Berita Karangasem
Pemilik Hotel di Karangasem Bali Enggan Melepas Aset
PEMILIK hotel dan restoran di Kabupaten Karangasem, Bali, enggan melepas aset mereka untuk dijual
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - PEMILIK hotel dan restoran di Kabupaten Karangasem, Bali, enggan melepas aset mereka untuk dijual walaupun kondisi perekonomian belum stabil akibat pandemi Covid-19.
"Sampai hari ini belum ada pengelola hotel di Kabupaten Karangasem yang hendak jual asetnya. Mungkin dikarenakan hotel di Karangasem rata-rata dimiliki pengusaha lokal. Kapasitasnya juga kecil. Berbeda dengan yang di Denpasar dan Badung," kata Ketua PHRI Cabang Karangasem, Wayan Kariasa, Minggu 7 Februari 2021.
Diakuinya, hotel di Karangasem masih beroperasi walaupun tidak setiap hari.
Minimal pengelola bisa bayar tagihan listrik per bulan, air serta biaya kebersihan.
• 60 Hotel di Bali Akan Dijual, Belum Ada Investor yang Sepakat Membeli
• Pemprov Sebut Belum Miliki Data Rinci Mengenai Hotel Dijual di Bali
• Babak Belur Dihantam Pandemi Covid-19, Puluhan Hotel di Bali Dijual
Pun BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan karyawan dan lainnya.
"Sampai hari ini (7 Februari 2021) belum ada info pemilik hotel akan menjual aset. Baik itu pemiliknya orang lokal maupun dari luar. Kalau di Denpasar dan Badung, informasinya banyak yang akan jual hotel dan restoran. Itupun kebanyakan pemiliknya dari luar," kata Kariasa.
Dia menyebutkan, jumlah hotel di daerah yang dikenal dengan Bumi Lahar itu kurang lebih 800.
Selama masa pandemi virus Corona, tingkat hunian menurun drastis.
Tamu yang menginap hanya 1 sampai 2 orang saat akhir pekan atau weekend.
Wisatawan lokal yang menginap lokal paling lama 2 hari.
Sedangkan wisatawan dari luar negeri tak ada sama sekali.
"Menjelang Natal dan Tahun Baru, beberapa pengelola hotel agak bergairah karena tingkat hunian sempat mengalami peningkatan. Melebihi target yang diprediksi. Sekarang tingkat hunian kembali turun," kata Kariasa.
Pria yang juga menjabat Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Karangasem memprediksi, sepinya tingkat hunian hotel akan berlanjut hingga hari Raya Nyepi.
Guna menarik minat tamu, pengelola hotel memberikan promosi diskon 50 sampai 75 persen bagi wisatawan domestik.
Harga promosi sudah diterapkan sebagian besar hotel di Karangasem sejak awal April 2020.