Berita Bali

Peternak Babi Dibantu Beli 1.000 Bibit, Pemprov Bali Anggarkan Rp 1,2 Miliar

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali pada tahun ini menganggarkan pembelian sebanyak 1.000 bibit babi.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Ilustrasi peternak babi - Peternak Babi Dibantu Beli 1.000 Bibit, Pemprov Bali Anggarkan Rp 1,2 Miliar 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali pada tahun ini menganggarkan pembelian sebanyak 1.000 bibit babi.

Dari program ini Pemprov Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menganggarkan dana sebanyak Rp 1,2 miliar.

"Artinya untuk tahun 2021 kita anggarkan untuk pembelian 1.000 babi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, saat dihubungi Tribun Bali, Rabu 10 Februari 2021.

Wisnuardhana menuturkan, pembelian 1.000 babi ini bakal dipakai untuk membantu berbagai kelompok peternak di Bali.

Namun, ia belum bisa memberikan keterangan berapa jumlah kelompok yang bakal dibantu dengan program tersebut.

"Nah itu yang belum pasti, satu kelompok dapat 20 atau 30, kan tinggal bagi saja. Ya tergantung permohonan kelompok," jelasnya.

Peternak Babi Tak Perlu Takut, GUPBI Bali Pastikan Indonesia Aman dari Virus Nipah

Peternak Babi di Bali Menjerit, Harga 1 Ekor Sampai Rp 1 Jutaan, Bibit Babi Makin Langka dan Mahal

Para kelompok peternak ini dibantu bibit babi lantaran ternaknya dahulu banyak yang mati karena penyakit babi.

Menurutnya, populasi babi di Bali memang berkurang karena saat terserang penyakit babi tahun lalu banyak yang mengalami kematian.

"Tapi ini kan tidak (menyebabkan) babi langka. Babi guling kan masih tetap buka," klaim Wisnuardhana.

Menurutnya, saat ini harga babi di pasaran memang meningkat. Namun katanya bukan karena kelangkaan.

Tapi dikarenakan pemintaan di pasaran naik karena banyak upacara dan sebagainya.

Larang dari Luar
Sementara itu, Komisi II DPRD Bali melarang masuknya bibit babi yang secara sengaja didatangkan dari luar Bali.

Hal itu akan sangat beresiko terlebih lagi dan dikhawatirkan bibit babi yang didatangkan dari luar Bali rentan dengan virus. 

Apalagi, Bali belum lama ini sempat diserang virus ASF hingga membuat peternak babi di Bali banyak merugi.

Banyak ternak babi di Bali mati gara-gara virus ASF.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved