Serba serbi
Bagi Umat Hindu Bali, Otonan Lebih Penting daripada Ulang Tahun, Apa Sebabnya?
Jika banyak orang merayakan ulang tahun, untuk memperingati hari kelahirannya. Umat Hindu di Bali, memiliki hari penting, yakni otonan
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Tentang ulang tahun, yang selalu dirayakan setiap tahun, tidak ada kaitannya dengan hari kelahiran apalagi dengan wuku serta wewaran seseorang. Namun lebih hanya berkaitan dengan tanggal dan bulan kelahiran," sebut beliau.
Sehingga tidak ada kaitannya dengan sang numadi serta sang catur sanak.
"Lebih-lebih orang lahir pada tanggal 29 Februari tahun kabisat, dia hanya bisa merayakan ulang tahunnya 4 tahun sekali, jadi selalu kehilangan momen 3 tahun berturut-turut," sebut ida.
Bahkan sebutan ulang tahun dalam bahasa Inggris (birth day), tidak mengena.
"Sebab mereka merayakan tanggal kelahiran, sepatutnya mereka menyebut dalam bahasa Inggris adalah birth date atau tanggal kelahiran," jelas pensiunan dosen Unhi ini.
Kemudian ida juga menjelaskan, perbedaan antara otonan dengan dedinan. Otonan setiap 210 hari, enam bulan.
"Yang pasti tepat jatuhnya pada harinya, wewarannya serta wukunya," ucap ida.
Dedinan itu, kata beliau, setiap bulan (35 hari), yang hanya sama adalah hari dan salah satu dari wewarannya (hanya pancawara).
Sedangkan wewarannya yang lain tidak sama, begitu juga wukunya tidak sama. Sehingga otonan dan dedinan sangat beda.
"Otonan sebenarnya harus dilakukan dari kecil hingga tua atau selama hidup.
Karena itu adalah sebagai simbol hormat dan selalu ingat kepada para leluhur yang ngiyangin atau yang jiwanya numadi ke orang tersebut," jelas ida rsi.
Dalam perayaan otonan setelah sudah tua, tidak perlu dengan upacara besar atau otonan lengkap, tapi cukup dengan dapetan, atau pejati bagi yang punya waktu membuatnya.
Namun sejatinya, canang sari saja cukup dihaturkan di rong tiga saat otonan.
Kemudian dilanjutkan dengan menghaturkan sembah bhakti (sembahyang) di merajan.
"Sebagai tanda bahwa kita ingat dan berterima kasih atas telah diberikan kesempatan hadir di dunia ini. Jadi dengan canang sudah cukup untuk merayakan dan mengingat otonan," tegas beliau.