Berita Gianyar

Bisnis Mobil Bekas di Gianyar Bali Sepi Pembeli, Honda Jazz Bekas Dijual Hanya Rp 85 Juta Nego

Bisnis Mobil Bekas di Gianyar Bali Sepi Pembeli, Honda Jazz Bekas Dijual Hanya Rp 85 Juta Nego

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Eri Gunarta
Jual Beli Mobil Bekas di Gianyar Bali Sepi Pembeli, Honda Jazz Bekas Dijual Hanya Rp 85 Juta Nego 

Saat ini, dia memiliki sejumlah unit mobil yang dijual.

Mulai dari Honda Jazz tahun 2007 dibanderol Rp 85 juta masih bisa nego.

Daihatsu Taruna tahun 2002 Rp 63 nego; Suzuki Carry 1.0 tahun 2001 Rp 45 juta nego; hingga Jimmy 1990; Rp 32 juta nego.

"Untung tidak banyak, karena dari total harga itu sudah termasuk perawan dan pembersihan secara detail sehingga kondisi cat tampak seperti baru. Di tempat kami sangat mengandalkan kualitas," ujarnya saat ditemui di Puspa Asih Harta Guna Motor, By Pass Dharma Giri, Gianyar.

Hotel Bintang 5 Banting Setir Jualan Nasi Bungkus
Sektor usaha yang juga terkoyak akibat pandemi Covid-19 adalah industri akomodasi dan perhotelan.

Tak hanya di Bali atau Indonesia, sektor perhotelan di sejumlah negara juga terdampak, salah satunya Malaysia. 

Karena tak sanggup lagi beroperasi karena tak ada tamu yang menginap, sebuah hotel bintang 5 di Melaka, Malaysia kini banting setir dengan jualan nasi bungkus.

Hotel bintang 5 itupun kini bak pedagang kaki lima.

Dilansir dari Kantor berita Malaysia Bernama, per porsi nasi bungkus dijual dengan harga cuma 2 ringgit atau Rp 7.000.

Nasi bungkus yang dijual Hatten Hotel di Melaka, Malaysia, berharga Rp 7.000 per porsi. Hidangan bernama nasi bajet ini dijual oleh hotel bintang 5 tersebut untuk membantu keuangan yang anjlok akibat Movement Control Order (MCO), semacam PSBB di Indonesia. - Tak Ada Tamu Karena Pandemi, Hotel Bintang 5 Ini Memilih Jualan Nasi Bungkus, Seporsi Cuma Rp 7 Ribu
Nasi bungkus yang dijual Hatten Hotel di Melaka, Malaysia, berharga Rp 7.000 per porsi. Hidangan bernama nasi bajet ini dijual oleh hotel bintang 5 tersebut untuk membantu keuangan yang anjlok akibat Movement Control Order (MCO), semacam PSBB di Indonesia. - Tak Ada Tamu Karena Pandemi, Hotel Bintang 5 Ini Memilih Jualan Nasi Bungkus, Seporsi Cuma Rp 7 Ribu (FACEBOOK @melakamalacca/Kompas.com)

Dilaporkan, Hatten Hotel di Melaka ini adalah yang ketiga melakukannya setelah di Penang dan Terengganu.

Dagangan bernama Nasi Bajet (nasi murah) itu dijajakan demi menambal keuangan yang anjlok saat Movement Control Order (MCO), sejenis PSBB di Indonesia.

Kepala koki Hatten Hotel, Badrol Hisham Mohd Ali, mengatakan bahwa inisiatif ini diambil karena tidak ada tamu yang menginap dan restoran masih tutup.

"Selain mendatangkan pendapatan hotel yang terkena pandemi Covid-19, penjualan nasi bajet juga diharapkan dapat memberikan kegembiraan bagi masyarakat yang terkena imbas pendapatan, untuk mendapatkan makanan dengan harga yang lebih murah."

"Kami mulai menjual nasi bajet ini pada Jumat (5/2/2021) dan tanggapan yang diterima sangat menggembirakan, sekitar 500 orang datang setiap hari," terangnya kepada Bernama, Selasa 8 Februari 2021.

Badrol Hisham juga mengatakan, hidangan yang disajikan antara lain nasi putih dengan potongan ayam atau ikan serta beberapa sayuran.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved