkan strategi dan harus siap di Satgas bahwa kemungkinan peningkatan kasus pasti akan terjadi," kata dia.
Untuk diketahui, jumlah kasus Covid-19 di Pulau Dewata merangkak naik sejak beberapa hari terakhir.
Bahkan jumlah peningkatan kasus ini mencapai 542 orang pada 26 Januari 2021 dan 540 sehari berikutnya.
Setelah itu, jumlah penambahan kasus menurun ke 366 pada 28 Januari 2021, namun bertambah lagi menjadi 415 orang pada sehari setelahnya.
Sementara pada 30 Januari 2020 kemarin, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali melaporkan ada penambahan kasus sebanyak 298 orang. (*)
(I Wayan Sui Suadnyana)