Berita Bali
Puluhan Hotel di Bali Dijual, Menparekraf: Kita bisa Gagas Recovery Fund
Banyaknya hotel-hotel di Bali yang dijual melalui marketplace online website jual beli, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Banyaknya hotel-hotel di Bali yang dijual melalui marketplace online website jual beli, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno teringat akan krisis moneter pada tahun 1997 dan 1998.
Di mana properti-properti dan aset-aset milik anak-anak bangsa itu akhirnya harus direkturisasi karena terdampak krisis.
"Bayangan saya kemarin duduk bersama Ketua Umum Kadin apakah kita bisa gagas recovery fund."
"Jadi semacam dana untuk pemulihan yang dikelola bersama oleh BUMN dan Kemenparekraf untuk menghadirkan satu solusi bagi properti-properti yang sekarang ada dalam tingkat kesulitan yang luar biasa karena likuiditas terganggu," ungkap Menparekraf Sandiaga Uno, Sabtu 12 Februari 2021 di sela kunjungannya di Balai Budaya Giri Nata Mandala Badung.
• Berkebun Saat Pandemi di Pekarangan Rumah, Warga Asal Badung Ini Akui Bisa Lakukan Penghematan
• Temui Bupati Badung, Menparekraf Canangkan Program Pariwisata Berbasis Vaksin
• Menparekraf Sandiaga Kunjungi Desa Adat Kutuh, Badung, Bendesa Adat Langsung Beri Proposal
Ia menyampaikan tadi Bupati Badung bercerita ada yang income-nya hanya 2 persen dan itu tidak mencukupi untuk biaya operasional.
"Recovery fund ini sedang dalam tahap pembicaraan, kita akan melibatkan Mandiri sekuritas ataupun financing yang lain untuk membantu mengelola dana tersebut."
"Sehingga aset-aset milik anak bangsa ini tidak hilang dan tidak dibeli dengan harga murah," imbuhnya.
Tetapi aset ataupun properti-properti anak bangsa ini bisa diselamatkan, direkturisasi dan saat ekonomi Bali pulih dan ekonomi kreatif di Bali bangkit, aset ini bisa kembali dikelola oleh putra-putri terbaik bangsa.
"Itu yang menjadi harapan kita," tambah Menparekraf Sandiaga Uno.
60 Hotel Akan Dijual
Diberitakan sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung IGN Rai Suryawijaya mengungkapkan kurang lebih 60 hotel Pulau Bali yang akan dijual pemiliknya.
Namun, di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 belum ada investor lokal maupun asing yang sepakat membeli.
"Puluhan hotel atau kurang lebih ada sekira 60 hotel sekarang on sale artinya mau ditawarkan untuk dijual. Saya rasa orang punya uang pun masih berpikir saat sekarang. Jadi kalau ingin pariwisata Bali selamat harus secepatnya pemerintah pusat membantu kita," kata Suryawijaya, Jumat 5 Februari 2021.
Ketua PHRI Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya (Istimewa)
Dia mengatakan, bisnis perhotelan di Bali sangat terpukul oleh pandemi virus corona.
Saat ini rata-rata tingkat hunian atau okupansi hotel hanya satu digit sedangkan jumlah kamar hotel di Bali sebanyak 146 ribu unit.
"Saat ini tingkat hunian hotel di Bali hanya single digit, jadi ada satu hotel miliki 100 kamar cuma isi 5 kamar. Punya kamar 200 isi 9 sampai 10 kamar, itu kan kecil sekali. Tidak akan bisa menutup biaya operasional hotel," kata Suryawijaya.
Ia mengungkapkan kekuatan pengusaha di bidang hotel dan restoran biasanya memiliki dana cadangan selama tiga bulan.
Setelah tiga bulan mereka akan mantab atau makan tabungan, setelahnya lagi akan manfest atau makan investasi yakni menjual asetnya.
Menurut Suryawijaya, kendati pemerintah memberikan kebijakan relaksasi tetapi tidak membantu banyak.
Demikian pula pemberian dana hibah pariwisata itu hanya bisa memenuhi dana operasional satu atau dua bulan.
Suryawijaya mengatakan, pelaku usaha pariwisata di Bali sangat mengharapkan soft loan (pinjaman lunak) yang diajukan Pemprov Bali sebesar Rp 9,7 triliun segera terealisasi.
• PPKM Sebelumnya Dianggap Tak Efektif, Pemerintah Terapkan PPKM Skala Mikro Mulai Besok, Apa Bedanya?
• Tingkat Hunian Hotel di Karangasem Bali Turun Drastis, Hanya Andalkan Wisatawan Lokal
• Pemprov Sebut Belum Miliki Data Rinci Mengenai Hotel Dijual di Bali
"Kalau itu segera direalisasikan dengan bunga rendah dan waktu 10 tahun mungkin akan bisa tertolong. Kalau tidak situasi dan kondisi pengusaha akan semakin sulit dan banyak yang akan kolaps dan pailit," kata Rai Suryawijaya.
Diakuinya puluhan hotel di Bali yang dijual itu lantaran sulit bertahan sementara kewajiban membayar bunga pinjaman bank tetap berjalan.
"Beberapa pemilik hotel ada yang langsung bilang ke saya (hotelnya dijual), dan menawarkan siapa tahu saya punya networking investor yang akan membelinya. Beberapa secara diam-diam (jual hotel) ya karena ini adalah rahasia perusahaan. Kalau yang pailit memang ada,” ujar Rai Suryawijaya.
Menurut dia, puluhan hotel yang dijual itu mulai dari hotel bintang tiga, bintang empat, bintang lima serta vila.
"Bintang tiga banyak yang ingin menjualnya. Pilihannya mereka tutup atau jual. Paling banyak di Badung khususnya wilayah Kuta, Jimbaran dan juga ada di Nusa Dua tapi di daerah lain juga ada," jelas Rai Suryawijaya.
Ia mengatakan, investor asing yang melirik hotel di Bali berasal dari Eropa dan Amerika karena Pulau Dewata masih dianggap aman dan nyaman untuk berinvestasi jangka panjang.
Tapi sejauh ini belum ada investor yang sepakat membeli hotel di Pulau Dewata.
"Mereka berpikir mungkin setelah tahun 2022 bisa. Masih dalam negosiasi, masih dalam proses. Kalau kemauan berinvestasi di Bali banyak yang tertarik," urainya.
Investor asing berminat terhadap properti hotel atau resort di pinggir pantai dan memiliki akses langsung ke pantai.
Investor lokal juga berminat membeli tapi lebih pada budget hotel sesuai kemampuan mereka.