Berita Buleleng
Jenazah Gede Ardika Tak Dibawa ke Bali, Pernah Titipkan Pesan Ini untuk Keluarga di Buleleng
Jenazah Gede Ardika Tak Dibawa ke Bali, Pernah Titipkan Pesan Ini untuk Keluarga di Buleleng
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Widyartha Suryawan
Menurut Rety, Ardika adalah anak sulung dari enam bersaudara. Dia berprestasi sejak di bangku sekolah.
"Karirnya dimulai dari bawah sekali. Perlahan-lahan kemudian meningkat sampai akhirnya ditunjuk menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Selama jadi menteri, almarhum tidak pernah memebeda-bedakan orang. Dia ramah dengan siapa saja. Setiap ada yang datang ke rumah, selalu diajak makan. Prinsipnya dulu saat jadi menteri, jangan aji mumpung. Jangan mentang-mentang jadi menteri," tutur Rety.
Kehilangan Besar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno turut menyampaikan rasa duka cita atas berpulangnya I Gede Ardika.
“Saya atas nama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian Bapak I Gede Ardika, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata periode 2000-2001 dan periode 2001-2004," tutur Sandiaga dalam pernyataan resminya di kemenparekraf.go.id.
“Berpulangnya I Gede Ardika adalah kehilangan besar bagi Bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Baca juga: Mantan Menbudpar I Gede Ardika Meninggal, Cok Ace Sebut Kehilangan Sosok yang Konsisten Menjaga Bali
Di akun twitternya @sandiuno, Sandiaga juga menulis, “Terima kasih atas segala jasa yang telah diberikan untuk Bangsa ini, terutama dalam mengedepankan aspek budaya kita untuk meningkatkan sektor pariwisata & membuka lapangan kerja.”
Menurut Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Agustini Rahayu saat dikonfirmasi Kompas.com, Ardika meninggal akibat kanker darah yang dideritanya.
I Gede Ardika lahir di Singaraja, Bali pada 15 Februari 1945. Ia wafat di usia 75 tahun.
I Gede Ardhika merupakan sarjana yang lulus pada 1977 di STIA LAN, Bandung, Jawa Barat.
Kariernya di pemerintahan dimulai saat menjadi pejabat pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Sebelum menjabat menteri, pada tahun 1996-1998 ia sempat menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Pariwisata.
Lalu pada tahun 1998-2000 ia menjadi Dirjen Pariwisata, Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya.
Tahun tahun 2000 dia menjabat Wakil Kepala Badan Pengembangan Pariwisata dan Kesenian.

Melansir kepustakaan kabinet, I Gede Ardika mengenyam pendidikan di Fakultas Seni Rupa ITB, Bandung.
Namun, ia mundur dari ITB karena masalah biaya. Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan di Akademi Perhotelan di Bandung dan berhasil menyelesaikan perkuliahan di akademi tersebut pada tahun 1967.