Korea Utara

Jaksa Amerika Serikat Dakwa 3 Intel Korea Utara Mencuri Uang Rp 18,2 Triliun

Mereka bertiga pun dituduh terlibat dalam aksi serangan dunia maya Wannacry 2017 yang melumpuhkan sistem komputer layanan kesehatan Inggris.

Editor: DionDBPutra
kompas.com
Ilustrasi. Jaksa Amerika Serikat mendakwa tiga pria yang bekerja untuk badan intelijen militer Korea Utara atas kejahatan pencurian dan pemerasan dari bank dan bisnis di seluruh dunia. 

Film satir yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco, mengolok-olok pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan berpusat di sekitar plot pembunuhan fiktif terhadapnya.

Ketiga orang Korea Utara itu juga diyakini terlibat dalam serangan ransomware WannaCry 2.0 pada 2017.

Serangan itu untuk sementara melumpuhkan sistem komputer Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris dan mempengaruhi lebih dari 150 negara di seluruh dunia.

Sekitar 40 organisasi NHS dan beberapa praktik medis terkena dampak, dengan operasi dan janji temu dibatalkan.

Ketiga orang yang terkena dakwaan juga melakukan kampanye yang menargetkan kontraktor pertahanan dan energi AS.

Sebagai bagian dari aksi kejahatan mereka, pejabat Departemen Luar Negeri dan Pentagon telah tertipu untuk membagikan kredensial mereka, sehingga peretas dapat mengakses komputer mereka.

"Lingkup tindakan kriminal oleh para peretas Korea Utara sangat luas dan berlangsung lama dan kisaran kejahatan yang telah mereka lakukan sangat mengejutkan," kata Penjabat Jaksa AS Tracy Wilkison.

Diwartakan Tribun Bali sebelumnya, jagoan peretas alias hacker Korea Utara bikin geger lagi. Kali ini mereka coba mencuri data vaksin Pfizer-BioNTech.

Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu memang memiliki ribuan peretas terlatih yang menyerang perusahaan, institusi, dan para peneliti di negara rivalnya Korea Selatan ( Korsel) serta tempat lainnya di dunia.

Dikutip dari AFP, ihwal upaya hacker Korea Utara mencuri data vaksin Covid-19 diungkapkan anggota parlemen Korsel Ha Tae-keung kepada wartawan seusai sidang tertutup.

Badan intelijen nasional Korea Selatan memberitahu parlemen bahwa hacker Korut coba mencuri ramuan pembuatan vaksin Pfizer.

Sebelum upaya pencurian vaksin. hacker Korea Utara minggu lalu dilaporkan oleh PBB telah mencuri uang lebih dari 300 juta dolar AS atau setara Rp 4,18 triliun dalam bentuk kriptokurensi.

Uang tersebut mereka curi untuk mendanai program senjata Korea Utara.

Dokumen PBB yang dikutip AFP menyebutkan, lembaga-lembaga keuangan dan perdagangan diretas untuk meraup dana bagi pengembangan nuklir dan rudal Pyongyang.

Disebutkan pula sebagian besar uang didapat dari dua pencurian akhir tahun lalu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved