Wawancara Tokoh

Lebih Dekat dengan Clekontong Mas Balinese Art Production, Sebulan Bisa Pentas Hingga 40 Kali

Mengenal Lebih Dekat Dengan Clekontong Mas Balinese Art Production, Bondres Bali yang Dalam Sebulannya Bisa Pentas Hingga 40 Kali

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Grup lawak Bali yang bernama Clekontong Mas Balinese Art Production - Lebih Dekat dengan Clekontong Mas Balinese Art Production, Sebulan Bisa Pentas Hingga 40 Kali 

“Yang dulunya hanya tampil di Pura-pura lalu kami beranjak ke dunia modern, baik itu mengisi acara ulang tahun hingga perayaan acara. Dari berbahasa Bali kemudian beranjak ke bahasa Indonesia, dan untuk bahasa Inggris kami hanya menggunakannya sedikit. Kami ingin tetap berinovasi, belajar dan mencoba memberikan kepuasan kepada penonton itu sendiri,”ungkapnya.

Sejak tahun 2012, berbagai pengalaman suka maupun duka telah dialami oleh Clekontong Mas Balinese Art Production mengingat hingga tahun 2021 ini kurang lebih 2000 an pementasan telah digelar baik di Indonesia maupun luar negeri.

“Sebelum ada pandemi Covid-19 kami pernah mendapatkan bayaran di sekitar angka Rp 45 juta untuk tampil dengan durasi 20 menit dan bahkan kami pentas tidak dibayar pun pernah karena konsep Ngayah kami tetap ada sampai sekarang. Di Clekontong Mas Balinese Art Production ini kami betul-betul ngayah karena kami memiliki program Ngayah Gratis yang dimana kami membawa peralatan sendiri ketika pentas, hanya saja kami minta kepada panitia untuk menyediakan konsumsi saja,” tuturnya.

Untuk di tahun 2021 ini, I Komang Dedi Diana (Tompel) menuturkan bahwa pihaknya tengah mencoba untuk tranformasi digital serta mengusung konsep adaptasi mengingat kondisi pandemi yang saat ini belum jelas kapan berakhirnya.

Beberapa gebrakan yang Clekontong Mas Balinese Art Production lakukan di tahun ini, yakni mulai dari mengaktifkan sosial media Clekontong Mas Balinese Art Production dengan menampilkan berbagai konten menarik, serta dalam beberapa kali kesempatan pihaknya melakukan pementasan off air namun dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah.

“Pesan saya mari kita berdoa agar apa yang menjadi musibah bersama ini bisa cepat selesai dan kita sebagai seniman bisa kembali berkarir, berkreatifitas dan berkarya seperti biasa. Dan yang jelas untuk saat ini, pesan kepada semua orang termasuk saya sendiri, mari kita beradaptasi dengan situasi seperti sekarang ini, jangan membanggakan kejayaan tahun lalu karena itu hanya akan membuat kita sedih. Mari kita mulai dari nol lagi untuk berjuang bersama-sama agar bisa mencapai kesuksesan yang baru,” pesannya.

Ketika disinggung mengenai mulai banyaknya orang-orang yang meniru gaya Clekontong Mas Balinese Art Production baik lawakan hingga penampilan dari personilnya, I Komang Dedi Diana (Tompel) pun menyikapinya dengan santai.

“Saya tidak masalah karena saya pun meniru dan saya terinspirasi dari Topeng yang dibuat oleh penglisir-penglisir terdahulu. Bagi saya meniru adalah hal yang wajib tapi kemudian jadilah yang sulit untuk ditiru. Artinya bahwa apa yang kita tiru, kemudian kita olah untuk menjadi ciri khas kita dan tidak menjadi sama dengan yang kita tiru. Bagi saya siapapun yang meniru Clekontong Mas kami open, tapi kemudian jadilah ciri khasnya sendiri,” ungkapnya.

Terhitung sejak awal terbentuk hingga saat ini, Clekontong Mas Balinese Art Production telah melahirkan berbagai karya mulai dari Sabde Praya, Sugih Nagih, Balian Alihan, dan dalam waktu dekat ini pihaknya akan merilis beberapa film.

Kini seluruh informasi mengenai update kegiatan hingga karya-karya Clekontong Mas Balinese Art Production pun dapat dinikmati masyarakat melalui sosial media Clekontong Mas Balinese Art Production dan ini tentunya dapat menjadi angin segar bagi fans Clekontong Mas Balinese Art Production dalam mengobati kerinduannya akan berbagai lawakan dari grup tersebut.(*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved