Banjir di Bali
BERSIH-BERSIH Lumpur Akibat Banjir dan Longsor, Gianyar Kerahkan Seluruh Tim dan Sejumlah Alat Berat
Bersih-bersih lumpur akibat banjir dan longsor, Gianyar kerahkan seluruh tim dan sejumlah alat berat.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ni Ketut Dewi Febrayani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kerusakan fasilitas umum (Fasum) seperti jalan, trotoar dan kerusakan rumah masyarakat menjadi pemandangan di sejumlah titik di Kabupaten Gianyar, Bali, akibat hujan lebat yang terjadi Rabu (10/9).
Namun hingga Jumat (12/9), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar masih belum memiliki data valid terkait kerugian materil.
"Untuk kerugian fasum sedang dimatangkan, sementara untuk yang lainnya sedang didata ke rumah-rumah," ujar Sekda Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama, Jumat (12/9).
Pantauan Tribun Bali, hingga saat ini Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Dinas Pekerjaan Umum dan instansi terkait lainnya masih melakukan pembersihan terhadap dampak bencana.
Baca juga: 3 KORBAN Hanyut Banjir di Permata Residence Mengwitani Badung Belum Ditemukan Pada Hari Kedua
Dimana pembersihan akan masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Bahkan saking banyaknya yang harus dikerjakan, pembersihan lumpur akibat banjir di Perumahan Pering River dengan ketebalan yang cukup tinggi, masih menunggu jadwal.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan, hampir semua tim sedang bekerja melakukan pembersihan, terutama endapan lumpur karena banjir, tanah longsor yang menutup akses hingga penanganan pohon tumbang.
"Hingga saat ini penanganan masih berlangsung, beberapa tempat menunggu jadwal, karena tidak bisa dilakukan secara manual, mesti menggunakan alat berat. Sementara alat berat sedang bekerja di tempat lain. Seperti di Pering River, kami masih koordinasikan dengan Dinas PU untuk jadwalnya," ujar Dibya.
Diketahui bahwa hujan deras yang terjadi hampir tiga hari tanpa henti, telah merusak berbagai fasilitas umum di Kabupaten Gianyar.
Terdapat jalan jebol di Desa Singakerta, Ubud hingga aspal rusak parah di Banjar Patokan, Desa Pering, Blahbatuh. Beberapa desa lainnya juga mengalami hal yang sama.
Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas di beberapa titik masih lumpuh. Seperti di jalan jebol Desa Singakerta, saat ini akses untuk mobil ditutup. H
anya bisa dilalui kendaraan seperti motor. Hal ini menyebabkan terjadi titik kemacetan baru di sejumlah lokasi di Ubud, lantaran banyak pengendara roda empat yang berusaha mencari jalur lain. Sementara jalur lain, sebagian besar lebar jalannya sempit. (weg)
Baca juga: Posko Pengungsian di Badung Minim Peminat Pasca Banjir, Simak Penjelasannya!
Dampak Cuaca Ekstrem Tiga Warga Meninggal
Imbas cuaca ekstrem di Gianyar dalam beberapa hari terakhir tercatat telah menelan tiga korban jiwa.
Dua korban jiwa akibat tertimpa tembok beton yang roboh akibat diguyur hujan.
Keduanya berada di Kecamatan Gianyar. Sementara satu korban tewas lainnya terjadi akibat terseret banjir di Kecamatan Sukawati. (weg)
3 KORBAN Hanyut Banjir di Permata Residence Mengwitani Badung Belum Ditemukan Pada Hari Kedua |
![]() |
---|
Pengungsi di Pengambengan Keluhkan Diare, Kok Bisa? Simak Beritanya |
![]() |
---|
Talitha Group Bersama PERGURU dan PGMI Bali Serahkan Bantuan kepada Korban Banjir di Bali |
![]() |
---|
Posko Pengungsian di Badung Minim Peminat Pasca Banjir, Simak Penjelasannya! |
![]() |
---|
AMBIL Sisa Dagangan, Darmiasih Tetap Ingin Jualan di Pasar Kumbasari, Wapres Gibran Jaminkan Hal Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.