Berita Bangli
Pilkel 13 Desa di Bangli, Kapolres Tak Pungkiri Ada Masyarakat Berkerumun Pasca Mencoblos
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Bangli mulai tahapan pemungutan suara, Kamis 18 Februari 2021.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Bangli mulai tahapan pemungutan suara, Kamis 18 Februari 2021.
Kendati telah diimbau pelaksanaan prokes dengan ketat tanpa ada kerumunan, pihak keamanan nyatanya masih menemukan warga yang membandel dan tetap berkerumun.
Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemantauan pelaksanaan Pilkades di sejumlah titik.
Mulai dari Kecamatan Susut, di mana kegiatan pemantauan pilkel melibatkan Dandim 1626/Bangli, BPBD, serta Muspicam.
“Selanjutnya saya dan Dandim melakukan pemantauan di Kintamani, bersama Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) serta Muspicam Kintamani,” ungkapnya.
Baca juga: Tim Inspektur Keamanan Penerbangan Otban Wilayah IV Inspeksi Repeater Station Kintamani Bangli
Baca juga: Dinkes Bangli Gelar Sosialisasi Pelaksanaan Vaksin di Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli
Baca juga: Jelang Pelaksanaan Pilkades, Tiga Desa di Bangli Mendapat Atensi Khusus
Berdasarkan hasil pemantauan, kapolres mengatakan dari segi keamanan tergolong aman dan kondusif.
Menurutnya, hal ini dikarenakan tingginya antusias masyarakat.
Sebab sejak dibuka pukul 07.00 wita, diketahui hingga pukul 10.00 wita saja, sudah 70 persen masyarakat yang memberikan suaranya.
Begitupun dari segi penerapan protokol kesehatan (prokes).
Kapolres memastikan jika 100 persen pemilih taat mengenakan masker saat menuju ke TPS.
“Saya juga bisa pastikan 100 persen sarana prasarana untuk prokes di TPS-TPS itu sudah tercukupi. Misalnya tempat cuci tangan, sarung tangan plastik, hingga bilik khusus bagi warga dengan suhu di atas 37,2 derajat celcius,” ungkapnya.
Kendati demikian, Kapolres juga tidak memungkiri masih ditemukan warga yang berkerumun di beberapa TPS pasca melakukan pencobolosan.
Dalam hal ini, petugas telah memberikan edukasi dan masyarakat mau mengikuti.
“Seharusnya pasca mencoblos masyarakat diharapkan harus pulang. Jadi tidak boleh menunggu di TPS,” katanya.
Seperti diketahui pada tahun 2021 ini Bangli melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).