Kabar Seleb

Valentine Day, ML Band Luncurkan Single Nyaman, Band asal Bali Ini Ungkap Rasa Cinta dan Kasmaran

Band dari Batubulan ini, telah merilis mini album pertamanya berjudul “Semangat Matimpal” dan terdiri dari 6 lagu.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Kambali
istimewa
Para personil ML Band atau kepanjangan dari Menyama Landuh Band. Mereka resmi memperkenalkan single terbaru mereka berjudul “Nyaman” sambut Valentine Day. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - ML Band, atau kepanjangan dari Menyama Landuh Band, resmi memperkenalkan single terbaru mereka berjudul “Nyaman”.

Ini sebagai awal kembalinya ML Band dalam karirnya di belantika musik Bali. Single “Nyaman” feat antara ML Band dengan Alit Rustiani.

Diluncurkan di media sosial pada momentum cinta dan kasih sayang pada 14 Februari 2020 atau Valentine Day.

Made, Bassis serta Backing Vokal ML Band, menjelaskan harapannya single ini bisa mewakili semua perasaan yang sedang kasmaran.

Inspirasi lagu Nyaman, menceritakan kisah pribadi dari gitaris ML Band bernama Agus Offiow.

Pemain gitar ritem ini, menceritakan tentang perjalanan cintanya yang kemudian menemukan kekasih.

Baca juga: Hari Valentine di Tengah Pandemi, Satgas Covid-19 Kota Denpasar Tak Izinkan Ada Pesta dan Kerumunan

Sehingga ia nyaman, serta saling menerima satu sama lain.

Baik kekurangan maupun kelebihan di antara keduanya.

Kekasihnya pun demikian, merasa nyaman dengan hubungan mereka.

“Lagu Nyaman ini diciptakan tanggal 1 Desember 2019, dan memang mengalir begitu saja sekitar 30 menit menjadi lirik lagu.

Hanya saja proses meramu aransemen musiknya lumayan lama, sekitar sebulan,” sebut Made.

Lagu nyaman ini akhirnya dibuat musiknya pada akhir 2020. Single “Nyaman” ini, menjadi lagu ke-8 dari 8 lagu yang sudah direcord.

Semuanya dirilis melalui kanal YouTube milik band bernama ML Band Official.

Sejatinya band ini sudah terbentuk lama, yakni sejak 17 April 2012.

Waktu itu namanya bukan ML Band, melainkan Tuara Band.

Mengangkat genre ‘Balinese Simpel Rock’.

Baca juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Pamer Foto Mesra di Hari Valentine

Semuanya berawal dari kesamaan hobi bermusik dari 4 personil.

Di antaranya, Gung Gus pada vocal dan gitar, Agus Offiow pada gitar ritem, Edo Gen pada drummer, dan Made pada bass serta backing vocal.

Band dari Batubulan, Kabupaten Gianyar, Bali ini, telah merilis mini album pertamanya berjudul “Semangat Matimpal” dan terdiri dari 6 lagu.

Hits andalannya saat itu, adalah lagu “Sing Mantan Adi (SMA)” yang saat ini tembus 43 ribu views di YouTube.

“Tentunya kami berharap, ini akan tembus lebih besar lagi dan terus berkembang,” jelasnya.

Baca juga: Promo Chatime Hari Ini Valentine 2021, Chatime Milk Tea Hanya Rp 10 ribu, Wakuncar 2 Cup Rp 30 Ribu

Sempat Vakum 6 Tahun

Nama awal Tuara Band yang berarti tua dan remaja.

Seiring berjalannya waktu, rasa persaudaraan timbul makin kuat dengan saling memahami sifat satu dengan yang lainnya antar personil.

Sehingga sejak 8 Februari 2021, diputuskanlah perubahan nama dari Tuara Band menjadi ML Band.

Sebab tepat delapan tahun kebersamaan mereka, ada perasaan yang lebih dari hanya sekadar teman biasa.

Mereka juga merasa bukan hanya band saja, karena kedekatan selama ini.

Namun perasaannya lebih kepada rasa persaudaraan atau ‘menyama’. Saling mengerti satu sama lain di dalam band, sehingga hadirlah nama ML Band.

Baca juga: Jangan Malu, Berikut Hal-Hal yang Bisa Kamu Lakukan Saat Masih Jomblo di Hari Valentine

Hal itu, juga menjadi momentum baru, awal kebangkitan kembali band ini setelah sempat vakum sekitar 6 tahun.

Sempat vakum karena ditinggal sang vokalis yang bekerja ke kapal pesiar kala itu.

“Nah setelah pergantian nama, kami ada personil baru bernama Krisna pada gitar melody,” sebutnya.

Walau sempat vakum di tengah jalan, semua personil band sudah melewati beberapa tahun belakangan dengan kebersamaan.

Seperti manggung bareng, dan kebersamaan dalam menciptakan musik berkualitas dan enak didengar.

“Dari segala cobaan yang menerpa, dan rintangan kami tetap bertahan,” katanya.

Pasang surut pun dirasakan selama kurang dari satu dekade ini.

Dengan itu, nama anyar ML Band atau Menyama Landuh diharapkan memberikan vibrasi positif layaknya saudara sendiri selamanya.

Baca juga: Festival Pasar Senggol China Town di Level 21 Mall Bali, Padukan Nuansa Imlek Dan Valentine

Genre Berubah Jadi Romantic Rock

ML Band mengubah genre menjadi Romantic Rock. Walau demikian, mereka tentu saja merasakan suka duka selama bermusik bersama.

Sukanya karena bisa menyalurkan hobi main musik. Dukanya, terkadang kesulitan mengenai waktu berkumpul bersama.

Karena masing-masing personil memiliki waktunya sendiri.

Selain itu, kesulitan meramu musik juga sering menghampiri.

Pasalnya meramu musik bukanlah hal sederhana, apalagi saat ini dengan 5 kepala tentu saja ada perbedaan pendapat yang harus diatasi.

Demi melahirkan musik yang berkualitas dan disukai khalayak umum.

“Ya kadang memang ada pro dan kontra diantara kami, untuk menghasilkan satu ramuan musik yang pas dan enak,” katanya.

Mengenai penulisan lirik lagu, biasanya dikerjakan oleh Agus Offiow sebagai gitar ritem.

Juga Gung Gus sebagai vokalis, yang biasanya mereka menuliskannya mengalir begitu saja.

Walau terkadang dalam meramunya ada pro dan kontra, namun rasa persaudaraan membuat mereka mencari jalan tengah dengan cepat.

Kemudian setelah sebuah lagu jadi, maka proses selanjutnya adalah menentukan tempat syuting.

Karena memiliki banyak kesamaan, sehingga refrensi tempat lokasi syuting tidak menjadi masalah besar.

Goal pertama mereka, adalah ML Band semakin dikenal di kancah permusikan Bali. Sehingga semua hasil karya para pemuda dari Banjar Batur, Batubulan Kabupaten Gianyar ini, bisa menjadi bagian belantika musik Pulau Dewata bahkan kancah nasional.

Alhasil setelah itu mendapatkan banyak tawaran manggung.

Promosi pun gencar dilakukan, saat ini lewat media sosial seperti Facebook, YouTube, hingga Instagram.

Untuk pendanaan latihan, mereka patungan membuat kas termasuk saat recording.

Baca juga: WIKI BALI - Profil Gek Kanya, Penyanyi Cilik Pendatang Baru di Blantika Musik Bali

Kontribusi Memajukan Musik Bali

Komang Sutriawan, Manager ML Band, sangat senang mendampingi band lokal ini.

Pada dasarnya, ia sangat tertarik dengan anak-anak muda yang memiliki gagasan-gagasan kreatif di bidangnya.

Terutama dalam hal ini, di dunia industri musik khususnya musik Bali alternatif.

“Sehingga ketika ditawari untuk menjadi manajer mereka, saya setuju saja tentunya dengan berbagai pertimbangan,” katanya.

Ia melihat waktu dan kondisi  industri musik di tanah air, memang sedikit meredup apalagi di masa pandemi ini.

Sehingga ia berusaha untuk selalu berdiskusi dengan ML Band, membahas trik-trik yang bisa dilakukan.

“Paling tidak di awal kita dikenal dulu oleh masyarakat, trik-trik ini yang nantinya bisa dipakai,” imbuhnya.

Satu di antaranya, memaksimalkan peran media sosial seperti YouTube, Facebook, Instagram, Tiktok dan lain sebagainya.

Memerhatikan dan mengamati, apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pasar.

Lalu disesuaikan dengan genre grup yaitu band berbahasa Bali dengan aliran rock romantis.

Menyasar segmen pasar anak muda.

“Band ini termasuk band baru, yang mungkin belum memiliki banyak kendala dalam mengelolanya. Tetapi nanti harapan saya,  bisa fokus tidak hanya sekadar lewat untuk meramaikan blantika musik di Bali saja,” tegasnya.

Tetapi suatu saat nanti, juga bisa berkontribusi  memajukan musik Bali.

Paling tidak bisa menjadi tuan rumah di rumah sendiri, bisa berbicara di tingkat regional, bahkan syukur bisa mendunia.

“Itu semua benar-benar bisa menjadi pilihan dan impian yang menginspirasi semua orang,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved