Berita Bali

Insentif Untuk Nakes Bulan September 2020 Belum Terbayarkan, Suarjaya Sudah Usulkan ke Pusat

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, memberikan penjelasan terkait insentif untuk tenaga kesehatan (nakes).

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya - Insentif Untuk Nakes Bulan September 2020 Belum Terbayarkan, Suarjaya Sudah Usulkan ke Pusat 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, memberikan penjelasan terkait insentif untuk tenaga kesehatan (nakes).

Ketika ditemui, ia mengatakan, insentif tenaga kesehatan memang pada tahun 2020 baru terbayar hingga bulan Agustus.

"Untuk kendala persis seperti apa saya tidak mengetahui dikarenakan insentif tersebut berasal dari pusat," ungkapnya, Jumat 5 Februari 2021.

Namun insentif yang non kesehatan yang dibayarkan oleh Pemprov Bali semua sudah lunas 100 persen.

531 Nakes di Klungkung Belum Vaksin Covid-19, Alami Penyakit Penyerta hingga Masih Menyusui

Tidak Ditemukan KIPI, RSUD Wangaya Telah Vaksin Nakes Sebanyak 763 Orang

Insentif Nakes Batal Dipotong, SK Menkeu Dianulir Setelah Diprotes Dokter dan Perawat

"Sekarang tinggal insentif nakes yang sisanya 2020 kemarin yang mulai September belum dibayar. Saya sudah menyampaikan itu juga. Dan sudah ada surat dari Kemenkes untuk menghitung lagi berapa insentif yang belum terbayar. Akan diusulkan lagi. Mudah-mudahan tidak ada masalah sehingga bisa dibayarkan 2021," tambahnya.

Untuk saat ini belum ada informasi kenaikan insentif tersebut dan angkanya masih tetap sama.

Hal tersebut dikarenakan saat tahun 2020 angka insentif tersebut sudah fiks.

Dengan rincian untuk dokter spesialis 15 juta sebulan.

Dokter umum 10 juta.

Paramedis 7,5 juta sebulan.

Dan santunan kematian untuk nakes 300 juta sebulan yang langsung tangani Covid-19.

Kadinkes Bali Sebut Banyak Nakes Tidak Lolos Screening Vaksinasi Covid-19 Akibat Miliki Hipertensi

Terdapat beberapa tenaga kesehatan yang tidak bisa mengikuti vaksinasi Covid-19.

Hal itu dikarenakan tenaga kesehatan (Nakes) tersebut pernah terjangkit Covid-19 serta memiliki kormobid di dalam tubuhnya.

Ketika ditemui, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan untuk saat ini nakes yang gagal mengikuti vaksinasi Covid-19 kebanyakan dikarenakan memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi.

"Dan pada saat dilakukan pengecekan seperti tensi baru diketahui nakes tersebut memiliki hipertensi mungkin hal tersebut dikarenakan kecemasan atau ketakutan atau mungkin nakes tersebut tidak menyadari bahwa dirinya memang memiliki hipertensi sejak lama," ungkapnya pada, Kamis 4 Februari 2021.

Hal tersebutlah yang membuat cakupan vaksinasi untuk tenaga kesehatan menjadi rendah.

"Tapi kami juga sampaikan jika tenaga kesehatan memiliki hipertensi agar melakukan pengobatan selama dua hingga tiga hari

Setelah itu melakukan pengecekan kembali jika keesokan paginya normal ya ikut saja Kegiatan vaksin Covid-19," tambahnya.

Ia juga menambahkan sejauh ini setelah mengikuti kegiatan vaksinasi tidak ditemukan efek samping yang berat hingga KIPI atau kejadian ikutan pasca imunisasi.

"Jadi semua fine saja dan saya merasa diri saya sendiri juga baik-baik saja setelah divaksin.

Ada beberapa nakes ketika hipertensi lalu melakukan pengobatan dan ketika tensinya sudah turun ia mengikuti kegiatan vaksin Covid-19 dan saat ini mereka baik-baik saja," sambungnya.

Sedangkan untuk mengukur keberhasilan suatu vaksin pada vaksin Covid-19 ini akan muncul pada tahap kedua.

Hal tersebut dikarenakan pada tahap kedua merupakan booster.

"Sehingga jika kita ingin melakukan pengujian satu bulan setelah dilakukan vaksin kedua kita dapat diperiksa kadar antibodinya.

Sementara dari teori yang ada setelah 28 hari pada suntikan kedua antibodi akan terbentuk tinggi," tutupnya.

Suarjaya turut membagikan data laporan Vaksinasi Covid-19 Nakes pada Tahun 2021.

Sasaran nakes sebanyak 38.660 orang, sasaran nakes yang teregristrasi 38.352 orang, nakes yang sudah mendapatkan vaksin tahap pertama 24.981 orang, nakes yang sudah mendapatkan vaksin tahap kedua sebanyak 1.798 orang, nakes yang divaksin hari ini tahap pertama sebanyak 678 orang dan nakes yang divaksin tahap kedua hari ini sebanyak 215 orang.(*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved