Berita Badung

Tetap Laksanakan Bulan Bahasa Bali, Disbud Badung Minta Desa Adat Perhatikan Kondisi Saat Ini

Kabupaten Badung tetap akan melaksanakan kegiatan Bulan Bahasa Bali di tengah pandemi Covid-19.

dok Tribun Bali
Kadisbud Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha - Tetap Laksanakan Bulan Bahasa Bali, Disbud Badung Minta Desa Adat Perhatikan Kondisi Saat Ini 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kabupaten Badung tetap akan melaksanakan kegiatan Bulan Bahasa Bali di tengah pandemi Covid-19.

Pasalnya sebelumnya Bulan Bahasa Bali tahun 2021 sudah di buka secara resmi di tingkat Provinsi Bali pada Senin 1 Februari 2021 lalu.

Maka dari itu selanjutnya masing-masing desa adat akan mulai melakukan berbagai macam lomba.

Menyikapi kondisi tersebut, untuk di Kabupaten Badung sendiri, Dinas Kebudayaan setempat meminta desa adat agar tetap menyesuaikan dengan kondisi saat ini.

89 Lontar Prasi Disuguhkan dalam Pameran Bulan Bahasa Bali 2021

Bulan Bahasa, Paguyuban Duta Bahasa Bali Gelar Lomba Reportase dan Menyanyi Lagu Pop Indonesia

Muda-Mudi Bali Ikuti Lomba Debat Berbahasa Bali Serangkaian Bulan Bahasa Bali 2020

Pasalnya saat ini kondisi Badung masih terdapat kasus Covid-19 yang tinggi.

“Untuk kegiatan Bulan Bahasa Bali tahun 2021, kami di Kabupaten Badung tetap melaksanakan. Namun masing-masing desa adat kami minta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, karena masih pandemi Covid-19,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha, pada Rabu 3 Februari 2021.

Dijelaskan, Kabupaten Badung tidak mengadakan seremonial pembukaan Bulan Bahasa Bali sebagaimana sebelumnya.

Pembukaan di tingkat provinsi sekaligus menjadi penanda dibukanya kegiatan Bulan Bahasa Bali di tingkat daerah.

“Kami di daerah juga didorong untuk menyaksikan pembukaan melalui tayangan youtube. Jadi saat ini kita meminimalkan kegiatan yang sifatnya kumpul-kumpul,” terang Sudarwitha.

Setelah dibuka secara resmi, selanjutnya di masing-masing desa adat boleh menggelar kegiatan Bulan Bahasa Bali dengan menyesuaikan kondisi serta protokol kesehatan (prokes) yang harus dijalankan.

Untuk Kabupaten Badung, ada tiga kegiatan yang dilombakan tahun ini yakni lomba Menyurat Aksara Bali, Mengetik Naskah Bahasa Bali di komputer, dan Mesatua Bali bagi krama istri/ibu-ibu.

Bahkan semua lomba yang dilaksanakan itu, akunya, diserahkan ke masing-masing desa adat dengan tetap memperhatikan kondisi saat ini, atau pandemi Covid-19.

“Jadi setidaknya menggelar salah satunya (lomba, red). Kabupaten Badung menekankan pelaksanaan pembinaan dulu, baru diadakan lomba. Sehingga dapat diketahui penyerapan dan pemahaman Bahasa Aksara dan Sastra Bali sebagai bahasa ibu yang harus dilestarikan,” ungkapnya.

Sudarwitha menjelaskan, pemenang lomba Bulan Bahasa Bali tingkat Kabupaten Badung rencananya akan menjadi wakil Badung pada Bulan Bahasa Bali tahun depan.

Sedangkan wakil yang dikirim untuk mewakili Badung tahun ini diambil dari hasil pemetaan dari kegiatan Bulan Bahasa Bali tahun lalu.

“Yang jadi pemenang tahun ini (dari kegiatan Bulan Bahasa Bali tahun 2021, red) kami ambil untuk tahun depan. Kami sudah punya hasil pemetaan pada kegiatan tahun 2020. Dari hasil pemetaan itu, ada bakat-bakat yang menonjol. Hasil pemetaan itu yang kami pakai dan akan kami bina untuk mewakili kabupaten ke tingkat provinsi,” bebernya.

Mantan Camat Petang ini juga menjelaskan, masing-masing desa adat nantinya akan dibantu oleh Penyuluh Bahasa Bali untuk melaksanakan pembinaan dan lomba terkait kegiatan Menyurat Aksara Bali, Mengetik Aksara Bali di Komputer dan Mesatua Bahasa Bali bagi krama istri.

Dikonfirmasi terpisah, koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Badung, I Gede Merta Wiguna, menjelaskan peran penyuluh nantinya ikut membantu pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di tingkat desa adat.

Kemudian, setelah mendapatkan pemenang lomba, Penyuluh Bahasa Bali juga membantu untuk membina sebagai persiapan untuk berlomba di tingkat provinsi.

“Kalau desa adat membuat lomba, Penyuluh Bahasa Bali ikut membantu. Termasuk pembinaan terhadap pemenang yang akan mewakili ke tingkat provinsi,” katanya.

Penyuluh asal Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Badung ini menjelaskan, pada tahun -tahun sebelumnya, 2 minggu sebelum berlomba, penyuluh wajib ke tingkat provinsi untuk dilakukan pembinaan.

“Jadi kita biasanya di desa ikut mempersiapkan dan membantu Pemerintah juga saat lomba ke provinsi,” ujarnya singkat. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved