Berita Bangli

Pilkel 13 Desa di Bangli, Kapolres Tak Pungkiri Ada Masyarakat Berkerumun Pasca Mencoblos

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Bangli mulai tahapan pemungutan suara, Kamis 18 Februari 2021.

Istimewa
Cuci tangan - warga ketika melakukan cuci tangan sebelum memberikan hak suaranya saat Pilkel Bangli, Bali, Kamis 18 Februari 2021 

Selebihnya saat itu kegiatan lansia sangat minim sekali dilaksanakan di setiap desa.

Untuk itu dirinya menginginkan bagaimana meningkatkan usia harapan hidup para lansia yang ada di Badung khususnya di Desa Sibang Kaja.

“Sebelum saya menjabat menjadi perbekel pada tahun 2013 lalu, saya sendiri sudah merintis kegiatan senam lansia di masing-masing banjar. Satu harapan kita ingin menyehatkan lansia dan ingin memperpanjang umur harapan hidup,” jelasnya.

Setelah itu, dirinya mengikuti dan meneliti kegiatan yang dilaksanakan.

Ternyata memang semua itu merupakan kebutuhan kepada masyarakat, terutama kepada lansia.

Dengan didukung oleh masyarakat, ia pun tertarik untuk bergabung dan mengabdi di masyarakat untuk menjadi calon perbekel Desa Sibang Kaja.

“Saat itu, suami saya dan pihak keluarga juga mendukung. Saat itu saya masih bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, atau sebelum saya pensiun,” tuturnya.

Di tahun 2013 dirinya akhirnya diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai kepala desa Sibang Kaja.

Saat itu program lansia tidak pernah luput dari perhatiannya.

Bahkan perayaan hari ulang tahun yang pernah dibayangkan sebelumnya akhirnya bisa dilaksanakan pada tahun 2014.

“2014 kita laksanakan ulang tahun lansia di lapangan Sibang Kaja. Memang saat itu sangat terharu sekali mereka (para lansia, red). Lansia yang hadir pada saat itu mengatakan anak-anak mereka tidak pernah perhatiannya seperti saya,” kenang Rai Sudani.

Sejak itu dirinya pun langsung melakukan aktivitas lansia dengan melaksanakan senam bugar lansia di tujuh banjar yang ada di Desa Sibang Kaja.

Sebagian masyarakat sangat merasakan sentuhan dari desa, perhatian secara khusus dari anak muda, lansia maupun PKK yang ada.

“Tidak hanya turun ke masyarakat, saat menjabat pertama saya juga berusaha membenahi semua administrasi yang ada di Kantor Desa. Saat itu kita baru mengenal bagaimana membuat RKA, namun saya bersyukur selama saya kerja di Dinas Kesehatan sudah mengenal itu. Namun saat itu belum dilakukan secara digital seperti sekarang,” bebernya.

Menyikapi kondisi di kantor yang masih manual, pihaknya pun menerapkan semua kini secara digital.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved