Corona di Indonesia

5.000 Awak Media Mulai Divaksin Covid-19 pada Akhir Bulan Ini Hingga Awal Maret

Presiden Jokowi mengatakan, 5.000 vaksin yang dialokasikan untuk awak media diambil dari 12 juta vaksin Sinovac yang didatangkan dari China.

Editor: DionDBPutra
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.Sebanyak 5.000 awak media di Indonesia mulai mendapatkan vaksin Covid-19 pada akhir bulan Februari hingga awal Maret 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Sebanyak 5.000 awak media di Indonesia mulai mendapatkan vaksin Covid-19 pada akhir bulan Februari hingga awal Maret 2021.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo pada acara Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2021 di Istana Negara, Jakarta, Selasa 9 Februari 2021.

"Di akhir bulan Februari sampai awal Maret nanti untuk awak media sudah kita siapkan kira-kira 5.000 orang untuk bisa divaksin, ini termasuk pertama," kata Presiden Jokowi.

Data Tenaga Kesehatan di Bali Tidak Beres, Vaksinasi Terkendala

RSUP Sanglah Bali Vaksinasi Covid-19 Kepada 23 Nakes Lansia Dari Total 57 Nakes

531 Nakes di Klungkung Belum Vaksin Covid-19, Alami Penyakit Penyerta hingga Masih Menyusui

Presiden Jokowi mengatakan, sebanyak 5.000 vaksin yang dialokasikan untuk awak media diambil dari 12 juta vaksin Sinovac yang didatangkan pemerintah dari China bulan Desember 2020.

Vaksin tersebut saat ini sedang diproses oleh PT Bio Farma. "Nanti keluar dari Bio Farma 12 juta, kita berikan 5.000 untuk awak media," ujar Jokowi.

Pada kesempatan itu Presiden Jokowi mengatakan yakin banyak awak media di Indonesia yang ingin segera divaksinasi.

Namun, kata Presiden, saat ini pemerintah memprioritaskan vaksinasi bagi tenaga kesehatan ( nakes ), para pelayan publik, serta pedagang pasar yang menjadi garda terdepan pelayanan masyarakat.

Presiden Jokowi menyatakan, pemerintah bekerja keras memperoleh vaksin Covid-19. Kebutuhan vaksinasi merupakan satu di antara pos belanja besar yang dikeluarkan pemerintah.

"Selain berat untuk menangani permasalahan kesehatan, juga berat dalam menggerakkan perekonomian tatkala sektor swasta mengalami perlambatan yang signifikan," katanya.

Seperti diketahui program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dimulai sejak 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin.

Setelahnya, vaksinasi berlanjut bagi nakes dan petugas pelayan publik di berbagai kabupaten/kota di seluruh penjuru Indonesia.

Menurut rencana, vaksinasi diberikan kepada 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta jiwa dan diharapkan rampung dalam waktu satu tahun.

Tanggung Pajak Penghasilan

Dalam sambutannya pada peringatan Hari Pers 2021, Presiden Joko Widodo juga mengatakan, pemerintah menanggung pajak penghasilan (PPh) untuk insan pers hingga bulan Juni 2021.

Tanggungan pajak tersebut merupakan upaya pemerintah meringankan beban industri media pada masa pandemi Covid-19.

Presiden Jokowi mengatakan, pajak bagi awak media masuk ke daftar pajak yang dibayarkan pemerintah.

"Artinya, pajak dibayar oleh pemerintah. Ini berlaku hingga Juni 2021. Tolong ini nanti diikuti dan dikawal dengan Menteri Keuangan," ujar Presiden Jokowi.

Menurut Presiden, pemerintah juga mengurangi PPh badan usaha untuk membantu industri media tetap bertahan hidup.

Bantuan dari pemerintah lainnya berupa pembebasan PPh untuk dua jenis impor dan percepatan restitusi serta insentif yang juga berlaku hingga Juni 2021.

"Selain itu, ada pula kebijakan pembebasan abonemen listrik bagi badan usaha media," kata Presiden Jokowi.

Preiden Jokowi mengakui, sejumlah keringanan dan bantuan untuk industri media memang jumlahnya tidak seberapa.

Akan tetapi Presiden Jokowi mengingatkan bahwa saat ini negara pun memiliki beban fiskal yang berat.

"Perlu saya sampaikan beban fiskal pemerintah berada pada posisi yang sangat berat. Untuk menangani kesehatan masyarakat dan juga berat untuk menggerakkan perekonomian tatkala sektor swasta alami perlambatan yang signifikan," kata Presiden Jokowi.

Terima Kasih

Pada peringatan Hari Pers 2021, Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih untuk seluruh insan pers Tanah Air.

Presiden menyebut, pers telah membantu mengedukasi dan memberikan informasi ke masyarakat selama pandemi Covid-19.

"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh insan pers karena membantu pemerintah untuk mengedukasi masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan, dan membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar dan tepat," kata Jokowi.

Jokowi memahami dalam situasi pandemi saat ini pers tetap bekerja dan berada di garis terdepan untuk mengabarkan setiap perkembangan situasi.

Pers, kata dia, menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat yang menjaga optimisme serta menjaga harapan.

"Jasa insan pers sangat besar bagi kemajuan bangsa selama ini dan di masa yang akan datang," ujar Jokowi.

Jokowi pun paham bahwa insan pers tengah menghadapi masa-masa sulit akibat pandemi. Sebagaimana sektor swasta lainnya, industri pers terpaksa berhadapan dengan masalah keuangan.

Jokowi mengajak pers untuk terus bersama-sama membangun harapan di situasi pandemi, serta menyuarakan optimisme.

"Kita ingin berhasil melakukan penanganan krisis kesehatan dengan penanganan krisis ekonomi dan juga ingin meraih banyak lompatan-lompatan kemajuan," katanya.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Jokowi Sebut 5.000 Awak Media Divaksinasi Covid-19 Mulai Akhir Februari

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved