Berita Badung
Tiga Periode Menjabat Perbekel Desa Penarungan di Badung, Wayan Kerni Termotivasi Almarhum Suami
Tiga Periode Menjabat Perbekel Desa Penarungan di Badung, Wayan Kerni Termotivasi Almarhum Suami
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - SEBANYAK 110 calon ikut Pemilihan Perbekel (pilkel) serentak di 34 desa di Kabuoaten Badung 7 Februari 2021.
Dari 110 calon tersebut, tercatat 21 calon petahana yang ikut, dan 14 di antaranya terpilih lagi menjadi perbekel.
Sesuai data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Badung calon petahana (incumbent) yang terpilih kembali antara lain Perbekel Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi Ni Wayan Kerni, SH.
Wanita kelahiran Badung 23 Desember 1977 ini kembali terpilih setelah memperoleh dukungan 2.899 suara.
Ia mengalahkan lawannya Wayan Narayana yang memperoleh 2.286 suara.
Ni Wayan Kerni mengemban tanggung jawab sebagai perbekel untuk periode ketiga sejak tahun 2007.
Jabatan yang diraihnya merupakan wujud kepercayaan masyarakat Desa Penarungan.
Niatnya menjadi perbekel, kata Kerni, sebatas ngayah.
Baca juga: Total Penghasilan Sebulan Rp 16 Juta, Perbekel Terpilih di Badung: Sangat Layak dan Cukup
Baca juga: Laporan Khusus; Tunjangan Perbekel di Badung Rp 13,5 Juta, Total Penghasilan Sebulan Rp 16 Juta
Baca juga: PROFIL 34 Perbekel Terpilih Pilkades Serentak di Badung Bali, Karyawan Swasta hingga Bendesa Adat
Selain masyarakat mendukung dan merestui, secara niskala dirinya juga merasa tertuntun.
Ia mengaku, pada tahun 1991 dia bersama suaminya I Wayan Sudita (alm) membangun usaha jual beli emas.
Selain berbisnis, pihaknya tetap aktif bersama masyarakat di banjar maupun desa.
“Saat itu, saya masih mempunyai toko di wilayah Ubud. Saya menyempatkan diri hadir di tengah masyarakat, seperti aktif di PKK, dan anggota Badan Pengawas Desa ,” ujar ibu dua anak itu saat ditemui, Rabu 10 Februari 2021.
Menurut Ni Wayan Kerni, niat menjadi perbekel pun termotivasi oleh dukungan sang suami.
“Sebenarnya semua ini support dari almarhum suami saya. Beliau mengatakan, tidak semua harus bisnis, namun berpartisipasi dengan ngayah juga penting dilakukan. Suami saya mencontohkan kegiatan ngenteg linggih yang dilaksanakan, banyak warga yang membantu,” ujarnya.
Kini dia bersyukur masih diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk menjadi pemimpin di Desa Penarungan.