Wawancara Tokoh

Lebih Dekat dengan Clekontong Mas Balinese Art Production, Sebulan Bisa Pentas Hingga 40 Kali

Mengenal Lebih Dekat Dengan Clekontong Mas Balinese Art Production, Bondres Bali yang Dalam Sebulannya Bisa Pentas Hingga 40 Kali

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Grup lawak Bali yang bernama Clekontong Mas Balinese Art Production - Lebih Dekat dengan Clekontong Mas Balinese Art Production, Sebulan Bisa Pentas Hingga 40 Kali 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bagi masyarakat yang menggemari lawak Bali tentunya sudah tak asing lagi dengan nama grup lawak Bali yang bernama Clekontong Mas Balinese Art Production.

Bondres ini beranggotakan tiga orang, yakni I Komang Dedi Diana (Tompel), I Ketut Gede Rudita (Sokir), dan I Nyoman Ardika (Sengap).

Masing-masing anggota Clekontong Mas Balinese Art Production ini pun memiliki ciri khasnya sendiri baik dari segi karakter maupun penampilannya.

Sifat dan penampilan Tompel sendiri terinspirasi dari karakter topeng yang diciptakan para penglisir terdahulu, kemudian Sokir terinspirasi dari tokoh-tokoh yang ada di pewayangan dan sedangkan Sengap terinspirasi dari senior Bondres Bali seperti Dolar dan Lolak.

Baca juga: Penyanyi Nonok Hadir Sebagai Bintang Tamu Dalam Acara Makedekan Ajak Clekontong Mas

Baca juga: Guli Antari Hadir sebagai Bintang Tamu Dalam Acara Makedekan Ajak Clekontong Mas

Baca juga: Pencipta Lagu Ajik Kobar Hadir Sebagai Guest Star dalam Acara Makedekan Ajak Clekontong Mas

Clekontong Mas Balinese Art Production sendiri merupakan salah satu Bondres kenamaan Bali yang telah memiliki jam terbang yang tinggi dan bahkan pernah dalam sebulannya total sebanyak 40 pementasan dilakukan oleh Clekontong Mas Balinese Art Production.

Ketika ditemui Tribun Bali di Yamaha FFS Bali, salah satu personil Clekontong Mas Balinese Art Production, yakni I Komang Dedi Diana (Tompel) menuturkan cikal bakal terbentuknya Clekontong Mas Balinese Art Production hingga akhirnya bisa sangat dicintai oleh masyarakat karena berbagai lawakannya yang lucu, kreatif dan inovatif.

“Clekontong Mas Balinese Art Production sendiri muncul dari tanggal 8 Oktober 2012 dan setelah itu kami menyatukan persepsi karena dulunya dibentuk dari beberapa grup, baik grupnya Sengap Tompel Sokir Pokokne (STSP) dan Luh Kembung dan Cablek. Tapi, karena Luh Kembung dan Cablek lepas dari grupnya sehingga kami membentuk komitmen di tanggal tersebut untuk lebih serius dan tidak ingin namanya terlalu panjang juga,” ucap I Komang Dedi Diana (Tompel).

Kemudian dari sanalah terbentuk Sanggar Clekontong Mas hingga Yayasan Clekontong Mas Batayang dengan harapan dapat menjadi wadah bagi generasi berikutnya dalam memproduksi banyak hal dalam bidang kesenian Bali.

“Kata Clekontong sebenarnya berarti sarana upakara dan kalau di Hindu namanya tempat berstananya Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sedangkan Mas artinya mulia. Harapan kita Clekontong Mas ini adalah sebagai wadah, tidak hanya sebagai wadah untuk seniman pemula tapi juga untuk seniman-seniman lainnya,” ungkapnya.

Clekontong Mas Balinese Art Production sendiri memiliki ciri khas, yakni pada kemampuan masing-masing personil yang kemudian saling melengkapi ketika berada di atas panggung.

Tompel memiliki kemampuan dalam bidang tari, kemudian Sengap memiliki skill di bidang keagamaan khususnya Dharma Wacana serta Sokir yang memiliki skill di kesenian kerawitan.

“Apapun dan dimana pun kami pentas, kami akan mencoba mengeksplore baik dari tema, tempat, situasi dan siapa yang kami akan berikan hiburan. Selama ini yang saya dengar dari penonton adalah Clekontong Mas Balinese Art Production mampu mengangkat informasi tentang fenomena dan informasi terupdate yang terjadi di masyarakat. Itulah yang kemudian membuat penonton menyukai kami,” kata I Komang Dedi Diana (Tompel).

Menurutnya, setiap kali akan mempersiapkan materi lawak, pihaknya akan mengandalkan sumber-sumber yang mereka miliki.

Sumber-sumber tersebut berasal dari tontonan, bacaan serta pergaulan sehari-hari mereka bertiga dan dari sumber tersebutlah mereka akan olah untuk menjadi lawakan sesuai ciri khas mereka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved