Berita Tabanan

Bisnis Jasa Konstruksi di Tabanan Lesu, Pengusaha Banyak Rumahkan Karyawan karena Tak Mampu Menggaji

Sejak pandemi terjadi tahun 2020 hingga bulan kedua di 2021 ini, pengusaha yang bergerak di jasa kontruksi masih sepi "job"

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
internet
Ilustrasi proyek konstruksi. Bisnis Jasa Konstruksi di Tabanan Lesu, Pengusaha Rumahkan Karyawan karena Tak Mampu Menggaji 

TRIBUN-BALI.COM, TABANANRefocusing anggaran yang dilakukan pemerintah untuk penanganan Covid-19 di Tabanan sangat berdampak terhadap pelaksana konstruksi.

Sejak pandemi terjadi tahun 2020 hingga bulan kedua di 2021 ini, pengusaha yang bergerak di jasa kontruksi masih sepi "job".

Dari 100 lebih pengusaha konstruksi yang tergabung Gapensi Tabanan, yang masih bertahan hanya 60 orang pengusaha.

Pengusaha jasa konstruksi yang masih bertahan tersebut karena masih mengerjakan proyek yang belum dituntaskan tahun 2020 lalu.

BKK Provinsi Bali ke Tabanan Rp 10 Miliar Batal Diberikan, Pembangunan GOR Debes Tahap III Ditunda

Mungkin bisa jadi setelah itu mereka juga stop, karena lagi sepinya proyek pemerintah daerah.

Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) Cabang Tabanan, I Nyoman Yasa menerangkan, sejak dimulainya pandemi hingga bulan kedua di tahun 2021 ini tak ada perkembangan mengenai proyek konstruksi di Tabanan.

Hal ini disebabkan oleh anggaran proyek yang di-refocusing.

"Kondisi sekarang masih sangat sepi untuk jasa konstruksi atau hampir sama dengan di awal pandemi," ungkap Yasa saat dikonfirmasi Jumat 5 Pebruari 2021 lalu.

Dia melanjutkan, sejak bulan Maret 2020 lalu, pengusaha yang bergerak di jasa kontruksi ini memang benar-benar tak bergerak dan mengeluh.

Sebab, tak sedikit proyek pemerintah yang dibatalkan.

 Terlebih lagi saat ini, persaingan pengusaha konstruksi dari luar wilayah Tabanan banyak masuk ke Tabanan karena lelang dilaksanakan secara online dan bebas.

Dengan kondisi tersebut, kata Yasa, banyak pengusaha yang justru tak memperpanjang izin mereka.

 Hal ini dirasa akan meringankan sedikit beban para pengusaha di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

"Kalau boleh saya jujur, saat ini sudah banyak jasa konstruksi yang stop sementara.

Jika Tak Ada Subsidi, Disdik Tabanan Akan Anggarkan Subsidi Kuota Internet lewat Dana BOS

Dan sudah banyak merumahkan karyawan, lantaran tak mampu menggaji karyawan," ungkapnya.

"Bisa dikatakan proyek pemerintah menurun hingga 90 persen, itu proyek skala besar dan kecil juga.

Sehingga kami harapkan dunia segera kembali bisa beraktivitas normal lagi," tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved