Berita Tabanan
Pengangguran di Tabanan Bali Bertambah 230 Persen Selama Pandemi, Pendaftar LLK Membludak
Disinggung mengenai solusinya, Santika menyatakan hal tersebut sudah dioptimalkan dengan pelatigan di Lembaga Latihan Kerja (LLK) yang ada setiap tahu
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Jumlah pengangguran di Kabupaten Tabanan meningkat sekitar 230 persen di tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
Hal ini disebabkan pada masa pandemi banyak masyarakat yang dirumahkan atau di PHK terutama yang bekerja di sektor pariwisata.
Penambahan tersebut menempatkan Tabanan pada posisi 5 terbanyak di Bali.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Kabupaten Tabanan tahun 2020 bertambah sebanyak 8.316 orang.
Hal tersebut diketahui setelah angka di tahun 2019 yang hanya 3.527 orang meningkat menjadi 11.663 orang di tahun 2020.
Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19 di Bali, Pengangguran di Bali Melonjak, Ini Bedanya Dengan Tahun 2019
Baca juga: Pengangguran di Bali Bertambah Jadi 144.500 Orang, Dampak Langsung Pandemi Covid-19
Baca juga: Efek Pandemi, Pengangguran di Bali Meningkat Jadi 5,63 Persen
"Karena tahun lalu banyak warga kita yang di PHK, terutama yang bekerja di sektor pariwisata," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabanan, I Putu Santika, Junat 19 Februari 2021.
Dia melanjutkan, melihat dari dara BPS, usia pekerja yang dimaksud mulai dari umur 17-59 tahun.
Menurutnya, meningkatnya angka pengangguran tidak hanya terjadi di Tabanan saja melainkan seluruh kabupaten di Bali bahkan seluruh negara.
"Sesuai dengan data dari BPS angka pengangguran berjumlah menjadi 11.663, sedangkan ditahun 2019 hanya 3.527. Jadi karena pandemi ini meningkat," ungkapnya.
Disinggung mengenai solusinya, Santika menyatakan hal tersebut sudah dioptimalkan dengan pelatigan di Lembaga Latihan Kerja (LLK) yang ada setiap tahunnya.
Terlebih lagi, di tahun ini peminatnya justru membeludak terutama di bidang pelatihan barista.
"Pelatihan ini tiap tahun ada, yang tidak bisa ikut sekarang bisa tahun depan ikut. Pelatihan yang didapat di LLK untuk mengasah keterampilan," tegas Santika.
Sementara itu, Kepala UPTD LLK Tabanan, I Gede Nengah Sugiarta menegaskan, pasca pandemi berlangsung, warga Tabanan banyak yang mendaftar ikut pelatihan di LLK.
Rata-rata yang mereka mendaftar adalah pekerja pariwisata yang dirumahkan dan di PHK.
Mereka bisa mengikuti pelatihan sesuai bidangnya karena tahun ini ada 12 paket pelatihan.