Menteri Nadiem Tantang Mahasiswa Mengajar SD Terpencil, Dapat Bantuan Uang Kuliah dan Biaya Hidup
Nadiem menjanjikan bantuan uang kuliah hingga Rp 2,4 juta dan biaya hidup sebesar Rp 700 ribu per bulan.
Pendaftaran program dibuka mulai 9-21 Februari 2021 melalui laman Kampus Mengajar Kemendikbud.
Jika dinyatakan lolos, mahasiswa akan mengikuti pembekalan selama 15-21 Maret 2021.
Sementara kegiatan mengajar berlangsung selama 22 Maret-25 Juni 2021.
Mahasiswa akan mengajar selama 6 jam per hari di SD berakreditasi C di daerah 3T yang masih berlokasi dekat domisili mahasiswa pengajar.
Para mahasiswa akan membantu para guru SD memberikan pembelajaran kepada para siswa.
Proses pembelajaran dilakukan dengan model campuran maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ).
• Tak Terjangkau Akses Internet, Kisah Guru Mengajar di Perbatasan Selama Pandemi Covid-19
• Viral Dosen 70 Tahun di Jakarta, Semangat Mengajar Kelas Online Meski Hanya 4-6 Mahasiswa yang Hadir
Sementara transfer SKS pada perguruan tinggi akan dilakukan 5-11 Juli 2021.
"Nanti adik-adik bersama guru-guru SD mendidik dan melakukan pembelajaran dari rumah. Sebagian juga akan mix dengan daring dan luring. Hingga berakhir 25 Juni, dan penarikan mahasiswa pada 26 Juni 2021, kemudian SKS-nya nanti akan diakui," jelas Nizam.
Program ini dibuka untuk mahasiswa dari program studi apapun yang lolos seleksi Kemendikbud dan LPDP dengan IPK minimum 3 dan disarankan memiliki pengalaman organisasi.
Adapun bantuan uang kuliah dan biaya hidup tidak bisa diberikan jika mahasiswa sudah menerima KIP Kuliah. (tribun network/fah/dod)