Berita Badung

Profil Ni Wayan Kerni, Jabat Perbekel Desa Penarungan Mengwi Badung Bali Hingga Tiga Periode

Wanita kelahiran, Badung 23 Desember 1977 ini kembali terpilih saat pemilihan perbekel (Pilkel) serentak di Badung dengan 2.899 suara.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Noviana Windri
istimewa
Ni Wayan Kerni Perbekel Desa Penarungan 

Selain support dari keluarga, dan PKK, beberapa tokoh masyarakat juga mencarinya dan memberikan dukungan untuk menjadikan dirinya seorang perbekel.

Pasalnya di Desa Penarungan seorang perempuan juga diharapkan bisa menjadi seorang pemimpin. 

PROFIL Aipda Nengah Suardika, Polisi Berprestasi dari Gianyar, Kirim 200-300 Laporan Per Hari

PROFIL Pemain Bali United Fahmi Al Ayyubi, Menikah di Lampung dan Siap Bekerja Keras di Piala AFC

“Waktu itu, lagi gembar gembor kesetaraan gender. Sehingga saya meyakinkan diri untuk berani terjun ke dunia pemerintahan,” bebernya.

Namun Secara pribadi, sebagai seorang pengusaha yang sukses saat itu dirinya merasa takut untuk terjun di tengah masyarakat.

Pasalnya sebagai perempuan dirinya mengaku jarang terlibat langsung dalam adat dan istiadat maupun paruman banjar yang secara formal.

“Saat itu tokoh masyarakat yang banyak memberi tahu saya, bagaimana caranya menghadapi anak muda, orang tua maupun masyarakat banyak. Termasuk saya diajarkan tutur bahasa untuk menjadi seorang pemimpin,” akunya 

Pada awal, sebelum dirinya menjadi kepala desa, pihaknya pun sempat kepikiran agar tidak terpilih, lantaran belum siap untuk menjadi seorang perbekel.

Namun karena menolak secara batin, dirinya pun sempat mengalami mimpi bertemu dengan seorang pendeta yang terkenal di Bali.

“Saat itu saya mimpi, pendeta itu memegang bahu saya dan menyarankan untuk berjalan. Selang beberapa hari saya langsung menemui pendeta itu, dan saya ceritakan mimpi saya tersebut. Setelah saya cerita pendeta itu langsung menanyakan saya ada pemilihan apa? Dan pendeta itu pun menyebutkan, bahwa dipilihnya saya sebagai calon perbekel sudah direstui secara niskala yakni dari leluhur saya,” jelasnya

“Dari sana saya kembali percaya diri, namun saya diingatkan untuk tetap menanam karma baik kepada masyarakat. Semua itu saya jalani hingga saya akhirnya dipilih menjadi Perbekel di Penarungan,” imbuhnya.

Sebagai seorang pebisnis, dirinya mengaku terus belajar terkait tugas pokok seorang perbekel.

Dengan dukungan masyarakat setempat dirinya pun  berhasil memimpin Desa Penarungan selama dua periode.

Bahkan terpilih kembali untuk ketiga kalinya.

Profil Tim Kembali FC, Bertabur Pemain Lokal Bali United Serta Putra Daerah di Klub Liga 1 dan 2

Profil Bule Asal Belanda Suami Kartika Sari Dewi, Pernah Punya Jabatan Mentereng, Menantu Soekarno

Kendati demikian pihaknya mengaku sempat terpukul saat dirinya menjabat sebagai perbekel baru berjalan dua tahun pada periode pertama.

Dirinya harus ditinggalkan suami tercintanya pada tahun 2009.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved