Serba Serbi

Berjodoh Atau Tidak, Berikut Penjelasan Tenung Jodoh Dalam Hindu Bali

Baik yang telah terjadi, maupun pertemuan yang akan direncanakan, berdasarkan nilai urip hari kelahiran seseorang.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Ida Pedanda Gede Buruan 

“Tetap harus melakukan aktivitas atau kegiatan yang bertujuan berusaha dalam mengendalikan agar ramalan yang kurang baik atau buruk itu, bisa dinetralisir dan dikendalikan sehingga menjadi hal yang baik,” sebut ida.

Sebab sesungguhnya, tenung atau ramalan baik dan buruk adalah hanya acuan atau sarana untuk melatih kesadaran dan kesabaran serta ketenangan dalam mengarungi gelombang kehidupan.

“Sebagaimana diketahui dan sesuai hukum sebab-akibat, bahwa kebaikan selalu berdampingan dengan keburukan. Ada kebahagiaan ada pula penderitaan. Sebab penderitaan dan kebahagiaan adalah hasil perbuatan (karmaphala) terdahulu,” tegas beliau.

Ida pedanda menegaskan bahwa tidak perlu terlalu senang atau terlalu sedih, dengan adanya sebuah hasil tenung atau ramalan.

Sebab semua kembali ke hasil perbuatan masing-masing manusia.

“Perbuatan yang baik akan memunculkan watak atau karakter baik, sebaliknya perbuatan buruk akan mewujudkan watak yang buruk. Hal ini pula yang menyebabkan adanya karakter manusia yang berbeda-beda,” jelas ida.

Semua itu juga terkait dengan rezeki, jodoh, dan kehidupan manusia di masa kini dan masa yang akan datang.

Beliau menjelaskan, jika dilihat dari wewaran maka tenung jodoh praktis ini berlandaskan pada urip Saptawara, Pancawara, dan Sadwara.

 Masing-masing wewaran ini memiliki uripnya sendiri. Dan setiap orang sudah membawa hari baiknya sendiri-sendiri.

“Adapun yang dimaksud dengan membawa dewasa sendiri adalah perhitungan padewasan yang berdasarkan jumlah urip Saptawara dan Pancawara hari kelahiran seorang pasangan atau calon pasangan ditambah urip Saptawara dan Pancawara dirinya sendiri,” ucap ida.

Aura Magis Pura Melanting Jambe Pole di Taman Festival Bali, Ada yang Mohon Kesembuhan hingga Jodoh

Kemudian setelah ditemukan urip pasangan itu, maka akan dibagi 4 dan sisanya itulah yang merupakan padewasan yang dibawa dari kelahirannya.

Sisa pembagian hasil penambahan urip pasangan itu, setelah dibagi 4 maka akan terlihat baik atau buruknya.

Jika sisanya  satu, maka namanya Guru dan perjodohan ini baik sekali serta bahagia, dan mendapat tuntunan.

Begitu juga dengan sisa dua, yang namanya Ratu maka perjodohannya baik dan kuat serta selamat.

Namun jika sisa hasil penambahan adalah 3, namanya Lara atau sering sakit dan kehilangan perjodohannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved