Berita Nasional
4 Penyebab Cuaca Ekstrem Menurut BMKG, Mulai Gangguan Atmosfer hingga Tingkat Labilitas udara
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, ada beberapa hal faktor penyebab curah hujan ekstrem terjadi di Indonesia.
Terakhir, terpantau adanya daerah pusat tekanan rendah di Australia bagian utara.
Daerah pusat tekanan rendah di Australia ini membentuk pola konvergensi di sebagian besar Pulau Jawa.
"Jadi fenomena yang ada di Pulau Jawa ini juga dipengaruhi terbentuknya daerah pusat tekanan rendah di Australia bagian utara, yang membentuk pola konvergensi di Pulau Jawa."
"Ini juga berkontraksi pada peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Jawa bagian barat, termasuk Jabodetabek," paparnya.
Hujan Siang - Malam
BMKG merilis peringatan dini prakiraan cuaca di wilayah DKI Jakarta.
Pada Sabtu 20 Februari 2021 hari ini, wilayah ibu kota masih diprediksi diguyur hujan.
Hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi di kawasan Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara pada siang dan malam hari.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur pada siang dan malam hari," tulis BMKG seperti dikutip Tribunnews, Sabtu.
Pada siang hari, hujan lebat diprediksi terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur
Baca juga: Cuaca Buruk Landa Nusa Penida Bali, Ponton Terseret Arus & Tenggelam di Laut, Peringatan Dini BMKG
Sedangkan Jakarta Pusat diguyur hujan sedang, dan hujan ringan untuk Jakarta Utara.
Sementara pada malam hari, hujan lebat diprediksi terjadi di kawasan Jakarta Barat, hujan sedang di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, serta hujan ringan di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.
Suhu udara di DKI Jakarta hari ini berada pada rentang 23 - 32 derajat celcius, dan kelembapan udara di level 75 - 95 persen.
BMKG memprediksi akan terjadi peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Jabodetabek pada Sabtu 20 Februari 2021 ini.
Hal itu berdasarkan pantauan peta curah hujan, di mana sebagian besar wilayah Jabodetabek terpantau berwarna kuning, penanda akan terjadi peningkatan intensitas curah hujan.