Berita Nasional

4 Penyebab Cuaca Ekstrem Menurut BMKG, Mulai Gangguan Atmosfer hingga Tingkat Labilitas udara

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, ada beberapa hal faktor penyebab curah hujan ekstrem terjadi di Indonesia.

Editor: Wema Satya Dinata
(KOMPAS.com / Wijaya Kusuma)
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. 4 Penyebab Cuaca Ekstrem Menurut BMKG, Mulai Gangguan Atmosfer hingga Tingkat Labilitas udara 

TRIBUN-BALI.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan terdapat beberapa hal yang menjadi faktor penyebab curah hujan ekstrem melanda Indonesia.

Faktor pertama, adanya aktivitas seruakan udara yang cukup signifikan dari arah Asia pada 18- 19 Februari.

"Seruakan udara dari Asia, aktivitas tersebut cukup signifikan."

"Mengakibatkan peningkatan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers virtual, Sabtu 20 Februari 2021.

Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat & Angin Kencang Sepekan Kedepan di 24 Wilayah, Termasuk Bali

Faktor kedua, lanjutnya, aktivitas gangguan atmosfer di zona ekuator, yang mengakibatkan adanya perlambatan dan pertemuan angin dari arah Asia, dengan angin dari arah Samudra Hindia.

"Ada pembelokan, perlambatan dan pertemuan angin, dari arah utara."

"Ini kebetulan terjadinya tepat melewati Jabodetabek."

"Saat membelok, melambat, di situlah terjadi peningkatan intensitas pembentukan awan-awan hujan."

"Yang akhirnya membentuk sebagai hujan dengan intensitas tinggi," ulas Dwikorita.

"Jadi angin yang dari utara itu terhalang, tidak bisa langsung menerobos ke selatan."

"Karena terhalang angin yang dari arah barat itu, sehingga angin dari utara itu membelok ke timur," tutur Dwikorita.

Saat laju angin dari utara ke selatan terhambat, di situlah terjadi peningkatan intensitas pembentukan awan-awan hujan, yang akhirnya menyebabkan terjadinya hujan di Jabodetabek.

Faktor ketiga, adanya tingkat kebasahan dan labilitas udara di sebagian besar wilayah Jawa bagian barat.

Kebasahan dan labilitas udara ini cukup tinggi, dan mengakibatkan peningkatan potensi pembentukan awan-awan hujan di wilayah Jabodetabek.

Baca juga: BMKG Sebut Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Bakal Landa Bali Hingga Beberapa Hari Kedepan

"Jadi ini tingkat labilitas dan kebasahan udara yang berpengaruh dalam peningkatan curah hujan," terang Dwikorita.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved