Malaysia

Mahathir Sebut Korupsi di Malaysia Sudah Sampai Tingkat Membahayakan Negara, Partai Suap Pemilih

Koalisi Pakatan Harapan tak lama bertahan hidup setelah beberapa anggota parlemen membelot bergabung dengan UMNO dan Partai Islam Semalaysia.

Editor: DionDBPutra
Tribun Timur
Mahathir Mohamad. Mantan Perdana Menteri Malaysia ini melukiskan praktik korupsi di Malaysia sudah sampai tingkat membahayakan negara. 

TRIBUN-BALI.COM, PUTRAJAYA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyebut korupsi merupakan penyebab utama kejatuhan koalisi Pakatan Harapan tahun lalu.

Mahathir bahkan melukiskan praktik korupsi di Malaysia sudah sampai tingkat membahayakan negara.

Koalisi Pakatan Harapan tak lama bertahan hidup setelah beberapa anggota parlemen membelot bergabung dengan UMNO dan Partai Islam Semalaysia ( PAS) .

Mahathir Sebut Muhyiddin Sebagai Perdana Menteri yang Lemah

Mahathir Mohamad Mendirikan Partai Pejuang untuk Memerangi Korupsi

Perseteruan Politik Mahathir Mohamad dengan Anwar Ibrahim Semakin Panas

Mahathir yang kini menjabat ketua Parti Pejuang Tanah Air mengatakan, oposisi dulu dipimpin mereka yang dicurigai telah diadili pengadilan karena banyak kejahatan.

Dalam wawancara dengan Free Malaysia Today, dia mengatakan politisi yang sama mendukung pemerintahan Perikatan Nasional di Malaysia sekarang.

"Jadi pemerintah (sekarang) didukung orang-orang dengan catatan kriminal. Dan mereka tampaknya memiliki pengaruh kuat," kata Mahathir.

"Jadi korupsi di Malaysia sudah mencapai tingkat yang sangat tinggi yang membahayakan pemerintah negara ini," ujarnya seperti dikutip dari Malay Mail pada Selasa 9 Februari 2021.

Politisi gaek berjuluk Dr M itu mencontohkan pemerintahan Barisan Nasional sebelumnya, yang kolaps akibat korupsi merujuk pada praktik politik uang yang menjamur.

Situasi itu, kata Mahathir, melanjutkan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang katanya telah menunjukkan bahwa semua pemerintahan dapat ditumbangkan dengan kekayaan.

Mahathir mengatakan praktik yang sama dilakukan pemerintahan saat ini untuk menggaet dukungan.

"Pada tahap itu saya sudah memperingatkan mereka, tapi itu sangat sulit karena orang-orang semua ingin jadi menteri dan mereka semua bahkan bersedia meminjam uang untuk menyuap orang," tambahnya.

Pria berusia 95 tahun itu menuduh Pakatan Harapan maupun Barisan Nasional sama-sama menyuap pemilih sehingga pesta demokrasi di negeri itu melanggengkan praktik korupsi.

"Sekarang orang-orang memilih sesuai dengan bayaran mereka. Ini bukan lagi soal memilih calon terbaik, tapi memilih calon yang akan memberi akan uang (terbanyak)," ujarnya.

Bulan lalu Transparency International merilis laporannya tentang Indeks Persepsi Korupsi (CPI), yang menempatkan Malaysia di urutan ke-57 dari 180 negara tahun 2020.

Sebelumnya Negeri Jiran tersebut menempati urutan 51 dalam CPI 2019.

Penurunan peringkat terjadi karena skor yang memburuk, dari 53 pada 2019 menjadi 51 tahun lalu.

Negara-negara dalam CPI diberi skor antara 0-100. Semakin mendekati nol maka semakin korup, dan semakin mendekati 100 artinya makin bersih dan transparan.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Mahathir Blak-blakan Ungkap Praktik Korupsi di Pakatan Harapan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved