Rekam Jejak David James Taylor, Pelaku Pembuhuhan Polisi di Pantai Kuta Bali Yang Kini Bebas

David dibebaskan setelah kekasihnya, Sara Connor lebih dulu menghirup udara bebas pada Kamis, 16 Juli 2020 lalu.

Penulis: Putu Candra | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/ Rizal Fanany
David James Taylor, warga negara Inggris saat menjalani pemeriksaan di rumah sakit Trijata, Denpasar, Bali, Sabtu (20/8/2016). David bersama temannya Sarah Connor warga negra Australia diduga melakukan pembunuhan terhadap Wayan Sudarsa seorang anggota Polisi polsek kuta. 

Pada adegan kedua bertempat di bibir Pantai Legian, Sara dan David memerankan adegan ciuman sesaat setelah menyadari bahwa tas yang dibawanya tertinggal di pinggir pantai tersebut.

Pada adegan itu, kedua sejoli yang dimabuk asmara ini tampak mesra tanpa menghiraukan ada banyak polisi dan wartawan yang memantau jalannya rekonstruksi.

David Taylor seakan tidak mau melepas pelukan Sara Connor dan hampir setiap saat mencium kekasihnya tersebut.

Tersangka David Taylor dan Sara Connor memerankan 68 adegan ketika merekonstruksi pembunuhan Wayan Sudarsa di Pantai Kuta, Rabu (31/8/2016), pukul 04.00 wita. Keduanya juga melakukan adegan berciuman sekaligus melepas rindu setelah ditahan terpisah sejak 19 Agustus 2016.
Tersangka David Taylor dan Sara Connor memerankan 68 adegan ketika merekonstruksi pembunuhan Wayan Sudarsa di Pantai Kuta, Rabu (31/8/2016), pukul 04.00 wita. Keduanya juga melakukan adegan berciuman sekaligus melepas rindu setelah ditahan terpisah sejak 19 Agustus 2016. (Tribun Bali/ Rizal Fanany)

Sara pun membalas ciuman David dengan penuh rasa rindu sambil berlinang air mata, sebab hampir dua pekan mereka tak bertemu.

"Tampak sekali mereka sangat rindu. Itu bisa dilihat saat memerankan adegan pelukan di pantai. Mereka sudah tidak bertemu cukup lama,"  kata Haposan Sihombing, penasihat hukum David Taylor pada 31 Agustus 2016.

Haposan menambahkan meski sebelumnya Sara dikunjungi oleh mantan Suaminya, Anthony Connor, ia tampaknya tetap merindukan kekasihnya, David Taylor. Mereka sempat berciuman.

"Makanya sedari awal, saya meminta kepada Kasatreskrim supaya dibuka kesempatan mereka melepas rindu. Rupanya kesempatan itu diberikan. Terima kasih Kasatreskrim," ujar Haposan.

Dalam rekonstruksi itu digambarkan terjadi pergumulan antara Aipda Wayan Sudarsa dengan David.

Korban tak berdaya ketika dipukul menggunakan botol bir oleh David.

Wayan Sudarsa kemudian dipukul lagi dengan botol bir yang sudah pecah dan ada bagian tajam yang terbuka.

Sedangkan Sara ikut membantu pacarnya. Ia menindih badan korban, kemudian memukulkan handy talky (HT) ke kepala Wayan Sudarsa.

HT tersebut merupakan inventaris Polri yang dibawa korban ketika bertugas pada 17 Agustus 2016 malam.

Pada saat ditindih itulah, korban kemudian menggigit paha Sara.

Haposan menyebut ada beberapa adegan yang dalam berita acara pemeriksaan tidak dipraktikkan, di antaranya pemukulan teropong oleh David.

"Jadi, yang lebih banyak diperagakan yaitu adegan guling‑gulingnya saja," katanya. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved